Mandira Dian Semesta
Cara Melatih Emosi Anak:Panduan Lengkap Orangtua dari Bulan Pertama Sampai 24
Cara Melatih Emosi Anak:Panduan Lengkap Orangtua dari Bulan Pertama Sampai 24 By admin / 28 September 2018

Cara melatih emosi anak harus dipahami oleh orangtua secara menyeluruh, dari bulan ke bulan seiring dengan pertumbuhannya. Pemahaman menyeluruh ini akan membantu orangtua untuk membesarkan anak yang bertanggung jawab, mudah bersosialisi, pintar membuat keputusan, berpegang pada komitmen dan nilai positif lainnya.


Cara melatih emosi anak yang detail akan berdampak pada kecerdasan emosi atau emotional quotient (EQ) yang tinggi. Pakar kecerdasan, Goleman, menyebut bahwa kecerdasan emosi merupakan kemampuan untuk mengeal emosi diri sendiri, emosi orang lain, memotivasi diri, dan mengelola dengan emosinya sendiri.


Perlu diketahui bahwa kecerdasan emosi adalah satu aspek kecerdasan yang mesti didahulukan dan sangat berpengaruh terhadap kesuksesan seseorang. Jadi tak ada alasan untuk tidak mengasah kecerdasan emosi anak.


Nah, berikut adalah cara melatih emosi anak secara bertahap dari bulan pertama  hingga bulan ke 24. Tips atau aktivitas ini disarikan dari buku Raising Your Child karangan Jen Meyers.


Bulan Pertama sampai ke-6


Bermainlah dengan si kecil. Yang pertama harus dilakukan untuk melatih emosinya adalah bermain. Keceriaan membuat anak tenang dan bahagia. Waktu bersama beruka ria bersama anak adalah hadiah terbaik yang bisa Ayah Bunda persembahkan baginya.


Tunjukkan rasa cinta padanya. Anak dapat merasakan perasaan Ayah Bundanya.  Cintailah mereka dan mereka dapat merasakan perasaan itu. Keika anak merasa dicintai, ia akan tumbuh dengan sense of self-value, dia akan merasa berharga.


Selalu beri respon untuk apapun yang dilakukan anak. Ketika anak menangis, redakan tangisnya, pahami ia. Saat anak tertawa, ikutlah tertawa bersamanya. Lakukan itu dengan cinta. Pada dasarnya, anak hanya membutuhkan Ayah Bunda, bukan yang lain.


Sentuh mereka. Berikan ciuman hangat padanya. Berikan pelukan, pijatan, belaian, gandengan, dan lainnya. Jangan lupa juga untuk menatap mereka. Lihat tepat pada bola matanya. Makan bersama anak, mengganti popoknya. Aktivitas seperti ini sangat bagus untuk emosi anak. Akan terjalin ikatan dan kepercayaan yang kuat.


Ajak mereka melihat dunia. Coba lakukan jalan-jalan pagi bersama anak, kenalkan mereka ke tetangga. Gunakan juga medium seperti buku untuk hal ini. Rasa penasaran mereka akan tumbuh. Itulah beberapa aktivitas, cara melatih emosi anak di periode 0 sampai 3 bulannya.


Berbicara dengan anak setiap waktu. Selain dapat melatih kecerdasan emosinya, berbicara dengan anak jua melatih kemampuan bahasanya. Ceritkan saja apa yang Ayah Bunda lihat atau dengar. Apapun yang dikatakan, anak akan terpesona ketika Ayah Bunda berbicara.


Bulan ke-6 sampai ke-9


Cara malatih emosi anak di awal bulan ke-6 adalah rutinlah gendong ia sambil menceritakan apa yang sudha dialakukan sepanjang hari, apa yang berkesan di hari tersebut. Misal, ketika Ayah baru pulang kerja, lakukanlah ini.


Hormati perasaan dan keinginan anak. Agak rumit, tapi ini bekerja sangat baik padanya. Cobalah untuk sesering mungkin libatkan anak pada aktivitas Ayah Bunda. Ketika memasak, membersihkan rumah, atau apapun. Tentu tidak dengan memberikan tugas yang macem-macem. Cukup tempatkan anak di tempat di mana Ayah Bunda berada dan ajak ngobrol ketika mengerjakan aktivitas tersebut. Saat memasak, misal, dudukkan iadi dapur dan ajak bicara di sela-sela menggoreng.


Pahami preferensi sosialnya. Begini, istilahnya kita biasnya menyebut bauan. Ada anak yang bisa langsung akrab dengan siapa saja. Ada juga anak yang kemana-mana harus bersama Ayah Budanya. Padahakikatnya, membiasakan anak berada di sebuah grup itu baik. Untuk anak dengan preferensi soaial seperti aapun, sebaiknya dilatih untuk bersosialisasi. Yang membedakan hanya pendekatan atau metoda dalam melatihnya.


