Mandira Dian Semesta
2 Permainan Interaktif Anak Ini Bikin Rumah Jadi Tempat Paling Menyenangkan
2 Permainan Interaktif Anak Ini Bikin Rumah Jadi Tempat Paling Menyenangkan By admin / 04 October 2018

Permainan interaktif anak ternyata bikin anak betah di rumah. Ayah Bunda pernah mengalami saat anaknya marah-marah di rumah, nangis-nangis, cemberut terus, begini salah begitu salah, semuanya jadi masalah, anaknya rewel terus? Hem.


Kondisi seperti itu bisa jadi disebabkan karena si anak tak betah diam di rumah. Mereka merasa bosan diam di rumah. Hati-hati dengan gejala seperti ini.


Untuk itu, penting bagi setiap orangtua sekreatif mungkin menciptakan kondisi yang nyaman, yang menarik, yang membuat anak membuat bahwa rumah adalah sebaik-baik tempat untuk ditinggali, bahwa segala yang ada di dalam rumah adalah sebaik-baik manusia untuk berbagi, bahwa rumah adalah sebaik-baik tempat untuk kembali.


Rasanya, tidak terlalu dini berbicara demikian. Sebaliknya, di masa kecilnya, yang harus mengendap di dalam ingatan anak adalah segala yang indah yang mengesankan tentang rumah. Jangan sampai yang melekat di pikiran anak adalah rumah yang membosankan, rumah yang tak nyaman, yang tak membuatnya betah.


Oleh sebab itu, Ayah Bunda mesti sekreatif memutar otak bagaimana caranya supaya anak betah di rumah. Tapi bigini, jangan disalah artikan. Anak itu perlu juga aktivitas di luar, mengeksplorasi sekitar, bersosialisasi dengan apa yang ada di luar. Namun tentu semua mesti pada waktu yang tepat. Tidak bisa, misal, sepanjang hari ia harus di luar karena pemahaman pentingnya mengeksplor sekitar. Yang salah itu adalah ketika seharunya anak di rumah, ia malah ingin keluar karena tak betah atau alasan lainnya. Porsi waktu di rumah dan di luar pun tentu Ayah Bunda sudah paham lah. Mengenai aktivitas di luar pun, ya, pasti sudah paham juga.


Poinnya adalah, jangan sampai diartikan bahwa membuat anak harus betah di rumah sebagai kekeliruan karena seharusnya anak belajar banyak dan bermain dari sekitar, outbond. Tidak demikian ya, Bund! Hihi.


Kembali ke bahasan pokok, untuk Ayah Bunda sekalian, ini ada satu cara yang bisa digunakan untuk membuat anak betah di rumah. Bahkan, seperti dalam judul, cara ini—semoga—bisa membuat rumah menjadi tempat paling menyenangkan bagi mereka. Apakah itu?


Ya, hadirkan permainan interaktif anak! Tak ada yang menyangkal bahwa permainan adalah satu hal yang menarik perhatian anak lekat-lekat, yang membuat anak mencurahkan tenaganya, yang membuat anak selalu melakukannya lagi dan lagi.


Dengan konsep atau bentuk permainan saja, anak sudah bisa ‘tertahan’ di rumah, bukan? Namun, yang lebih pentingnya lagi, ini bukan permainan biasa. Permainan interaktif anak adalah permainan yang berbobot pelatihan. Memainkan permaianan interaktif anak berarti melatih sejumlah hal sesuai yang dituju oleh jenis permainannya. Misal, permainan interaktif anak dengan bobot bahasa. Maka, dengan bermain itu, kemahiran berbahasa anak akan terlatih. Sederhana.


Nah, salah dua permainan interaktif anak yang membuat mereka betah di rumah adalah SabaQu dan Funtastic Learning. Mari kita ulas sedikit keduanya.


Dimulai dari SabaQu. Ini adalah inovasi yang mampu membantu anak belajar bahasa Inggris, Indonesia, matematika, dan logika secara menyenangkan, seseru beramain playstation lah. SabaQu ini secara garis besar punya mekanisme bermain yang disebut ‘periksa sendiri jawabanmu’. Hal inilah yang juga kemudian merangsang kemandirian si anak.


Lalu yang kedua adalah FUNtastic Learning. Ini merupakan set permainan beragam. Ada 10 buku bermain, 1 kotak pas 1 board game, 50 kartu, 6 pion, 1 pemutar, augmented reality, hingga buku panduan orangtua. Permainan interaktif anak satu ini dirancang untuk menstimulasi kecerdasan EQ, IQ, dan SQ anak. Tema permainanya ada banyak, mulai dari lingkungan, binatang, seni, Islam, bentuk dan warna, angka, alfabet, huruf hijayah, keluarga, dan beberapa lainnya.


Tak ada salahnya untuk mencoba. Habis-habisanlah mendidik anak di masa kecilnya. Ini investasi buat mereka. Kelak, Bunda sendiri yang akan tuai hasilnya. Bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat.