Anak kecanduan gadget rasanya sudah jadi fenomena yang lumrah. Pasalnya, banyak orangtua yang justru sengaja menyuguhi anaknya dengan gadget untuk mengisi waktu luang mereka. Apalagi saat anaknya rewel, banyak orangutua yang memilih memberikan gadget padanya. Karena memang biasanya anak bisa anteng dengan gadget, dalam hal ini smartphone.
Apakah Ayah Bunda juga melakukan hal serupa? Jangan sampai ya…
Selain itu, dengan menjadi contoh yang tidak baik, Ayah dan Bunda juga menjadi penyebab anak kecanduan gadget. Misal, setiap hari secara terang-terangan Ayah dan Bunda menunjukkan kedekatan yang tak bisa dlepaskan dari smartphone. Di manapun berada, Ayah Bunda tak pernah terlewat memeriksa ponselnya, dan itu disaksikan oleh si kecil. Maka tak begitu mengherankan jika kemudian si kecil pun jadi anak kecanduan gadget.
Menilik dari contoh kasus di atas, seorang research associate dari Harvard, Catherine Steiner-Adair, menyebut bahwa orang tua harus hati-hati jika anak sudah melihat gelagat Ayah Bunda saat ketergantungan pada gadget. Sebab, setelah itu mereka akan meniru hingga akhirnya kecanduan. Nah, Catherine bilang begini, suatu ketika, misalnya, ada bola di hadapan anak yang mesti disepak, tapi si anak malah memilih tetap diam tiduran seraya memainkan ponselnya daripada menendang bolanya, maka anak itu sudah mulai kecanduan gadget.
Bisa juga contohnya kayak begini. Anakya lagi main HP, terus Bunda panggil, eh si anak malah anteng, enggak denger panggilan Bundanya, itu juga sudah termasuk anak kecanduan gadget. Coba lihat, Anak Bunda kecanduan gadget, tidak?
Tapi tenang, masalah anak kecanduan gadget bisa diatasi kok. Bahkan kalau tahu caranya, mudah lho. Coba simak, berikut adalah cara mudah mengatasi anak kecanduan gadget.
- Jadilah Contoh yang Baik
Semua harus dimulai dari Ayah Bundanya sendiri. Coba tinggalkanlah laptop, tablet, atau smartphone beberapa saat, khususnya ketika tengah bersama dengan anak. Usahakan jangan sampai si anak melihat Ayah dan Bunda memegang gadget. Sebaliknya, lakukanlah aktivitas menyenangkan bersama anak seperti baca buku bersama, atau main game.
- Ubah Rutinitas
Coba buat anak terlibat pada berbagai aktivitas yang menjauhkannya dari ponsel atau gadget lainnya. Ubah rutinitas anak dan pastikan waktu senggangnya di rumah diisi dengan aktivitas yang tidak bersentuhan dengan layar gadget.
- Buat Gadget Jadi Tidak Accessible
Simpanlah ponsel dan perangkat gadget lainnya di tempat yang tak mudah dijangkau oleh anak. Kalau kecolongan, pastikan Ayah Bunda bisa tahu apakah anaknya menggunakan gadget atau tidak.
- Jangan Jadikan Belajar dari Gadget Sebagai Kebiasaan
Gadget pada dasarnya mengandung manfaat juga. Gadget bisa kita gunakan sebagai sarana belajar. Dengan catatan, itu dilakukan secara wajar. Namun, bagi anak-anak, alangkah bijaknya jika tidak menjadikan proses belajar dari gadget itu sebagai kebiasaan. Bahkan ada kecenderungan bahwa memainkan gadget cenderung membuat anak kesulitan dalam menulis dan membaca.
- Alihkan Waktu senggang Anak ke Aktivitas yang Menyenangkan dan Mendidik
Coba temani anak belajar. Dan belajar bukan hanya menulis atau mendengarkan guru menerangkan saja. Bahkan itu kurang cocok dengan karakteristik anak. Cobalah bermain game edukatif. SabaQu sangat bisa menjadi pilihan. Game edukatif ini terbukti berhasil mererbut perhatian anak. Permaianan edukatif ini dirancang agar menjadi semenarik smartphone, membuat anak antusias dalam memainkannya.
Dengan SabaQu, anak akan diajak menikmati berbagai macam tantangan yang menyenangkan, yang tanpa disadari ketika anak sedang bermain SabaQu, dengan otomatis anak sedang belajar juga. Wow keren kan? Dan ini yang terpenting, setelah diuji, game ini punya khasiat menstimulasi kemampuan observasi, daya komunikasi, konsentrasi, kemandirian, imajinasi, dan kreativitas. SabaQu juga mampu menstimulasi kecerdasan emosi, sosial, dan intelektual anak.
Jadi, SabaQu membekali amunisi Ayah Bunda dengan banyak game edukatif yang bisa dimainkan bersama, ketimbang membiarkan si kecil lari ke gadget lagi dan lagi. Bukik Setiawan selaku Penulis "Anak Bukan Kertas Kosong" & Pegiat Pendidikan mengemukakan bahwa "Permainan bisa memperkaya interaksi orangtua dan anak-anak dalam keluarga. SabaQu adalah media untuk menciptakan hal tersebut".
Itulah cara mudah mengatasi anak kecanduan gadget. Mudah, kan!