Buat anak tertawa. Ini tampak spele. Padahal, cara melatih emosi anak itu terlihat dari apa yang tampak di luarnya. Sederhana saja, bayangkan ketika anak dibentak terus, menangis terus, merasa terintimidasi, bagaimana dengan tingkat kecerdasan emosinya? Tentu berbeda dengan anak yang riang dan aktif karena banyak tertawa. Cara membuat anak tertawa itu mudah kok, Bund. Coba buat mimik wajah aneh, dia pasti tertawa. Intinya, bermainlah dengan anak.


Bulan ke-9 sampai ke-18


Selanjutnya adalah agendakan waktu untuk bermain dan membaca bersama. Bermain dan membaca ini sebetulnya multidimensi. Aktivitas ini berpengaruh pada keseluruhan jenis kecerdasan anak. Menariknya, Ayah Bunda kiranya bisa menggunakan seri buku Halo Balita. Pasalnya, di dalam buku itu terdapat beberapa jilid yang secara khusus bercerita tentang emosi. Sementara itu, kita tahu bahwa cara belajar anak itu dengan melihat, mendengar. Intinya mereka itu merekam banyak hal. Jadi, dengan mengahadirkan buku yang secara eksplisit bercerita tentang emosi.


Perkenalkan anak pada jenis-jenis emosi. istilahnya pelabelan lah. Mudahnya, ceritakan saja apa itu senang, apa itu sedih. Sering-sering pula bertanya apa perasaannya. Ceritakan juga apa perasaan Ayah Bunda saat itu. Intinya, bentu anak mengenali emosinya dengan menamai jenis emosinya tersebut. Secara pragmatif, penamaan pada emosi itu atau perasaan itu mengurangi rasa takut atau rasa khawatir anak.


Beri penguatan positif padanya. Apa maksudnya? Kuatkan ia untuk elakukan hal-hal yang positif. Caranya adalah dengan selalu mengapresiasi tindakkannya. Kuluarkan selalu kata-kata yang membangun. Aura atau atmosfer positif dari setiap kata-kata yang baik itu membantu meningkatkan kecerdasan emosinya.


Bulan ke-18 sampai ke-24


Cara melatih emosi anak berikutnya adlaah playdates. Intinya bermain saja sih. Berikan banyak kesempatan pada anak untuk bertindak atau bermain secara kooperatif dengan Ayah Bunda atau dengan siapapun. Selanjutnya biasakan anak untuk berinteraksi dengan semua usia, tak hanya sebayanya saja. Poin dari hal ini adalah untuk melatihnya merasa nyaman ketika berada di sekitar orang.


Asah imajinasinya. Pada hakikatnya, imajinasi anak itu tak terbatas. Mereka selalu akan selalu mepertanyakan sesuatu. Namun,pada masa-masa ini, imajinasi anak itu tentu tak lepas dari apa yang ereka lihat, dengar, dan rasakan saja. Untuk mendorong imajinasinya supaya bisa lebih luas, maka ayah Bunda harus menyuguhkan referensi lain yang tidak ada di sekitarnya. Maka, buku menjadi sarana yang terbaik dalam hal ini.


Tapi Ayah Bunda harus ingat bahwa buku yang baik untuk anak itu agak berbeda. Buku yang baik untuk anak adalah buku yang sesuai dengan karakteristik belajar mereka. Misal, dari sei fisik, bukunya tak bisa kerta lembaran biasa. Dari segi konten, tak bisa berupa teks yang dominan. Langsung saja, Halo balita bisa jadi pilihan yang terbaik untuk hal ini. Bahkan, tentang emosi itu secara eksplisit dikisahkan dalam beberapa jilidnya.


Beri ia ruang sendiri, ruang khusus untuk dirinya seorang. Yang membedaan dengan bulan-bulan sebelumnya adalah hal ini. Jadi, anak di masa 18 hingga 24 bulan itu sudah perlu untuk diberi spot sendiri. Tak heran, banyak ahli yang menganjurkan agar anak di periode ini sudah bisa tidur sendiri. salah satu fungsinya adalah untuk hal ini.


Ayah Bunda yang baik hatinya, itulah cara melatih emosi anak secara detail dari bulan ke bulan. Perlu digarisbawahi bahwa tidak berarti ketika sudah masuk ke bulan selanjutnya, apa yang dilakukan di bulan sebelumnya tak bisa dilakukan lagi. Tidak demikian. Bahkan, jika bisa, semua dilakukan lebih awal pun malah jauh lebih bagus.