Musik bukan hanya hiburan bagi bayi dan anak kecil, musik adalah stimulasi kaya yang dapat mengembangkan otak, emosi, dan kemampuan belajar. Sejak dalam kandungan, bayi sudah dapat mendengar ritme dan merespons suara. Ketika musik diperdengarkan secara rutin, otak anak membentuk koneksi saraf yang lebih kuat untuk bahasa, memori, perhatian, hingga kesiapan belajar di masa depan.
Beragam penelitian dari lembaga terkemuka menunjukkan bahwa musik memiliki peran besar dalam membentuk fondasi perkembangan anak. Irama yang teratur, suara yang menenangkan, dan interaksi hangat saat bernyanyi bersama membantu anak tumbuh dengan lebih seimbang baik secara kognitif, sosial, maupun emosional. Dengan kata lain, musik adalah salah satu stimulasi yang paling mudah, menyenangkan, dan berdampak panjang untuk perkembangan anak sejak dini. Baca Juga : 10 Tanda Anak Dibesarkan dengan Baik
Harvard University - Musik membantu perkembangan otak bayi
Penelitian dari Harvard’s Center on the Developing Child menemukan bahwa stimulasi ritmis (musik, beat, pola ketukan) membantu membangun koneksi saraf yang penting untuk bahasa, ingatan, dan kemampuan berpikir. Berikut ini adalah hasil penelitian dari Harvard University seperti :
- Musik merangsang neural pathways pada masa “golden period” otak. Harvard’s Center on the Developing Child menjelaskan bahwa 0–3 tahun adalah masa ketika otak bayi membentuk lebih dari juta koneksi saraf per detik. Stimulasi yang konsisten termasuk music membantu memperkuat jalur saraf untuk Bahasa, memori, kemampuan berhitung (numeracy), kontrol emosi, dan fokus dan perhatian. Musik bekerja seperti “latihan otak” yang memperkaya kualitas koneksi tersebut.
- Ritme musik melatih area otak yang sama dengan bahasa & matematika. Harvard menunjukkan bahwa otak bayi memproses ritme musik dan ritme bahasa pada area yang saling terhubung, terutama pada Auditory cortex (pemrosesan suara), Prefrontal cortex (perencanaan, fokus, prediksi pola), dan Temporal lobe (pemahaman Bahasa). Ketika bayi mendengarkan ketukan musik yang teratur, otak belajar mengenali pola, kemampuan dasar yang penting untuk berbicara, membaca, dan memahami angka. Musik berarti latihan awal berpikir logis dan kebahasaan.
- Musik meningkatkan kemampuan bayi menangkap pola suara (auditory patterning). Harvard menemukan bahwa bayi yang terbiasa mendengar music lebih cepat mengenali perubahan nada (panjang suara, dan ritme), lebih responsif terhadap suara percakapan, dan lebih mudah membedakan fonem (misal: /ba/ vs /pa/). Kemampuan ini adalah fondasi dari pengucapan kata, kemampuan membaca dini, serta perkembangan kosa kata yang lebih kaya. Musik memperkuat fondasi early literacy.
- Musik mendukung kemampuan executive function. Riset Harvard tentang executive function (kemampuan mengatur diri & berpikir terarah) menunjukkan bahwa aktivitas yang membutuhkan perhatian dan prediksi pola. Melalui music dapat meningkatkan fokus, membantu anak mengontrol impuls, memperkuat daya ingat kerja (working memory), dan melatih kemampuan berpikir fleksibel. Bagi bayi, ini terlihat dari kemampuan lebih tenang saat mendengarkan suara tertentu, lebih lama memperhatikan objek atau wajah orang, lebih mudah mengikuti rutinitas. Musik membantu bayi lebih siap menghadapi proses belajar ke depannya.
- Musik memperkuat hubungan emosional (serve & return). Harvard sangat menekankan pentingnya interaksi dua arah dalam perkembangan otak. Saat orang tua bernyanyi, bersenandung, menggoyang bayi sambil musik, dan tersenyum dan menatap mata saat lagu diputar. Otak bayi mendapatkan stimulasi yang hangat, penuh respons, dan berulang. Ini memperkuat bonding, rasa aman, dan perkembangan emosi. Musik tidak hanya menstimulasi otak, tapi juga membangun keterikatan yang sehat.
- Musik menurunkan stres & mendukung kesehatan otak. Penelitian Harvard menyebutkan bahwa stres berkepanjangan (toxic stress) mengganggu pertumbuhan otak bayi. Musik terutama yang lembut menurunkan kadar hormon stres (kortisol), menstabilkan detak jantung, dan membuat bayi lebih tenang dan mudah tidur. Musik memberikan lingkungan yang “aman” bagi otak untuk berkembang optimal.
University of Washington - Musik meningkatkan kemampuan bahasa
Pada tahun 2016, Institute for Learning & Brain Sciences (I-LABS), University of Washington, melakukan penelitian besar untuk melihat bagaimana musik memengaruhi kemampuan bahasa bayi. Studi ini menggunakan MRI otak (MEG scan) untuk melihat perubahan aktivitas saraf pada bayi usia 9 bulan yang rutin mendapat stimulasi musik.
