Dropshipper MDS Bisa jadi pilihan Bunda untuk memulai bisnis tanpa mengeluarkan modal sepeserpun. Apalagi menjadi dropshipper MDS, keuntungan yang akan diraih Bunda itu gedenya bukan main. Bunda tak perlu keluar rumah, dapat komiisinya besar, tak usah repot sediakan stok atau packing barang, berpeluang dapat hadiah jalan-jalan ke luar negeri, semuanya bisa Bunda dapatkan dengan menjadi dropshipper MDS lho!
Nah, ada 5 tips bagi Bunda yang hendak memulai menjadi dropshipper MDS.
- Tentukan Siapa yang Mau Beli
Langkah ini kerap disepelekan. Padahal, menentukan calon pembeli itu penting! Tentukan target pasar yang akan membeli buku-buku MDS. Tentukanlah mulai dari usia, jenis kelamin, dan berbagai faktor lainnya. Hal itu kemudian Bunda jadikan pertimbangan untuk menentukan pendekatan promosi seperti apa yang pas untuk target pasar tersebut. Ingat, ini langkah awal yang harus betul-betul diperhatikan lho, Bunda.
- Pilih Media yang Tepat
Di tahap ini, Bunda harus menentukan media apa yang akan digunakan untuk mengenalkan produk-produk yang Bunda tawarkan. Media sosial tentu jadi primadona. Yang perlu untuk dicatatat adalah di platform mana target pasar yang sudah Bunda tentukan di awal berada. Jadi, misal, jangan habis-habisan romosi di Twitter, tapi ternyata target pasarnya ada di Facebook. Namun, untuk memulai, Bunda bisa berpromosi di semua platform media untuk menentukan sendiri, di mana respon yang besar didapat. Dan tidak ada salahnya juga berpromosi di semua platform media. Ini hanya soal efisiensi.
- Pelajari Social Media Marketing
Cara konvensional seperti sekadar memposting tulisan tentang parenting, kemudian mngunggah foto-foto produk yang Bunda tawarkan bisa dilakukan. Namun, kiranya unggahan tersebut hanya akan menjangkau akun-akun yang berteman dengan Bunda sendiri dan yang related dari lingkaran itu. Katakanlah, peluang untuk menjangkau lebih banyak orangnya minim. Media sosial itu punya algoritma sendiri. Jadi, suapaya unggahan promosi Bunda di Media Sosial bisa terlihat oleh banyak orang di seluruh Indonesia, Bunda mesti memahami algoritma media sosial ini. Ada trik-triknya. Bahkan, sekarang, di setiap platform media sosial, ada fitur untuk berbisnis seperti Facebook Ads, Instagram Ads, dan lain sebagainya. Mempelajari social media marketing dapat diartikan sebagai upaya memperluas daya jangkau promosi yang Bunda lakukan.
- Belajar dari Senior
Maksudnya, belajarlah dari Bunda Bunda yang sudah lebih dulu menjadi dropshipper MDS. Banyak pengetahuan yang bisa digali dari mereka. Pelajarilah bagaimana mereka mendapat pembeli. Bagaimana mereka menjaga pembeli agar setia membeli produk-produk MDS darinya. Bunda juga bisa berinovasi dengan membuat model promosi baru dari apa yang sudah dilakukan Bunda-Bunda senior tadi. Misal, banyak yang dapat pembeli dari Facebook dengan format arisan, Bunda bisa habis-habisa di Facebook dengan mengadakan program baru, tidak sekadar arisan.
- Mulai dari Sekarang
Bagaimanapun juga, tak akan ada yang terjadi, tak akan ada perubahan, tak akan ada kesuksesan jika Bunda tidak memulai meniti langkah di jalan tersebut, Untuk meraih keusksesan sebagai seorang dropshipper MDS, maka mulailah menajdi dropshipper MDS. Kalau tidak mulai, tentu tak akan pernah bisa menjadi dropshipper MDS sukses. Bunda, ingatlah, terkadang dalam segala hal itu kita bisa menemui trial dan error. Nah, istiqamahlah seraya berlajar dari pengalaman-pengalaman tersebut.
Itulah 5 tips untuk memulai menjadi dropshipper MDS. Eh, dari tadi kita bicara dropshipper MDS, Bunda sudah tahu ‘kan apa itu MDS?
MDS ini singakatan dari Mandira Dian Semesta, anak perusahaan Mizan. MDS menjual buku-buku anak premium. Buku-bukunya tidak dijual di toko-toko buku umum, tetapi dijual langsung oleh bunda-bunda dari seuruh Indonesia yang tergabung sebagai dropshipper atau disebut juga sebagai Bood Advisor.
Oh ya, mungkin Bunda juga sering dengar istilah dropship dan reseller, kemudian bertanya-tanya, “apa sih bedanya”. Yuk, sebelum lebih lanjut, kita bedah dulu dua istilah tersebut. Menurut kamus Cambridge, reseller ini berarti individu atau perusahaan yang membeli sebuah produk kemudian dijual kembali ke konsumen. Jadi, reseller ini mengeluarkan modal dulu untuk membeli produknya yan kemuian dijualnya kembali. berbeda dengan dropshipper yang menjual sesuatu tanpa harus membelinya terlebih dahulu, alias tanpa modal. Ya, itu. Semoga membantu.