Mandira Dian Semesta
Benarkah Kebiasaan Berjinjit Merupakan Gangguan Perkembangan Si Kecil?
Benarkah Kebiasaan Berjinjit Merupakan Gangguan Perkembangan Si Kecil? By admin / 19 August 2019

Berjalan jadi salah satu perkembangan motorik anak yang menyenangkan untuk diperhatikan. Biasanya, berjinjit normal terjadi saat si kecil baru belajar berjalan. Berjinjit merupakan cara untuk membantunya menyeimbangkan tubuh saat berjalan.


Namun, jika sudah melewati usia lima tahun si kecil masih berjinjit, Bunda perlu mewaspadai hal ini. Segera konsultasikan pada dokter. Kemungkinan terdapat kelainan saraf hingga menyebabkan kebiasaan ini tidak hilang. Nah, sebelum panik, coba simak informasi berikut ini, Bund!


Berjalan jinjit ini bisa disebabkan beberapa hal, di antaranya:


1. Jaringan ikat achilles yang pendek.


2. Distrofi otot.


3. Autisme.


Berjalan jinjit juga bisa disebabkan berbagai hal, lho. Misalnya:


1. Dysfunctional Balance System (DBS)


DBS merupakan sistem keseimbangan dalam telinga yang jadi pusat keseimbangan anak. Penyebab berjinjit bisa jadi bersumber dari telinga bagian dalam mereka.


2. Sensory Processing Issues (SPD)


SPD adalah sensor sentuhan yang bisa jadi penyebab ia berjinjit. Jika ia sangat sensitif terhadap sentuhan, mereka biasanya nggak menyentuhkan telapak kaki dan mengindari permukaan yang membuatya tidak nyaman.


3. Kebiasaan


Berjalan jinjit juga bisa terjadi karena kebiasaan yang sulit dilepaskan. Jika begini, Bunda bisa kok melatihnya untuk kembali berjalan normal.


4. Merupakan pertanda gangguan lain


Berjalan jinjit bukan hanya pertanda tumbuh kembang anak terlambat, namun juga pertanda sistem keseimbangan yang mengatur koordinasi anak bergerak lemah. Saat sistem keseimbangannya tidak berjalan optimal, maka akan terlihat gejala berjalan jinjit dan berkurangnya kemampuan aktivitas mereka. Hal ini juga akan menandakan bahwa otak si Kecil tidak mampu menyerap apa yang orang lain sampaikan dengan baik.


Perhatikan gejala berikut yang mengindikasikan sistem keseimbangan si kecil lemah:


1. Biasanya punya masalah penglihatan, misal sudah memakai kacamata sejak usia 3 tahun


2. Kurang konsentrasi terhadap penyampaian orang lain


3. Kesulitan mencari kata-kata dan membaca


4. Sering menabrak sesuau dan nggak seimbang


Ini yang harus orangtua lakukan :


Jika si Kecil terus berjalan seperti itu, Ayah Bunda perlu melakukan sesuatu agar si Kecil tidak kebiasaan dan terus menerus berjalan jinjit. Beberapa hal ini mungkin bisa dicoba pada si Kecil:


1. Berikan contoh padanya bagaimana cara berjalan dengan normal.


2. Jangan memarahinya dan jangan bosan untuk mengingatkannya berjalan dengan normal.


3. Pilih alas kaki atau sepatu yang nyaman dan pas dengan ukuran kakinya, sehingga tidak membuat risih mereka saat berjalan.


4. Ajak si Kecil bermain permainan yang membutuhkannya menapak permukaan lantai, seperti lompat kodok atau lompat tali.


5. Bila saat berjalan anak sering terjatuh, Bunda bisa konsultasikan pada dokter.


6. Ketika anak terus berjalan jinjit, mereka akan mengeluh nyeri pada otot betis dan gerakan pergelangan kakinya menjadi lebih terbatas. Kebiasaan ini dapat membuatnya menjadi sulit berjalan pada tumitnya. Dengan mengajaknya latihan secara rutin dapat mengubah kebiasaannya sehingga si Kecil dapat berjalan dengan normal.


Berikut latihan yang dapat dilakukan pada anak yang berjalan jinjit:


1. Peregangan otot betis. Ajak anak tidur terlentang dan buat senyaman mungkin, lalu luruskan lututnya dengan tangan Bunda dan dorong bagian telapak kakinya ke arah kepala hingga tumit tertekuk. Ulangi gerakan ini sebanyak 10 kali per kaki setiap hari, dan tahan selama sekitar 15-30 detik.


2. Duduk ke berdiri. Dudukkan si Kecil pada kursi sesuai usianya, lalu minta ia untuk mengulurkan tangannya. Setelah itu letakan tangan Bunda di bawah lututnya, sehingga memberi tahanan agar tumit si Kecil menempel pada lantai. Mintalah ia belajar berdiri sambil tumitnya tetap mendatar pada lantai. Jangan lupa buat kegiatan ini semenyenangkan mungkin ya, Bund. Hal ini guna membuatnya tetap semangat dan tidak merasa bosan.


Itulah hal-hal yang perlu Bunda perhatikan ketika si Kecil berjalan jinjit. Jika semua informasi tersebut masih tidak bisa mempengaruhi si Kecil berjalan dengan normal, disarankan untuk konsultasikan ini pada dokter guna pemeriksaan lebih lanjut.