Bisnis online seolah membawa kembali harapan para Bunda yang cita-cita ingin jadi pengusahanya sempat terkubur. Betapa tidak, bisnis online memungkinkan Bunda untuk berbisnis seraya menimang bayinya di rumah, memasakkan sarapan dan makan malam untuk suaminya, hingga melepas sulungnya yang hendak pergi ke sekolah.

Bisnis online menjadi semacam anugerah buat Bunda. Peluang hasilkan uang yang tadinya terbayang hanya bisa didapatkan jika kerja kantoran ternyata terbantahkan. Hanya bermodalkan kuota internet, akun media sosial, semangat belajar, dan kemauan, Bunda sudah bisa raup untung hingga jutaan. Lumayan kan, Bund, buat bayar arisan.

Sayangnya, tidak sedikit Bunda yang ‘tersesat’ dalam melakoni peran sebagai online mom-preneur. Jangan sampai ini juga terjadi pada Bunda. Makannya, simak lekat-lekat paparan berikut.

Kegagalan Bunda dalam menekuni bisnis online rata-rata diakibatkan ketidak tahuan pada model bisnis online yang digelutinya. Bisnis online itu ada banyak jenisnya.

Secara bahasa, bisnis online adalah bisnis yang dilakukan secara online mulai dari promosi hingga ke transaksinya. Hakikatnya, apapun jualannya atau jasa yang ditawarkannya, ketika semua dilakukan secara online, maka itu termasuk ke dalam bisnis online.

Yang perlu digarisbawahi adalah cara berbisnisnya. Misal, Bunda berbisnis memasarkan produk di e-commerce seperti bukalapak atau toko pedia, maka promosinya harus difokuskan pada bagaimana membuat lapak atau tokonya fully-trusted. Berbeda ketika Bunda menitik beratkan promosi di Facebook, maka Bunda harus berusaha menarget akun-akun yang punya minat terhadap produk yang dijualnya.

Nah, ketidakpahaman mendasar seperti inilah yang membuat banyak Bunda angkat kaki dari dunia bisnis digital. Padahal, kalau tahu caranya, berjualan secara online itu mudahnya semudah bilang aku sayang kamu. Hihi.

Untuk meminimalisir kemungkinan ‘tersesat’ di lembah dunia maya, ada baiknya bagi Bunda yang ingin memulai bisnis online untuk mendaftar menjadi book advisor Mandira saja. Ada beberapa alasan mengapa harus book advisor Mandira.

1. Mudah dan tak repot

Sebagai book advisor Mandira, yang harus dilakukan hanya menjual buku-buku yang dipasarkan Mandira. Bunda tak perlu mengontrol stok barang, tak perlu repot packing. Yang perlu Bunda lakukan hanya berjualan, baik itu online maupun offline, kalau ada yang beli, tinggal hubungi kantor Mandira. Sudah! Tinggal terima komisinya. Perkara barang, semuanya diurus oleh kantor.

2. Support team

Ini yang paling penting. Tidak terbantahkan bahwa pengalaman merupakan guru paling berharga. Ketika  menjadi book Advisor Mandira, maka Bunda akan dimasukkan ke dalam support team yang berisi banyak book advisor yang sudah lebih dulu melakoni bisnis online ini.

Bunda akan diberi pengetahuan tentang cara berbisnis online, tentang bagaimana meraih kesuksesan dengan berjualan buku-buku Mandira. Bunda juga bisa berkonsultasi tentang apapun yang tengah dihadapi terkait dengan kelangsungan bisnisnya. Intinya, Bunda tidak akan dibiarkan sendiri. Bunda akan diajak untuk berkembang bersama, sukses bersama.

3. Keuntungan besar

Produk mana yang memberi komisi per satu penjualannya hingga 200 ribu rupiah? Bahkan lebih? Rasanya sangat jarang. Tapi tidak dengan Mandira. Bukan hanya memberi keuntungan dari produk yang berhasil dijualnya, bahkan ada banyak reward yang bisa diraih leh para book advisor. Tahun 2019, rewardnya ke Eropa. Selian itu, ada juga reward berupa uang tunai, sepeda motor, serta masih banyak lagi.

4. Produk yang diminati

Setiap bulannya, Mandira rata-rata mampu menjual 1000 produk. Faktor karena produk Mandira ini adalah produk premium membuat daya beli masyarakat meningkat. Buku-buku yang dipasarkan Mandira ini tidak bisa ditemukan di toko-toko buku konvensional. Buku-bukunya hanya bisa dibeli di Bunda, di  para book advisor.

Kombinasi itulah yang membuat peluang kesuksesan berbisnis online sebagai book advisor Mandira menjadi sangat tinggi. Sebetulnya, semua yang terjadi itu bisa diperhitungkan dengan data. Berjualan bukan hanya tentang untung-untungan. Tetapi juga tentang bagaimana menganalisis data untuk mengoptimalkan peluang dan meminimalisir kemungkinan buruk. Jadi, sudah siap sukses dengan Mandira? Tunggu apa lagi, Bund!