Di era digital saat ini, gadget sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari, termasuk bagi anak-anak. Meski memiliki banyak manfaat seperti sumber belajar dan hiburan, penggunaan gadget yang berlebihan bisa menimbulkan masalah baru yaitu digital tantrum. Fenomena ini semakin sering terlihat, terutama ketika anak diminta berhenti bermain gadget atau dilarang mengakses konten favoritnya. Bagi orang tua, menghadapi digital tantrum tentu bukan hal mudah, karena emosi anak bisa meluap-luap dan memengaruhi suasana rumah. Baca Juga : Kenali Learning Style Anak Sejak Dini agar Belajar Jadi Lebih Menyenangkan
Apa Itu Digital Tantrum
Digital tantrum adalah kondisi ketika anak meluapkan emosi negatif seperti menangis, berteriak, marah, atau menolak instruksi karena keinginannya terkait gadget tidak terpenuhi. Contoh paling sering adalah saat orang tua mengambil gadget atau meminta anak berhenti menonton.
Menurut psikolog anak dr. Jenny Radesky dari University of Michigan, digital tantrum terjadi karena anak terbiasa dengan kepuasan instan dari layar digital. Otak mereka mendapatkan stimulasi cepat, sehingga sulit mengendalikan emosi ketika kesenangannya dihentikan.
Mengapa Digital Tantrum Bisa Terjadi
Digital tantrum tidak muncul begitu saja. Ada beberapa faktor yang membuat anak mudah marah atau rewel ketika gadget diambil atau penggunaannya dibatasi. Berikut penjelasan lebih detailnya:
- Stimulasi Instan dari Gadget. Gadget, terutama game dan video, memberikan reward instan dalam bentuk warna cerah, suara menarik, dan tantangan yang cepat berubah. Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), sistem dopamin di otak anak sangat sensitif terhadap rangsangan semacam ini. Akibatnya, anak terbiasa mendapat kesenangan cepat tanpa perlu usaha besar. Saat kesenangan itu dihentikan, anak merasa kehilangan dan melampiaskannya dengan tantrum.
- Belum Matangnya Regulasi Emosi. Anak-anak, terutama usia balita dan pra-sekolah, masih dalam tahap belajar mengendalikan emosi. Mereka belum punya kemampuan kognitif untuk memahami bahwa “berhenti main” bukan berarti kehilangan selamanya. Karena itu, ketika diminta berhenti, emosi mereka meledak. Inilah yang membuat tantrum digital sering tampak lebih intens daripada tantrum biasa.
- Tidak Adanya Aturan Penggunaan yang Konsisten. Banyak orang tua memberi gadget pada anak sebagai “pengalih” ketika anak bosan atau rewel. Tanpa aturan yang jelas, anak akan menganggap gadget bisa digunakan kapan saja. Ketika tiba-tiba dibatasi, anak merasa tidak adil dan melawan dengan tantrum. Konsistensi aturan screen time sangat penting untuk mencegah hal ini.
- Gadget Jadi Sumber Hiburan Utama. Jika gadget selalu menjadi pilihan utama anak untuk bermain, maka imajinasi, aktivitas fisik, dan interaksi sosialnya jadi berkurang. Anak merasa “kosong” tanpa gadget, sehingga muncul rasa frustrasi berlebihan. Hal ini diperkuat jika orang tua juga sering sibuk dengan gadget dan tidak menawarkan alternatif aktivitas lain.
- Pola Asuh yang Tidak Seimbang. Digital tantrum juga bisa dipengaruhi oleh cara orang tua menanggapi rengekan anak. Misalnya, ketika anak menangis minta gadget lalu orang tua menyerah memberikannya, anak belajar bahwa tantrum efektif untuk mendapatkan apa yang diinginkan. Pola ini membuat tantrum semakin sering terjadi.
- FOMO (Fear of Missing Out) Sejak Dini. Beberapa anak yang sudah terbiasa dengan dunia digital, terutama usia sekolah, merasa takut ketinggalan konten terbaru atau permainan yang sedang populer. Ketika dilarang membuka gadget, muncul rasa cemas dan akhirnya meledak menjadi tantrum.
Dampak Digital Tantrum Jika Tidak Dikendalikan
Digital tantrum yang dibiarkan terus-menerus bisa berdampak buruk pada perkembangan anak, di antaranya:
- Menurunnya Kemampuan Fokus. Anak yang terbiasa dengan stimulasi cepat dari layar cenderung sulit fokus pada aktivitas yang lebih lambat, seperti membaca buku, menulis, atau mendengarkan penjelasan guru di sekolah.
- Risiko Kecanduan Gadget. Tanpa kontrol, anak bisa makin bergantung pada gadget sebagai sumber utama hiburan, yang berpotensi berkembang menjadi kecanduan di usia dini.
- Gangguan Pola Tidur. Paparan layar berlebihan terutama sebelum tidur dapat mengganggu produksi hormon melatonin. Akibatnya, anak sulit tidur nyenyak dan mudah rewel.
- Masalah Emosi dan Perilaku. Anak yang sering mengalami digital tantrum bisa menjadi lebih mudah marah, tidak sabaran, dan sulit mengendalikan emosi dalam situasi lain di luar penggunaan gadget.
