Mandira Dian Semesta
Cara Melatih IQ Anak Dengan Mainan
Cara Melatih IQ Anak Dengan Mainan By admin / 30 October 2018

Cara melatih IQ anak itu tidak harus dengn cara yang njelimet, yak bikin pusing anak. cara melatih IQ anak itu bisa dan harus dilakukan dengan cara yang menyenangkan, seperti dengan bermain. Asal lihat saja, mainan apa yang dimainkannya.


Ada beberapa temuan penelitian luar biasa yang termuat dalam sebuah buku berjudul “IQ and Human Intelligence” karya oleh N.J Macintosh. Salah satunya adalah sebuah riset yang menunjukkan bahwa IQ anak-anak itu bisa terus berkembang atau malah menurun seiring dengan pertambahan usianya. Sementara di masa 0 sampai 5 tahun, otak anak itu seperti spons. Dan di masa itu, potensi dari otak atau kecerdasan anak itu sangat tidak terbatas, tergantung pada lingkungan dan pengalamannya bermain mainan edukasi.


Fakta tersebut barangkali sudah Ayah Bunda ketahui. Tapi coba garis bawahi bagian di kalimat terakir, yakni ‘pengalaman anak bermain mainan edukasi’. Ya, mainan!


Sejak brojol dari perut Bunda, anak belajar melalui interaksi dan bermain. Ketika menggendong si kecil, membuat kontak mata, berbicara atau bermain dengan mereka, ketika itu pula lah Ayah Bunda tengah membuka lebar peluang anak untuk tumbuh menjadi lebih sehat dan lebih pintar. Sejalan dengan bertambahnya usia, si kecil tepat belajar dengan dua cara fundamental tadi, yaitu berinteraksi dan bermain. Nah, mainan, khususnya mainan edukasi, didesain sebagai sarana dalam mendukung perkembangan akademis anak.


Kalau Ayah Bunda belum tahu, orangtua yang berpengalaman atau orangtua yang sangat concern terhadap isu parenting, mereka paham betul bahwa anak-anak belajar jauh lebih cepat jika ‘pelajaran’ tersebut dikemas menjadi sebuah game. Belajar dengan bermain itu merupakan strategi terbaik sebab anak selalu ingin senang-senang. Baik itu di sekolah maupun di rumah.


Lantas, bagaimana cara melatih IQ anak dengan mainan? Pastikan Ayah Bunda membaca paparan di bawah ini!


Begini, ketika bermain, kasarnya, otak akan terskemakan seperti ini. Saat mereka memainkan sebuah permainan, mereka bermain untuk menang (mencapai apa yang jadi tujuan permainan tersebut), oleh karenanya mereka menjadi sangat penuh perhatian (attentive). Pada saat yang besamaan, dengan otomatis kepekaan visual (visual sense), daya ingat (memory), logika (logic) dan reasoning skill mereka pun akan berkembang. Tak boleh lupa,kecepatan adalah salah satu faktor untuk ‘menang’ dalam sebuah permainan. Dengan demikian, kecepatan berpikirnya (think fast/processing speed) pun akan terasah.


Istilah-istilah yang ditebalkan di atas itu merupakan aspek penting dalam otak anak yang pada gilirannya menentukan tingkat IQ anak. Semakin terasah aspek-aspek tersebut, semakin tinggi pula intellectual quotient (IQ) atau kecerdasan anak.


Jadi sekarang jelas ya. Logikanya bisa dipahami. Mainan itu secara efisien melatih attentive, visual sense, memory, think fast/ processing speed, logical and reasoning skill anak. dan akumulasi dari proses tersebut adalah semakin tingginya IQ anak.


Yuk kita bahas lebih rinci. Attention itu kemampuan fokus pada sesuatu pada waktu tertentu, meskipun terdapat gangguan atau tidak. Atau, attention juga bisa diartikan kemampuan multitasking.


Kemudian visual sens. Ini adalah kemampuan untuk melihat, bermanuver, mengorganisasikan, memahami, dan berpikir dengan informasi visual (gambar). Selanjutnya ada memory. Ini adalah kemampuan untuk menyimpan informasi dan memanggilnya kembali. Juga kemampuan untuk memanipulasi atau mengotak-atik informasi yang telah disimpan tersebut.


Logic reasoning ini adalah kemampuan untuk berpikir dan menyelesaikan masalah. Dibutuhkan kemampuan konseptual yang apik untuk memiliki logic reasoning yang baik. yang terakhir adalah think fast/ processing speed. Ini adalah tingkat kecepatan otak memproses informasi.


Begitulah alur atau gambaran kasar bagaimana mainan, lebih tepatnya proses bermain, berpengaruh pada tingkat kecerdasan anak. Yakni dengan melatih aspek-aspek vital otak mereka. Tak heran, mainan menjadi sarana paling efektif sebagai cara melatih IQ anak.


Beruntunglah kita warga Indonesia. Di negeri ini, mainan edukatif tak pernah punah. Dari zaman ke zaman selalu ada mainan yang mampu menghadirkan proses di atas. Dan di zaman milenium seperti saat ini, SabaQu adalah salah satu di antara banyaknya mainan edukatif yang bisa menjadi salah satu cara melatih IQ anak.