Setiap orang tua tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang mandiri, tangguh, dan bahagia. Namun, sering kali orang tua bingung harus berada di posisi seperti apa: apakah terlalu mengatur anak, atau justru memberi kebebasan tanpa batas? Nah, di sinilah konsep Lighthouse Parenting hadir sebagai solusi. Baca Juga : Mother Wound dan Peran Komunitas dalam Memutus Rantai Luka Antar Generasi
Kenapa Lighthouse Parenting Muncul
Dr. Kenneth Ginsburg melihat perlunya keseimbangan seperti orang tua harus hadir, memberikan batasan, namun juga membiarkan anak tumbuh dengan pengalaman hidupnya sendiri. Gaya pengasuhan ini lahir sebagai respon terhadap dua pola ekstrim yaitu
- Helicopter Parenting: orang tua terlalu mengontrol, sehingga anak kurang percaya diri dan sulit mandiri.
- Permissive Parenting: orang tua terlalu membebaskan, sehingga anak kurang disiplin dan cenderung bingung arah.
Pengertian Lighthouse Parenting
Bayangkan sebuah mercusuar di tepi Pantai yang berdiri kokoh, tidak ikut hanyut ombak, tetapi cahayanya mampu menuntun kapal agar tidak tersesat di tengah gelapnya lautan. Dalam Lighthouse Parenting, orang tua berperan persis seperti itu.
- Tegak dan Kokoh (Stability). Mercusuar tidak berpindah tempat, ia selalu ada di titik yang sama. Begitu juga orang tua: mereka menjadi “pilar” yang stabil dalam hidup anak. Anak tahu ke mana harus kembali ketika bingung atau merasa tersesat.
- Memberi Cahaya dan Arah (Guidance). Cahaya mercusuar membantu kapal melihat jalan yang aman. Orang tua pun memberi arahan yang jelas mana yang benar, mana yang salah, serta nilai-nilai yang harus dipegang anak.
- Tidak Mengendalikan Kapal (Trust). Mercusuar hanya memberi sinyal, tapi tidak ikut mengemudikan kapal. Kapal tetap dikendalikan oleh nakhodanya sendiri. Anak adalah “nakhoda” kehidupannya. Orang tua hanya memberi panduan, bukan mengendalikan semua keputusan.
- Membiarkan Kapal Berlayar dan Belajar (Freedom). Kapal bebas menjelajah lautan, terkadang menghadapi badai. Anak juga perlu ruang untuk mencoba, gagal, bangkit, dan belajar dari pengalaman.
- Menjadi Tempat Aman untuk Kembali (Security). Mercusuar selalu jadi tanda yang meyakinkan pelaut bahwa daratan dekat. Orang tua jadi tempat aman bagi anak untuk pulang, kapan pun mereka butuh pelukan, nasihat, atau sekadar dukungan.
Kenapa Lighthouse Parenting Penting
Berikut ini adalah alasan kenapa Lighthouse Parenting menjadi penting seperti :
- Mempersiapkan Anak Menghadapi Dunia Nyata. Anak terbiasa menghadapi masalah, bukan hanya dilindungi dari kesulitan.
- Membangun Kemandirian dan Tanggung Jawab. Anak belajar bahwa setiap keputusan membawa konsekuensi, dan mereka bertanggung jawab atas pilihannya.
- Menumbuhkan Rasa Aman. Anak tahu bahwa mereka bisa mengeksplorasi dunia, karena ada orang tua yang selalu siap menjadi tempat pulang.
- Mencetak Generasi Resilient. Di era yang penuh ketidakpastian, anak perlu daya lenting mental yang kuat. Lighthouse Parenting menumbuhkan ketangguhan itu.
Ciri Orang Tua dengan Lighthouse Parenting
Berikut ini adalah ciri dari orang tua dengan Lighthouse Parenting seperti :
- Konsisten tetapi Fleksibel. Mereka punya aturan yang jelas, namun tetap menyesuaikan dengan kebutuhan perkembangan anak.
- Komunikatif. Membuka ruang dialog dengan anak, mendengarkan pendapat mereka, dan bukan hanya memberi perintah.
- Memberi Dukungan Tanpa Overkontrol. Anak diberi kesempatan mengambil keputusan, sementara orang tua tetap ada sebagai penuntun.
- Menjadi Role Model. Orang tua tidak hanya memberi arahan, tetapi juga menjadi teladan nyata dalam sikap, kebiasaan, dan nilai hidup.
Kelebihan dari Lighthouse Parenting
Berikut ini adalah kelebihan dari penerapan Lighthouse Parenting kepada anak seperti :
- Menumbuhkan Kemandirian Anak. Anak tidak selalu diatur atau dikendalikan, tapi diberi kesempatan untuk mengambil keputusan sendiri. Misalnya, memilih ekstrakurikuler atau mengatur jadwal belajar. Dengan begitu, anak belajar mengenal dirinya sekaligus bertanggung jawab atas pilihannya.
