Mandira Dian Semesta
Buku Bergambar Itu ‘Gizi’ Terbaik Untuk Otak Anak! Makanya, Beri si Kecil Board Book Lucu Ini
Buku Bergambar Itu ‘Gizi’ Terbaik Untuk Otak Anak! Makanya, Beri si Kecil Board Book Lucu Ini By admin / 26 October 2018

Board book lucu, tak diragukan lagi, adalah media belajar yang digemari anak. Pasalnya, science telah membuktikan hal tersebut. Jadi, tak ada alasan bagi Ayah Bunda untuk meragukan manfaat board book lucu pada anak. Ayah Bunda sudah tahu apa saja manfaatnya? Jangan kaget ya!


Banyak praktisi pendidikan anak bilang begini, ‘Ketika memberikan board book pada anak, sejatinya Ayah Bunda tengah memberinya hadiah berupa kecerdasan’.


Child Development Institute, dalam situsnya menulis, ‘mainan itu membantu anak untuk mengembangkan kemampuan motorik murninya dan melatihnya kepandaian bernteraksi dengan berbagai objek. Sementara board book, khususnya yang berisi gambar wajah atau objek familiar, mengasah kemampuan mengidentifikasi objek dan menginstal kemampuan dasar berbahasanya’.


Selain itu, sebuah jurnal Developmental and Behavioral Pediatrics di reachoutandread.org menunjukkan sebuah temuan yang menyebut bahwa memabaca bersama atau membacakan board book pada anak itu mampu mengembangkan kesamaan perasaan dan keintiman antara orangtua dan anak, yang mana hal tersebut sangat baik untuk perkembangan mental dan kecerdasan anak ke depannya.


Ayah Bunda mesti tahu bahwa dua paparan terkait dengan manfaat board book, khususnya board book lucu, di atas itu bisa sangat menentukan kecerdasan, kebahagiaan, kepribadian, karakteristik, atau bahkan kesuksesan anak di masa mendatang.


Jadi, Ayah Bunda tak boleh main-main dengan masa awal usia anak ya! Sederhananya, jangan ambil risiko dan jangan muluk-muluk lah, yang pasti-pasti saja, seperti yang sudah ditunjukkan banyak riset, langsung biasakan membacakan board book lucu pada anak. Ya, begitu!


Sesuai dengan apa yang tertera pada judul, sekarang mari kita bedah, mengapa buku bergambar itu bisa jadi ‘gizi’ terbaik buat otak anak.


Hal tersebut dibuktikan dengan sebuah research yang dilakukan peneliti dari the Cincinnati Children’s Hospital. Riset ini menguji 27 anak antara 3 sampai 5 tahun dengan cerita yang disampaikan dalam tiga media berupa audio, buku bergambar, serta video animasi.


Hasilnya, Dr. John Hutton, pakar pediatrik sekaligus ketua tim peneliti, mengatakan, “Dalam versi ilustrasi (buku bergambar) ada sebuah keseimbangan yang luar biasa antara visual networks, the default mode network, dan language networks (jaringan-jaringan di dalam otak anak). Semua jaringan tersebut tampak saling terkoneksi dengan kooperatif dan itu bagus sekali untuk anak.”


Sementara untuk hasil dari video animasi, Dr. John mengatakan, “Ada sekitar 20 sampai 80% penurunan koneksi antar jaringan di otak anak, yang mana koneksinya tersebut sangat baik ketika yang digunakan adalah buku bergambar.”


“Untuk format audio, anak-anak harus bekerja lebih berat supaya tetap mengikuti ceritanya dan anak tidak merasa terikat dengan cerita dibandingkan ketika mereka menggunakan buku bergambar,” ujar Dr. John menjelaskan hasil medium audio.


Lantas, ia mengaku khawatir ketika anak terlalu banyak terpapar oleh medium video. Katanya, minat anak pada buku akan berkurang. “Sangat memungkinkan jika anak terlalu banyak terpapar video animasi, perkembangan mereka tidak akan terlalu baik,” tandasnya.


Pelajaran untuk Ayah Bunda dari penelitian ini adalah, teknologi itu baik, tapi tidak bisa mengganti buku, tidak bisa mengganti pengalaman anak ketika membaca bareng bersama orangtuanya.


Jadi, semuanya sudah clear. Berdasarkan riset ilmiah, buku bergambar itu punya peran yang luar biasa di dalam proses tumbuh kembang anak.


Board book lucu bernama Nabiku Idolaku Balita bisa jadi pilihan tepat buat si kecil. pasalnya, karakteristik board book lucu ini hampir presisi dengan apa yang dijelaskan dalam penilitian the Cincinnati Children’s Hospital di atas.


Terlebih ketika kita melihat kontennya. Nilai-nilai keIslaman yang coba di sampaikan akan tersalurkan dengan baik karena, sesuai dengan apa yang ditulis Child Development Institute, Nabiku Idolaku Balita dipenuhi dengan objek familiar yang mana berdampak pada daya identifikasi dan kemampuan berbahasanya. Tak sampai di situ, berdasar paparan Dr. John, karakteristik board book lucu yang berupa buku bergambar pada akhirnya akan membuat pesan yang disampaikan jadi mudah diterima oleh anak serta bakal mengendap di dalam kepribadiannya.


Ketika ilmu pengetahuan dimaksimalkan, cita-cita Ayah Bunda agar anaknya belajar dari kemuliaan para Nabi pun lebih bisa diaplikasikan dengan sangat terukur. Ya, begitulah bagaimana board book lucu bernama Nabiku Idolaku Balita berbuat.