Mandira Dian Semesta
5 Rahasia Kuatkan Rasa Percaya Diri si Kecil, Board Book Anak Punya Pengaruh Besar Lho!
5 Rahasia Kuatkan Rasa Percaya Diri si Kecil, Board Book Anak Punya Pengaruh Besar Lho! By admin / 26 October 2018

Board book anak itu ternyata punya daya magis dalam menumbuhkan rasa percaya diri anak lho, Bund! Selama ini kan, yang umumnya dikethui, board book anak itu paling bermanfaat untuk meningkatkan kecerdasan. Tapi ternyata, ya itu, bisa menumbuhkan dan menguatkan kepercayadirian juga.


Berikut adalah kelima cara yang bisa dibilang paling efektif untuk membuat anak bahagia, sukses, dan pastinya yakin serta percaya pada dirinya sendiri.



  1. Perhatikan Pujian Ayah Bunda!


Anak pastinya memerlukan dorongan, baik itu berupa suntikan moril maupun materil. Khususnya moril sih, berupa pujian. Kendati demikian, anak pun sebetulnya bisa merasakan, apakah pujian Ayah Bunda itu memujinya betul-betul karena kagum atau terkesan dengan apa yang sudah dilakukannya, atau memuji yang berlebihan atau membesar-besarkan. Bahasa kekiniannya, ‘lebay’. Kalau menerima yang seperti ini, anak biasanya suka bilang, ‘ya elah, cuma begitu doang kok, lebay ah!’


Kuncinya begini, jangan terlalu memuji anak untuk sesuatu yang memang seharusnya dia lakukan. Ungkapan ‘terimakasih’ ketika anak gosok gigi sebelum tidur atau menyimpan tas sekolah pada tempatnya itu sangat cukup. Coba untuk memberi feedback yang spesifik.



  1. Jangan ‘tolong’ anak


Memang, menjaga anak supaya tidak terluka atau tidak melakukan kesalahan itu adalah sifat natural dari orangtua. Namun, ketika Ayah Bunda memaksa pelatih sepak bola di sekolahnya untuk memainkan anaknya atau memaksa ke guru supaya anaknya dapat nilai bagus itu tentu tidak baik.


Ayah Bunda mesti mengerti bahwa tak apa-apa bagi anak untuk merasakan gagal, misal. Dan itu normal untuk merasa sedih atau kecewa. Begitulah yang dipaparkan Robert Brooks, PhD, penulis Raising Resilient Children. Katanya, anak-anak belajar untuk sukses dengan melewati rintangan, bukan dengan bantuan Ayah Bunda yang membereskan rintangan-rintangan itu.


Sementara itu, Kathy Hirsh-Pasek, PhD, prefessor psikologi di Temple University yang sering kita kutip di sini, mengatakan, “Sangat penting bagi anak untuk memiliki kesempatan melakukan sesuatu dan mengambil risiko tanpa memiliki perasaan bahwa Ayah Bundanya bakal memperbaiki kesalahannya.”



  1. Biarkan anak membuat keputusannya sendiri


Ketika anak punya kesempatan untuk menentukan pilihannya maka ia akan mendapat kpercayadirian. Jika pun ingin ‘mengontrol’, sangat baik bagi Ayah Bunda untuk memberikan dua atau tiga pilihan pada anak dan biarkan mereka memilihnya sendiri.


Contohnya, untuk bekal makan siang anak, jangan tanyakan mereka mau apa, tapi tawarkanlah tiga jenis makanan yang di memungkinkan untuk Ayah Bunda siapkan. Meskipun begitu, tunjukkan juga pada anak bahwa untuk beberapa hal, keputusan itu ada di tangan Ayah Bunda.



  1. Motivasi dengan cara dan kata yang tepat


Jika anak cenderung kerap merasa dikalahkan oleh kekecewaan, dorong mereka untuk lebih optimis. Nah, daripada memotivasinya dengan sesuatu yang abstrak, seperti mengatakan ‘tenanglah, di depan akan selalu ada kesempatan lain,’ cobalah untuk mendorong mereka berpikir secara spesifik tentang bagaimana keluar dari kekecewaan itu dan membawanya mendekat pada apa yang diinginkannya.


Karen Reivich, PhD, penulis The Optimistic Child, mencontohkan begini, jika anak kecewa karena tidak jadi yang terbaik di kelas, jangan katakan padanya, ‘tidak apa-apa, bagi Ayah/ Bunda, kamu itu bintang nomor satu’. Lebih baik katakan padanya, ‘Ayah/ Bunda tahu betapa kecewanya kamu. Yuk kita mulai dengan menyusun jadwal, bagaimana kamu bisa memaksimalkan peluang dan jadi yang lebih baik’.



  1. Jaga dan support minat anak


Pertama, coba papar anak dengan beragam aktivitas dan dorong mereka ketika mereka menemukan sesuat yang mereka sukai. Anak yang memiliki passion itu merasa bangga dengan apa yang dilakukannya dan berpotensi lebih besar untuk sukses di masa yang akan datang.


Board book anak membantu Ayah Bunda untuk melakukan tugas ini. Coba beri si kecil board book anak dengan berbagai tema, dengan berbagai topik. Di situ, sedikit banyak Ayah Bunda dapat melihat ketertarikan anak pada topik tertentu. Misal, anak cenderung lebih memilih topik musik ketika disodori sejumlah board book dari beragam topik. Di hari-hari berikutnya, yang dipilih itu ternyata seringnya tema tentang musik. Dan di kemudian hari, anak meminta diberikan instrumen yang diinginkannya.


Dengan begitu Ayah Bunda bisa memprediksi bahwa minat anak itu tertuju ada musik. Tinggal jaga dan support minat tersebut. Si kecil pun akan tumbuh dengan keahlian yang diasahnya di bidang musik. Di situlah ia akan merasa punya keahlian hingga timbul dan kuatlah rasa percaya dirinya. Dan itu semua dimulai dari board book anak. sederhana, bukan? Tapi tidak bisa dinafikan bahwa tampak board book anak, sebagai salah satu aspek, berperan besar dalam menumbuhkan dan menguatkan rasa percaya diri anak.


Itulah 5 rahasianya, Ayah Bunda. Semoga bisa diaplikasikan di rumah ya!