- Meningkatkan Rasa Percaya Diri. Karena diberi ruang mencoba dan kadang salah, anak jadi terbiasa menghadapi tantangan. Mereka merasa orang tuanya percaya pada kemampuan mereka, sehingga tumbuh keberanian untuk mencoba hal-hal baru tanpa takut gagal.
- Menciptakan Hubungan yang Hangat. Lighthouse Parenting menekankan komunikasi dua arah. Anak merasa aman untuk bercerita karena orang tua lebih banyak mendengar, bukan hanya memerintah. Hubungan yang hangat ini membuat anak lebih terbuka dan dekat dengan keluarga.
- Membentuk Anak yang Tangguh (Resilient). Ketika anak mengalami kegagalan atau kesulitan, orang tua tidak langsung menyelesaikan masalah untuknya. Sebaliknya, mereka memberi dorongan agar anak mencari solusi sendiri. Pola ini membentuk mental tangguh, yang sangat penting di era penuh perubahan.
- Memberikan Batasan yang Jelas. Berbeda dengan pola asuh permisif, Lighthouse Parenting tetap memberi aturan tegas. Anak tahu apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan, sehingga mereka tumbuh dengan disiplin dan memiliki arah hidup yang jelas.
- Mempersiapkan Anak Menghadapi Dunia Nyata. Dunia luar penuh dengan tantangan, risiko, bahkan kekecewaan. Dengan pola ini, anak terbiasa menghadapi kenyataan tanpa “dibungkus kapas” oleh orang tua. Hasilnya, mereka lebih siap menghadapi masa depan dengan percaya diri.
- Menjadi Orang Tua yang Dihormati, Bukan Ditakuti. Karena pola asuh ini seimbang antara kasih sayang dan aturan, anak melihat orang tuanya sebagai teladan dan penuntun yang dihormati, bukan sosok otoriter yang ditakuti.
Dampingi Anak Bersama Buku Pilihan dari Mandira.id
Lighthouse Parenting mengajarkan orang tua untuk menjadi mercusuar yang kokoh sekaligus penuh cahaya. Orang tua tidak perlu mengontrol semua hal dalam hidup anak, tapi cukup menjadi penuntun yang bijak, memberi batasan yang jelas, sekaligus ruang kebebasan untuk belajar. Berikut ini adalah rekomendasi buku Mandira.id sesuai kategori yang tersedia di Mandira.id
Back to Al-Qur'an & Hadits
Cocok untuk orang tua yang ingin mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan membumi.
- Learning Islam For Kids – pengenalan dasar tentang Islam secara ringan dan aplikatif.
- Wow Amazing Series – kisah-kisah luar biasa dari dunia Islam yang memukau anak-anak.
- SabaQu for Muslim Kids – cara seru belajar Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam lewat permainan.
- Kisah Para Sahabat Rasulullah SAW – cerita inspiratif penuh teladan untuk anak-anak Muslim.
Explore The Knowledge
Mendukung rasa ingin tahu dan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.
- Confidence in Science – membangun kepercayaan diri anak dalam dunia sains.
- How and Why – menjawab rasa ingin tahu anak dengan penjelasan yang sederhana.
- Series Ilmuwan Muslim – mengenalkan tokoh-tokoh sains Muslim dengan bahasa anak.
- Aesop’s Fables Read & Play – kisah moral klasik yang bisa dibacakan sambil bermain.
- Little Mathematician – pengenalan konsep matematika yang mudah dan menyenangkan.
First Step Learning
Ideal untuk anak usia dini yang sedang dalam masa emas tumbuh kembang dan pembentukan karakter.
- New Halo Balita – seri klasik yang disukai banyak orang tua untuk bonding dan edukasi dini.
- Nabiku Idolaku Balita – mengenalkan kisah nabi-nabi secara lembut dan sesuai usia.
- Funtastic Learning – aktivitas edukatif seru yang bisa dimainkan sambil belajar.
- Baby All Baby – buku pertama si kecil untuk mengenal dunia di sekitarnya.
- Healthy Kids – membiasakan hidup sehat dan mengenalkan kebiasaan baik sejak dini.
Ingin melengkapi koleksi buku anak di rumah? Di Mandira.id dapat mendapatkan buku anak premium berkualitas dengan berbagai pilihan program pembayaran yang fleksibel:
- Program Cash - Langsung beli sesuai harga, lihat produknya disini
- Program Arisan - Beli buku sambil menabung bersama teman-teman, lihat informasi selangkapnya disini
- Program Tabungan Buku - Nabung dahulu dan dapatkan koleksi buku impian jadi milik si kecil, lihat informasinya selangkapnya disini
Yuk, kunjungi Mandira.id sekarang dan pilih koleksi buku terbaik untuk si kecil! Klik di sini untuk cek koleksi dan program lengkapnya di Mandira.id!