Mandira Dian Semesta
Boneka Paus dan Kisahnya, Cara Asyik Agar Anak Jatuh Cinta pada Al-Quran
Boneka Paus dan Kisahnya, Cara Asyik Agar Anak Jatuh Cinta pada Al-Quran By admin / 23 October 2018

Boneka paus kok bisa bikin anak cinta Al-Quran? Bagaimana ceritanya? Jangan kaget. Beneran kok, Bund. Boneka paus ini bukan boneka paus biasa. Tak percaya? Simak yang berikut ya.


Tapi, sebelum bahas boneka paus, kayaknya bakal lebih menarik kalau kita bahas terlebih dahulu mengapa anak harus cinta Al-Quran. Ya, kan, Bund?


Ayah Bunda yang baik hati dan imut-imut sebagai seorang muslim, sebetulnya kita tak perlu mencari alasan mengapa kita atau anak kita harus cinta Al-Quran. Sebab, tanpa alasan pun, akan dengan sendirinya cinta pada Al-Quran itu tumbuh, orang kita sendiri yang butuh Al-Quran.


Nah, kalau untuk diri pribadi Ayah Bunda yang insyaAllah sudah meresapi kalam illahi tersebut, ya bisa saja bilang seperti itu. Namun, ketika kita bicara anak, tidak ada salahnya untuk mengurai beberapa alasan kenapa mereka mesti cinta Al-Quran.


Alasan pertama dan yang paling utama mengapa anak mesti cinta Al-Quran adalah karena dengan jalan tersebut, mereka bisa meraih keridhaan Allah Swt.


Yang kedua, Ayah Bunda tentu ingin anaknya tumbuh menjadi pribadi yang baik, yang taat pada agama, yang menjadi rahmat bagi alam di sekitarnya, bukan? Maka tidak ada alasan untuk tidak membentuk anak yang cinta pada Al-Quran. Pasalnya, di dalam kalamullah tersebut, yang juga dijelaskan oleh banyak mufasir, Allah Swt telah menunjukkan bagaimana caranya menjadi sebaik-baiknya manusia.


Kemudian, alasan yang ketiga, begini. Di dalam Al-Quran itu sangat banyak dikisahkan perjalanan hidup manusia-manusia pilihan dan manusia-manusia lain yang juga turut dikisahkan. Nah, sebagai pecinta Al-Quran, kelak anak bisa menjadikan kisah-kisah tersebut sebagai ibrah atau pelajaran bagi dirinya sendiri untuk selalu menjadi lebih baik.


Berikutnya, alasan yang tak kalah penting mengapa anak harus cinta Al-Quran adalah karena tantangan zaman yang semakin berat. Ingat, anak lahir dan tumbuh di zaman yang mungkin tak sepenuhnya Ayah Bunda pahami. Oleh karena itu, dengan dibekalinya anak dengan Al-Quran, diharapkan mereka mampu terhindar dari fitnah dunia sebagai tantangan zaman tersebut dan tahu tujuan hakiki hidupnya.


Secara keseluruhan, poin pentingnya ialah bahwa Al-Quran merupakan salah satu aspek yang paling penting di dalam hidup, yang tak bisa ditukar, digantikan, atau dujual dengan harga yang tinggi. Tidak! Di saat yang bersamaan, menanamkan rasa cinta anak pada Al-Quran itu juga merupakan modal berharga bagi anak untuk mengarungi kehidupan sekaligus cara Ayah Bunda dalam menjaga amanah yang dititipkan Allah Saw tersebut.


Jadi sekarang semunya sudah jelas bukan? Mengapa rasa cinta anak terhadap Al-Quran mesti ditanamkan sedini mungkin. Lantas, bagaimana boneka paus bisa menjadi sarana menumbuhkan rasa cinta tersebut? Jawabannya sederhana, sih, Bund. Ya karena anak mana sih tak suka boneka. Hihi.


Ayah Bunda sekalian, boneka paus yang dimaksud adalah Puppet Book yang bisa didapatkan hanya di Mandira Dian Semesta. Boneka paus sendiri adalah salah satu dari enam jenis puppet book yang ada. Sisanya ada boneka unta, domba, gajah, kedelai, dan sapi.


Puppet book ini merupakan inovasi yang berupa perpaduan antara boneka, buku, dan audio. Keenam boneka semuanya merupakan binatang-binatang yang kisahnya terdapat di dalam Al-Quran. Kemudian, buku yang menyatu di dalam tubuh boneka paus ini pun mengisahkan bagaimana paus ini diceritakan di dalam Al-Quran. Tentu dengan kemasan ilustrasi, warna, dan untaian kata sederhana dan memikat. Tak sampai di situ, cerita atau kisah tersebut juga bisa ana ikuti dengan mendengarkanya melalui audio yang ada di dalam tubuh boneka paus itu.


Rupanya memang boneka, tapi isinya bukan main ya, Bunda. main boneka paus ini sebetulnya sama dengan mengenal salah satu kisah di dalam Al-Quran. Dengan cara inilah rasa cinta anak terhadap Al-Quran ditanamkan. Mereka dibuat jatuh hati dengan bonekanya, lalu dengan kisah di dalamnya, hingga seiring dengan bertambahnya usia, bukan tidak mungkin bagi anak untuk terus menelaah kandungan kisah atau isi Al-Quran. InsyaAllah.