- Hambatan Sosialisasi. Anak lebih memilih berinteraksi dengan layar daripada dengan teman atau keluarga. Dalam jangka panjang, ini bisa membuat kemampuan komunikasi dan kerja sama sosialnya berkurang.
- Menurunnya Aktivitas Fisik. Ketika waktu lebih banyak dihabiskan dengan gadget, anak menjadi kurang bergerak, yang bisa berdampak pada kesehatan fisik seperti obesitas atau lemahnya motorik kasar.
Cara Mengatasi Digital Tantrum pada Anak
Berikut beberapa tips yang bisa diterapkan orang tua di rumah seperti :
- Tetapkan Aturan Screen Time Sejak Dini. Buat jadwal jelas kapan anak boleh menggunakan gadget. Misalnya, 1 jam setelah belajar atau hanya di akhir pekan. Konsistensi aturan akan membantu anak belajar disiplin.
- Alihkan ke Aktivitas Menyenangkan. Saat anak mulai rewel karena gadget, ajak melakukan aktivitas lain seperti menggambar, membaca buku, atau bermain permainan fisik. Aktivitas nyata membantu menstimulasi kreativitas dan emosi anak.
- Dampingi Anak Saat Menggunakan Gadget. Jangan biarkan anak bermain gadget sendirian. Dengan mendampingi, orang tua bisa mengontrol konten dan membantu anak memahami kapan harus berhenti.
- Ajarkan Regulasi Emosi. Bantu anak mengenal rasa marah atau kecewa. Ajak bicara dengan kalimat sederhana, misalnya: “Aku tahu kamu marah karena ingin main game, tapi sekarang waktunya istirahat.” Ini membantu anak belajar mengelola perasaannya.
- Jadilah Role Model. Anak meniru orang tua. Jika orang tua juga sering sibuk dengan gadget, anak akan sulit menerima aturan. Tunjukkan bahwa ada waktu tanpa layar, misalnya saat makan bersama atau menjelang tidur.
Aktivitas Seru untuk Mengurangi Digital Tantrum Bersama Mandira.id
Digital tantrum adalah tantangan nyata bagi orang tua modern. Dengan memahami penyebab, dampak, dan cara mengatasinya, Ayah Bunda bisa membantu anak menggunakan gadget dengan sehat dan seimbang. Ingat, kunci utamanya adalah konsistensi, pendampingan, dan pengalihan ke aktivitas yang lebih bermanfaat. Ayah Bunda bisa mendampingi anak dengan memberikan buku premium dan permainan edukatif dari Mandira.id. Koleksi Mandira bukan hanya menghibur, tapi juga membantu anak belajar, berimajinasi, dan mengembangkan karakter tanpa bergantung pada layar.
Berikut ini adalah rekomendasi buku Mandira.id sesuai kategori yang tersedia di Mandira.id
Back to Al-Qur'an & Hadits
Cocok untuk orang tua yang ingin mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan membumi.
- Learning Islam For Kids – pengenalan dasar tentang Islam secara ringan dan aplikatif.
- Wow Amazing Series – kisah-kisah luar biasa dari dunia Islam yang memukau anak-anak.
- SabaQu for Muslim Kids – cara seru belajar Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam lewat permainan.
- Kisah Para Sahabat Rasulullah SAW – cerita inspiratif penuh teladan untuk anak-anak Muslim.
Explore The Knowledge
Mendukung rasa ingin tahu dan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.
- Confidence in Science – membangun kepercayaan diri anak dalam dunia sains.
- How and Why – menjawab rasa ingin tahu anak dengan penjelasan yang sederhana.
- Series Ilmuwan Muslim – mengenalkan tokoh-tokoh sains Muslim dengan bahasa anak.
- Aesop’s Fables Read & Play – kisah moral klasik yang bisa dibacakan sambil bermain.
- Little Mathematician – pengenalan konsep matematika yang mudah dan menyenangkan.
First Step Learning
Ideal untuk anak usia dini yang sedang dalam masa emas tumbuh kembang dan pembentukan karakter.
- New Halo Balita – seri klasik yang disukai banyak orang tua untuk bonding dan edukasi dini.
- Nabiku Idolaku Balita – mengenalkan kisah nabi-nabi secara lembut dan sesuai usia.
- Funtastic Learning – aktivitas edukatif seru yang bisa dimainkan sambil belajar.
- Baby All Baby – buku pertama si kecil untuk mengenal dunia di sekitarnya.
- Healthy Kids – membiasakan hidup sehat dan mengenalkan kebiasaan baik sejak dini.
Ingin melengkapi koleksi buku anak di rumah? Di Mandira.id dapat mendapatkan buku anak premium berkualitas dengan berbagai pilihan program pembayaran yang fleksibel:
- Program Cash - Langsung beli sesuai harga, lihat produknya disini
- Program Arisan - Beli buku sambil menabung bersama teman-teman, lihat informasi selangkapnya disini
- Program Tabungan Buku - Nabung dahulu dan dapatkan koleksi buku impian jadi milik si kecil, lihat informasinya selangkapnya disini
Yuk, kunjungi Mandira.id sekarang dan pilih koleksi buku terbaik untuk si kecil! Klik di sini untuk cek koleksi dan program lengkapnya di Mandira.id!