- Musik membantu bayi mengenali pola dalam Bahasa. Bahasa manusia punya pola ritme dan jeda yang sangat mirip dengan musik. Penelitian I-LABS menemukan bahwa bayi yang ikut sesi musik selama 12 minggu memiliki lebih cepat mengenali pola suara, memahami kapan suara akan naik atau turun, dan memprediksi jeda dalam percakapan. Kemampuan mengenali pola ini adalah dasar dari pengucapan kata, pemahaman kalimat, dan kemampuan berkomunikasi. Musik melatih otak bayi untuk “membaca” struktur bahasa.
- Musik mengaktifkan bagian otak yang memproses Bahasa. Melalui pemindaian otak, para ilmuwan melihat peningkatan aktivitas pada dua area penting yaitu Auditory Cortex (memproses bunyi kata) dan Prefrontal Cortex (memprediksi dan memahami pola). Menariknya, kedua area ini adalah bagian otak yang paling aktif ketika anak belajar kata baru, memahami percakapan, dan mulai bicara. Musik “menghidupkan” area otak yang dipakai untuk berbicara.
- Bayi menjadi lebih peka membedakan bunyi (phoneme discrimination). Penelitian menemukan bahwa bayi yang terpapar music lebih sensitif mengenali perbedaan bunyi kecil dalam kata (misalnya “ba”, “da”, “pa”), lebih mudah menangkap perubahan nada atau intonasi, dan lebih cepat bereaksi pada suara baru. Ini merupalan adalah fondasi dari kemampuan membaca (phonics), kemampuan mengucap kata, dan perkembangan kosa kata yang kaya. Musik membantu bayi memiliki “telinga yang lebih tajam”.
- Musik melatih bayi mengikuti ritme percakapan. Percakapan memiliki ritme alami: naik–turun, cepat–lambat, berhenti–mulai. I-LABS menemukan bahwa ritme musik membantu bayi memahami kapan harus menunggu, kapan harus merespons, dam kapan harus memperhatikan suara orang. Ini sama seperti saat bayi mulai menatap mata saat diajak bicara, mengoceh balik, dan menirukan suara orang tua. Musik sama seperti latihan awal turn-taking (bergiliran berbicara).
- Efek musik tetap muncul walau musiknya sederhana. Yang menarik dari penelitian ini Musik sederhana seperti ketukan drum, tepuk tangan, atau lagu anak sudah cukup memberikan efek besar. Yang terpenting adalah ritme dan pengulangan. Aktivitas sederhana seperti tepuk irama, bernyanyi, dan humming memiliki dampak besar.
- Musik meningkatkan brain plasticity untuk bahasa masa depan. I-LABS menyimpulkan bahwa bayi yang terpapar music memiliki jaringan otak yang lebih fleksibel, lebih mudah belajar bunyi bahasa baru, dan lebih cepat beradaptasi dengan bahasa kedua. Ini membantu anak lebih siap belajar membaca, berbicara jelas, bahkan bahasa asing. Musik menciptakan “fondasi otak” yang kuat untuk bahasa jangka panjang.
McMaster University, Kanada - Musik memperkuat kemampuan sosial & regulasi emosi
Tim peneliti dari McMaster University’s Institute for Music and the Mind, Kanada, melakukan serangkaian penelitian pada bayi dan anak yang berpartisipasi dalam kelas musik sejak usia sangat dini (6–12 bulan). Hasilnya menunjukkan bahwa musik bukan hanya merangsang otak, tetapi juga memperkuat kemampuan sosial dan regulasi emosi.
- Musik meningkatkan sensitivitas bayi terhadap ekspresi wajah. Dalam salah satu studi, bayi yang mengikuti kelas musik selama 6 bulan menunjukkan respons yang lebih cepat saat melihat wajah bahagia atau sedih, kemampuan lebih baik membaca ekspresi emosional orang lain, dan lebih mudah menyesuaikan diri dengan situasi sosial. Ini terjadi karena musik menciptakan suasana hangat, penuh kontak mata, dan interaksi yang berulang. Musik melatih bayi untuk mengenali dan memahami emosi orang lain.
- Musik membantu bayi membangun hubungan sosial yang lebih kuat. Musik biasanya dilakukan dalam konteks sosial: bernyanyi bersama, bermain tepuk irama, atau menari bersama. Penelitian McMaster menemukan bahwa pengalaman bersama ini membuat bayi lebih sering tersenyum, meningkatkan kontak mata, memunculkan tawa spontan, dan mendorong bayi lebih ingin berinteraksi dengan orang lain. Musik memicu bonding, baik dengan orang tua maupun teman sebaya.
- Musik membantu bayi lebih tenang dan mampu mengatur emosi Dalam kelas musik, bayi belajar menunggu giliran (turn-taking), mengikuti ritme, meniru gerakan sederhana, dan menghentikan gerakan ketika musik berhenti. Ini adalah bentuk latihan regulasi emosi dan kontrol diri. Studi McMaster menunjukkan bahwa bayi yang mengikuti kelas music lebih mampu menenangkan diri, menangis lebih singkat saat dihadapkan pada hal baru, dan lebih mudah merasa aman dan nyaman dalam rutinitas. Musik membantu bayi mengembangkan self-regulation lebih cepat.
