Mandira Dian Semesta
Cara Melatih IQ Anak: Maksudnya Imagination Quotient, Pernah Dengar?
Cara Melatih IQ Anak: Maksudnya Imagination Quotient, Pernah Dengar? By admin / 26 September 2018

Cara melatih IQ anak yang akan kita bahas di sini berbeda dari yang Bunda bayangkan. Mendengar istilah IQ, yang terbayang itu intellectual quotient kan, kan? IQ yang bakal kita kupas di sini adalah imagination quotient. Sudah pernah dengar dan tahu apa manfaatnya?


Penelitian terbaru mengindikasikan bahwa kecerdasan imajinasi atau imagination quotient (IQ) merupakan faktor terbesar untuk memprediksi kesuksesan akademis dibandingakan dengan faktor kecerdasan lainnya, intellectual quotiont sekalipun.


Setidaknya begitu yang diungkapkan oleh Wendy Mai, PhD, Dekan the Mailman Segal Institute of Childhood Studies, Nova Southern University,


“Merawat atau mengasah kreativitas merupakan salah satu hal terpenting yang bisa Anda lakukan pada anak,” katanya. “Anda ingin anaknya punya kemampuan berpikir handal, yang bisa memahami bahwa tiada satu jawaban yang sama untuk setiap situasi.”


Sayangnya, di sekolah, penilaian akan kecerdasan imaginasi ini kurang diperhitungkan. Hingga kini, penilaian di sekolah-sekolah banyak menggunakan penghitungan tradisional, yakni aspek kecerdasan otak dalam menyelesaikan soal saja. Bahkan tak jarang di sekolah itu terdapat beberapa hal yang tampak kontraproduktif, yang menghambat kreativitas anak.


Nah, kini sudah jelas bahwa Imagination Quotient (IQ) atau kecerdasan imajinasi ini menjadi bekal baik untuk putra putri Ayah Bunda. Bukan hanya berdampak pada kesuksesan akademis, tetapi juga melatih cara berpikir solutif. Lantas, bagaimana cara melatih IQ anak ini. ada beberapa hal sebaaimana berikut.



  1. Tanamkan jiwa petualang


Cara menanamkan jiwa petualang pada anak itu sederhana. Bukan berarti harus ke hutan, kendati itu pun bagus sekali. Cukup sediakan sekitar 45 menit per hari untuk memainkan sesuatu yang spontan, yang tak terstruktur. Biarkan anak yang mengatur, apa yang mau mereka lakukan. Bebaskan.


Selain itu, jadilah keluarga petualang. Usahakan sehari dalam seminggu sediakan makan malam dengan menu baru. mengunjungi berbagai taman kota dari pada datang ke tempat bermain yang itu-itu saja. Jalan kaki sepulang dari sekolah.


Lakukan hal baru setiap harinya. apapun itu, cuci piring, mengepel lantai, dan lain sebagainya. Bahkan kalau bisa, ciptakan alat-alat baru setiap hari. Contohnya, membuat marakas dari beras yang dimasukkan ke botol air mineral kecil.



  1. Tunjukkan contoh konyol


Cara melatih IQ anak yang kedua ini agak unik dan jelas tak biasa. Ya, tunjukkan tingkah pola yang konyol. Coba Ayah Bunda kenakan penutup rambut lastik waktu mencuci baju, memakai topi koboy saat berkebun, atau berbicara dengan suara-suara lucu. Melihat Ayah Bunda bersenang-senang dengan melakukan hal yang tak biasa seperti itu mendorong anak untuk mencoba personalitas berbeda.



  1. Ajak anaknya bermain dengan anak lain


Usia dua setengah tahun itu, mereka sudah siap untuk bermain dengan anak lain. Dengan demikian, mereka akan belajar untuk mengeksplorasi dirinya, berinteraksi dengan sebaya, dan meningkatkan kecakapan bahasa dan emosinya. Bermain dengan sebaya itu memungkinkan mereka untuk mewujudkan duni fantasinya, dunia yang ada dalam bayangannya. Dan itu sangat baik untuk mengasah kreativitas.



  1. Bermain mainan edukatif


Ayah Bunda ingin anaknya enjoy memainkan sebuah permainan? Caranya, rotasi mainan yang ada di rumah sehingga mainan lama akan terasa seperti mainan baru ketika tiba waktunya untuk kembali dimainkkan. Jadi, mainan yang banyak itu janan digelar di rumah semuanya, simpan beberapa yang ada. Laukan rotasi. Tidak sedikit ahli yang mengungkapkan bahwa terlalu banya pilihan mainan itu tak baik bagi anak.


Beberapa mainan yang sangat menunjang sebagai cara melatih IQ anak ini adalah, pertama mainan blocks. Ini seperti mainan balok yang membuat anak bebas untuk melakukan apapun dengan balook tersebut. satu-satunya yang membatasi anak dalam berkreasi ketika memainkan permainan ini adalah daya imajinasinya. Ya, ketika ia sudah mentok.


Kedua adalah mini instrumen atau alat musik yang bisa anak mainkan. Bisa itu berupa drum, gitar, atau apapun. Biarkan mereka membuat suara. Berikutnya adalah odeling clay. Anak dulu menyebut mainan ini ‘malam’. jadi, dengan clay ini anak diasah untuk berkreasi menciptakan sesuatu. Membentu clay menjadi objek tertentu.


Selanjutnya ada SabaQu. Khusus SabaQu ini sebetulnya cukup kompleks. Permainan ini merupakan gabungan jenis permainan edukatif.



Bahkan yang dimainkan itu adalah bahasa dan matematika. Dan itu sangat bagus. Jarang sekali ada mainan yang berupaya memperkenalkan sudut pandang bahwa mateatika itu permainan loh, bahasa Inggris itu permainan loh. Gampang dan seru!


Nah, sedikitya itulah 4 cara melatih IQ anak. ingat, bukan IQ intellectual quotient, tapi imagination quotient, Bund!