Mandira Dian Semesta
Bacakan Buku Dengan Lantang Dongkrak Perkembangan Bayi. Kok Bisa?
Bacakan Buku Dengan Lantang Dongkrak Perkembangan Bayi. Kok Bisa? By admin / 25 June 2019

Perkembangan bayi adalah satu hal yang tak boleh disepelekan setiap orangtua. Setuju gak, bund?


Mungkin, Ayah Bunda bertanya-tanya, apa sih gunanya membacakan buku dalam proses tumbuh kembang bayi? Mereka kan tak bisa baca, belum bisa bicara, juga barangkali tak memahami apa yang didengarnya.


Jangan salah! dilansir dari kidshealth.org, Elena Pearl Ben-Joseph, MD, Pediatrician sekaligus editor KidsHealth mengungkapkan bahwa membacakan buku dengan suara lantang pada bayi itu merupakan aktivitas berbagi yang luar biasa bagusnya, yang jadi cara efektif menstimulasi segala rupa potensi anak.


Percaya atau tidak, seiring berjalannya waktu, bayi akan mencapai usia satu tahun, dua tahun, seterusnya, dan dalam perjalanan waktu itu, mereka mempelajari semua suara. Semakin banyak cerita yang Ayah Bunda bacakan, semakin banyak anak terpapar kata-kata, dan semakin baguslah kemampuan anak untuk berbicara (berbahasa).


Mendengar kata-kata membantu anak membangun jaringan atau mengkoneksikan setiap sel di otak mereka. Di usia 2 tahun, anak yang orangtunya secara rutin berbicara atau membacakan buku punya pembendaharaan kata lebih kaya dibanding anak seusianya yang tidak dibacakan buku oleh orangtuanya.


Kecerdasan Sosial dan Emosional


Ketika Ayah Bunda membaca, melalui suara, anaknya tuh mampu mendengar atau merasakan beragam jenis emosi dan ekspresi. Proses ini sangat berdampak pada perkembangan kecerdasan sosial dan emosi anak.


Membaca buku bersama juga mengajak anak untuk melihat, menunjuk, menyentuh, dan menjawab pertanyaan. Proses inilah yang kemudian bekerja mengasah daya berpikir anak. Dan yang tak terbantahkan, language skills anak tumbuh pesat dari meniru suara, mengenali gambar, dan belajar kata-kata. Yaps, semua itu bisa terjadi ketika anak berinteraksi dengan buku, dengan Ayah Bunda yang membacakannya.


Namun, alasan paling penting mengapa Ayah Bunda mesti membacakan buku dengan lantang pada anaknya adalah karena aktivitas tersebut menggabungkan satu hal yang paling anak suka, yakni suara dan kedekatan Ayah Bunda, dengan buku.


Ada poin penting yang kudu Ayah Bunda tahu tentang perkembangan bayi dengan cara bacain buku ini. Elena bilang begini, membacakan buku pada anak itu tak membutuhkan skill atau peralatan khusus, yang dibutuhkan hanya Ayah Bunda sendiri dan bayinya, juga tentunya buku. Bacakan buku dengan lantang beberapa menit saja, tapi sering.


Elena juga membagikan beberapa tips membacakan buku pada bayi berikut ini;



  • Memeluk anak ketika membaca membuat anak merasa hangat, nyaman, aman, dan terhubung erat dengan Ayah Bunda.

  • Membacalah dengan ekspresif, gunakan juga intonasi yang baik dan gunakan suara berbeda untuk karakter berbeda.

  • Jangan khawatir untuk tidak mengikuti kata-kata persis apa yang ada di dalam bukunya. Berhentilah sejenak di tengah-tengah, tanyakan atau komentari ilustarasi yang ada. Berinteraksilah dengan mereka.

  • Nyanyikan juga nada-nada yang menenangkan anak, buat suara binatang yang lucu, atau ayunkan anak di lutut. Pokoknya tunjukkanlah bahwa membaca itu menyenangkan.

  • Anak suka—dan belajar dari—pengulangan, jadi jangan takut untuk membaca buku yang sama lagi dan lagi.

  • Seiring dengan bayinya yang beranjak besar, dorong mereka untuk menyentuh, menggenggam, atau memainkan bukunya.


Terakhir, Bund. Satu hal yang tak kalah pentingnya adalah, bayi itu mungkin tidak tahu apa maksud gambar yang ada di dalam bukunya, tetapi mereka bisa fokus melihatnya, terutama untuk objek-objek seperti wajah, warna yang cerah, dan bentuk-bentuk yang kontras. Dan jangan ragukan manfaatnya dalam proses perkembangan bayi.