Buku belajar bahasa Arab itu barang wajib yang harus ada di rumah lho. Ayah Bunda juga sangat dianjurkan untuk mengajarkan dan menyediakan perangkat belajar bahasa arab untuk putra putrinya. Mengapa?

Pertama, kita semua beribadah dengan melafalkan bahasa arab. Bacaan di dalam shalat, Al-Quran, semuanya bahasa Arab. Jadi, mengajarkan anak beribadah tidak bisa dipisahkan dengan mengajarkan bahasa Arab padanya.

Faktor ibadah ini sudah pasti. Niatkan yang lurus bahwa Ayah Bunda mengajarkannya bahasa Arab adlaah Lillahita’ala, berusaha membimbing anak supaya jadi anak yang sholeh. Motivasi seperti ini tentu tak terbantahkan.

Yang kedua adalah alasan prospek di masa depan anak. Mengajarkan anak bahasa Arab itu membuka jalan kesuksesan baginya. Kendati demikian, tak perlu Ayah Bunda masukkan motivasi ini ke dalam hati. Niatnya sudah yang di atas saja. Hanya memang, selalu ada sebab akibat di dunia ini; belajar bahasa Arab, kemudian punya kapasitas baik dalam bahasa Arab, maka masa depan terbuka lebar untuknya.

Memangnya mengapa orang yang menguasai bahasa Arab punya masa depan cerah? Ini semata tentang data, Bunda. Mari kita simak baik-baik beberapa faktor berikut ini.

1. Permintaan tinggi

Menguatnya sejumlah Negara timur tengah di dalam konstelasi politik dan kehidupan internasional berdampak pada tingginya kebutuhan atau permintaan akan orang-orang yang menguasai bahasa Arab. Di waktu yang bersamaan, masih sedikit orang-orang barat yang meminati bahasa Arab ini. akhirnya, kebutuhan yang tinggi tersebut tidak tercukup. Dunia internasional pun lantas melirik Asia yang notabenenya di beberapa negara memiliki ikatan emosi dengan timur tengah atau Arab.

Perusahaan-perusahaan besar dunia tak pernah absen untuk meminta banyak tenaga yang terampil dalam berbahasa Arab, tidak terkecuali dari Indonesia. Selain itu, institusi-institusi pemerintahan, swasta, atau NGO pun turut memberi andil pada luasnya lapangan pekerjaan dan cerahnya prospek karir bagi mereka yang kompeten dalam berbahasa Arab.

2. Dukungan finansial

Bahasa Arab telah dideklarasikan sebagai sebagai salah satu bahasa strategis di dunia. Kampus-kampus timur tengah pun tak pernah kehilangan kelasnya di tengah persaingan lembaga akademik global. Dengan demikian, bagi para pelajar yang menguasai bahasa Arab, dukungan finansial supaya mereka melanjutkan studi itu sangat besar. Dukungan finansial ini bukan hanya datang dari pemerintahan Negaranya, tak sedikit kampus-kampusnya atau bahkan perusahaan swasta yang rela menggelontorkan dana bagi siapapun di seluruh dunia yang menguasai bahasa Arab untuk terus melanjutkan studinya ke jenjang yang lebih tinggi.

3. Pemahanan budaya

Bahasa sejatinya produk dari sebuah budaya yang paling kentara untuk dilihat. Memahami sebuah budaya, maka harus pula memahami bahasanya. Menjadi ahli bahasa Arab akan memudahkan seseorang untuk memahami budaya Negara-Negara Arab tersebut. Di belahan bumi manapun, pemerhati budaya selalu dibutuhkan perannya. Tidak terkecuali di Indonesia. Kebutuhan untuk pemerhati Arab itu sangat besar. baik itu untuk mengisi di lembaga-lemabaga riset, kampus, ataupun di lembaga negara. Jadi, tak bisa diragukan, di negeri sendiripun, seseorang dengan kemampuan bahasa Arab yang andal akan memiliki masa depan cerah.

Oleh sebab itu, hal ini akan menjadi salah satu keuntungan bagi anak-anak yang belajar bahasa Arab sejak dini. Tidak heran ditulis di dalam paragraf pembuka bahwa buku belajar bahasa Arab itu adalah salah satu komponen belajar yang harus dimiliki Ayah Bunda di rumah.

Nah, untuk mulai mengajarkan bahasa Arab pada si kecil, tentu tak boleh sembarangan buku. Jangan sampai hanya karena buku yang metodenya keliru, misal, anak malah benci bahasa Arab. Silakan tengok buku bahasa Arab, LAQU. Ini merupakan buku bahasa Arab yang dirancang khusus untuk anak-anak. Sebetulnya tak sepenuhnya buku, LAQU ini terdiri dari 4 tray permainan, 72 lembar modul permainan, 100 kartu kosakata, 1 set kartu cocok kata, 1 set kartu kalimat sempurna, 1 set board game, 7 buku utama, mushaf 1 juz, dan e-pen.