Mandira Dian Semesta
Bunda, Yuk Kenali Tentang Perkembangan Motorik Anak dari Sekarang!
Bunda, Yuk Kenali Tentang Perkembangan Motorik Anak dari Sekarang! By admin / 14 August 2019

Sudah diketahui secara umum kalau perkembangan saraf motorik kasar dan halus si kecil itu penting banget diperhatikan. Terutama dalam masa tumbung kembangnya. Nah, sebagai orang tua, tentu Bunda harus paham mengenai perkembangan motorik ini.


Namun, sebelum membahas saraf motorik, terlebih dahulu pahami tentang saraf. Apa itu saraf? Saraf adalah serat-serat penghubung setiap organ tubuh dengan sistem saraf pusat (otak dan sumsum tulang belakang). Saraf sendiri disusun oleh jutaan sel saraf. Nah, sel saraf inilah yang terbagi menjadi tiga yaitu sensorik, motorik, dan konektor.


Sel saraf inilah yang jadi jembatan antara informasi yang masuk dan respon dari tubuh manusia. Sel saraf sensorik bertugas menghantarkan informasi ke otak, lalu sel saraf motorik menghantarkan hasil terjemahan otak ke organ tubuh. Sedangkan sel saraf konektor menjadi penghubung antara sensorik dan motorik.


Contoh sederhananya, si kecil menyentuh benda panas, maka rasa panas ini yang akan ditangkap saraf sensorik sebagai informasi yang diteruskan ke otak. Kemudian, otak mengolah informasi itu, seperti gimana seharusnya respon tangan menyentuh benda panas. Respon ini pun disampaikan ke tangan melalui saraf motorik, hingga otomatis menjauhkan tangannya dari benda itu.


Satu hal yang perlu Bunda tahu, Bunda nggak bisa hanya berfokus pada perkembangan saraf motorik. Keseluruhan sel saraf yang sehat pasti menjamin perkembangan motorik yang baik. Lalu apa perbedaan motorik kasar dan halus?


Sederhannya motorik kasar merupakan gerakan yang membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh. Perkembangannya akan meningkat seiring dengan usia. Gerakan yang dihasilkan lebih besar, seperti duduk, berdiri, jalan. Sedangkan motorik halus merupakan kemampuan yang berhubungan dengan keterampilan fisik, koordinasi mata-tangan, dan otot kecil.


Perkembangan motorik kasar ini bakal terjadi dengan sendirinya, sesuai dengan usia yang bertambah. Berbeda dengan motorik halus yang perlu rangsangan. Kegiatan yang dihasilkan motorik halus adalah mengambil benda, menunjuk, melemparkan benda menuju arah tertentu, sampai merespon panggilan orang sekitar.


Nah, jadi Bunda bisa menstimulasi dua jenis motorik ini seiring dengan tumbuh kembang si kecil.