- Musik meningkatkan rasa empati sejak dini. Penelitian menemukan bahwa bayi yang terbiasa mendengarkan musik bersama orang tua menjadi lebih responsif terhadap suara orang lain, lebih peka ketika orang lain menunjukkan ketidaknyamanan, dan lebih cepat belajar berbagi perhatian (shared attention). Ini karena musik sering melibatkan tatap-tatapan, sentuhan, senyum, dan respons positif berulang. Musik mendorong tumbuhnya empati dan kehangatan sosial.
- Musik menciptakan ikatan orang tua–anak (bonding) yang lebih kuat. Interaksi “serve & return” terjadi alami saat orang tua bernyanyi, bayi mendengarkan, orang tua mengulang nada ketika bayi menirukan suara, dan ada tepukan atau gerakan berdua. McMaster menemukan bahwa aktivitas musik bersama menurunkan stres bayi, menenangkan sistem saraf otonom, dam meningkatkan rasa aman dalam hubungan. Musik memperkuat hubungan emosional yang krusial bagi perkembangan anak.
- Musik menstabilkan emosi karena mengaktifkan sistem saraf relaksasi. Ketika bayi mendengar ritme yang stabil dan suara lembut seperti detak jantung melambat, hormon stres menurun, dan napas menjadi lebih teratur. Penelitian McMaster menunjukkan bahwa musik lembut atau lullaby membuat bayi tidur lebih baik, membantu bayi pulih dari overstimulasi, mempercepat ketenangan setelah menangis. Musik menjadi “alat regulasi” alami untuk bayi.
Temukan berbagai buku stimulasi dini dan permainan edukatif lainnya di Mandira.id
Memberikan stimulasi yang tepat sejak dini adalah salah satu hadiah terbaik yang bisa orang tua berikan kepada anak. Di masa usia emas, anak belajar lewat hal-hal sederhana: cerita yang dibacakan, permainan yang mengajak berpikir, hingga aktivitas yang melatih emosi dan imajinasi. Semua itu membantu membangun fondasi kecerdasan dan karakter yang kuat. Untuk mendukung proses tumbuh kembang ini, orang tua membutuhkan bahan stimulasi yang tepat, aman, dan berkualitas mulai dari buku, aktivitas bermain, hingga permainan edukatif yang dirancang sesuai tahap perkembangan anak.
Berikut ini adalah rekomendasi buku Mandira.id sesuai kategori yang tersedia di Mandira.id
Back to Al-Qur'an & Hadits
Cocok untuk orang tua yang ingin mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan membumi.
- Learning Islam For Kids – pengenalan dasar tentang Islam secara ringan dan aplikatif.
- Wow Amazing Series – kisah-kisah luar biasa dari dunia Islam yang memukau anak-anak.
- SabaQu for Muslim Kids – cara seru belajar Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam lewat permainan.
- Kisah Para Sahabat Rasulullah SAW – cerita inspiratif penuh teladan untuk anak-anak Muslim.
Explore The Knowledge
Mendukung rasa ingin tahu dan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.
- Confidence in Science – membangun kepercayaan diri anak dalam dunia sains.
- How and Why – menjawab rasa ingin tahu anak dengan penjelasan yang sederhana.
- Series Ilmuwan Muslim – mengenalkan tokoh-tokoh sains Muslim dengan bahasa anak.
- Aesop’s Fables Read & Play – kisah moral klasik yang bisa dibacakan sambil bermain.
- Little Mathematician – pengenalan konsep matematika yang mudah dan menyenangkan.
First Step Learning
Ideal untuk anak usia dini yang sedang dalam masa emas tumbuh kembang dan pembentukan karakter.
- New Halo Balita – seri klasik yang disukai banyak orang tua untuk bonding dan edukasi dini.
- Nabiku Idolaku Balita – mengenalkan kisah nabi-nabi secara lembut dan sesuai usia.
- Funtastic Learning – aktivitas edukatif seru yang bisa dimainkan sambil belajar.
- Baby All Baby – buku pertama si kecil untuk mengenal dunia di sekitarnya.
- Healthy Kids – membiasakan hidup sehat dan mengenalkan kebiasaan baik sejak dini.
Ingin melengkapi koleksi buku anak di rumah? Di Mandira.id dapat mendapatkan buku anak premium berkualitas dengan berbagai pilihan program pembayaran yang fleksibel:
- Program Cash - Langsung beli sesuai harga, lihat produknya disini
- Program Arisan - Beli buku sambil menabung bersama teman-teman, lihat informasi selangkapnya disini
- Program Tabungan Buku - Nabung dahulu dan dapatkan koleksi buku impian jadi milik si kecil, lihat informasinya selangkapnya disini
Yuk, kunjungi Mandira.id sekarang dan pilih koleksi buku terbaik untuk si kecil! Klik di sini untuk cek koleksi dan program lengkapnya di Mandira.id!