Kecerdasan emosi anak! Ya, istilah tersebut pasti sudah tak asing lagi di telinga kita. Namun, tahu kah Ayah Bunda apa pentingnya membentuk kecerdasan emosi anak?
Kecerdasan emosi atau emotional quotient (EQ) adalah kemampuan seseorang untuk mengenal, mengevaluasi, mengontrol, dan mengekspresikan emosi. Nah, kecerdasan emosi anak itu membantu mereka untuk berkomunikasi, beradaptasi dengan keadaan, dan membangun pola pikir yang jernih.
Seorang penulis dan psikolog terkemuka, Daniel Goleman dalam bukunya, Emotional Intelligence: Why It Can Matter More than IQ, mengungkapkan bahwa kecerdasan emosi adalah faktor yang lebih penting dari kecerdasan intelektual dalam membantu seseorang meraih kesusksesannya.
Kemudian, Ayah Bunda mesti tahu juga bahwa jika kita melatih kecerdasan emosi sejak dini, itu berarti melatih anak cara berkomunikasi dengan baik, membangun hubungan lebih erat antara Ayah Bunda dengan si buah hati, melatihnya berpikir kreatif untuk mencari jalan keluar dari segala situasi, serta melatihnya menjadi seorang pemimpin.
Balita atau anak yang kecerdasan emosinya baik ialah mereka yang memiliki rasa empati tinggi dan selalu ingin membahagiakan atau membuat nyaman temannya, saudaranya, atau orang-orang di sekitarnya.
Lantas, sesuai dengan judul, bisa kah Ayah Bunda melatih kecerdasan emosi anak?
Begini, memang, ada sebagian anak yang sejak awal memiliki insting tajam untuk beradaptasi dengan situasi atau orang-orang baru. Ada juga anak yang kecerdasan emosinya berkembang setelah mendapat bantuan orangtua atau orang dewasa. Dapat disimpulkan, kecedasan emosi anak itu dilatih seiring dengan waktu perkembangannya. Selaras dengan pengalaman dan latihan yang didapatnya. Artinya, melatih kecerdasan emosi anak itu sangat bisa!
Berikut adalah empat cara melatih kecerdasan emosi anak.
- Bantu Anak Mengenali Emosinya
Latih kecerdasan emosi anak dengan memberi tahu nama sebuah perasaan. Apa yang anak-anak rasakan, coba Ayah Bunda beri tahu namanya. Misal, itu namanya marah, frustasi, kecewa, atau bahagia. Nah, ini merupakan awal yang baik untuk memulai melatih kecerdasan anak. Mereka mulai bisa mengambil kendali atas diri mereka.
Sebetulnya, memberi tahu nama dari sebuah perasaan itu tidak dengan secara gamblang menyebut ‘itu namanya sedih, itu bahagia, itu marah’. Tidak begitu! Sebaiknya, Ayah Bunda memberitahukannya dengan menjelaskan bagaimana perasaan tersebut berpengaruh pada orang lain.
Contohnya, ketika anak merasa marah atau tak berani, pintalah ia untuk menjelaskan apa yang mereka rasakan, bisa secara langsung, bisa dengan menuliskannya, atau menggambarnya. Kemudian ceritakanlah apa pengaruh dari rasa marah tersebut kepada orang lain. Lakukan ini sesering mungkin hingga mereka paham bagaimana masing-masing perasaan itu terasa. Perasaan seperti apa ketika mereka senang, marah, malu, dan lainnya. mereka akan mengenali itu semua pada akhirnya.
- Bicarakan Tentang Perasaan Ayah Bunda Sendiri
Cara terbaik untuk melatih kecerdasan emosi anak adalah dengan menunjukkannya. Beri tahu anak bagaimana perasaan Ayah Bunda dan biarkan mereka ikut merasakan itu, seolah perasaan mereka sendiri. Ayah Bunda barangkali berpikir bahwa melatih kecerdasan emosi anak itu adalah sesuatu yang besar dan mesti melakukannya dengan cara yang besar pula, tidak bisa sesederhana ini. Padahal itu keliru.
Oh ya bicarakanlah juga bagaimana Ayah Bunda menyikapi suatu perasaan. Misal, ketika marah, kecewa, frustasi, coba ceritakan bagaimana Ayah Bunda menghadapi itu dan menyelesaikannya.
Penting untuk membicarakan emosi positif pada anak. Contohnya, Ayah Bunda ceritakan bahwa sekarang sedang bahagia karena membeli lemari baru. Katakan seperti apa perasaan bahagia itu. Jelaskan bagaiamana pengaruh persaan bahagia tersebut pada mereka.
Pada akhirnya, sekali anak dapat memahami perasaan Ayah Bunda, mereka akan belajar bagaimana menyikapi perasaan Ayah Bunda tersebut. Kemudian kelak berkembang menjadi bagaimana mereka harus menyikapi perasaan orang lain di sekitarnya. Dan hal ini dapat memudahkan mereka untuk mengontrol emosinya.
- Buat Anak Mengenali Mood atau Suasana di Dalam Rumah
Kita tahu bahwa suasana di dalam ruamah selalu berubah-ubah. Nah, biarkan anak mengenali setiap suasana atau mood tersebut. Misal, jika Ayah Bunda tidur kembali di pagi hari, di hari sabtu dan minggu, beri tahu pada anak bahwa suasana di hari itu adalah tenang dan santai. Kemudian, di lain hari, biarkan anak tahu bahwa suasana di dalam rumah sedang tidak kondusif karena salah satu anggotanya tidak disiplin, misal. Nah coba diskusikan perbedaan suasana tersebut dengan anak. Biarkan mereka mengenali perbedaan suasana semacam itu. Lantas coba lihat bagaimana emosi mereka berdampak pada apa yang tengah berlangsung di dalam rumah.
- Kenalkan Anak pada Suasana atau Mood Ketika Mereka Pergi ke Suatu Tempat
Pergi ke pasar yang ramai tentu suasananya akan berbeda ketika anak pergi ke taman bermain yang tak begitu dipadati orang. Obrolkan perbedaan suasana tersebut. Hari dengan terik yang panas tentu suasana atau moodnya akan berbeda dengan hari yang diguyur hujan. Kemudian ceritakan musim kesukaan Ayah Bunda. Mengapa Ayah Bunda menyukainya dan persaan seperti apa yang dirasakan ketika itu berlangsung.
Melatihnya menyadari tentang suasana atau mood yang dirasakan di dalam kondisi yang berbeda-beda akan membantu anak mengukur kecerdasan emosi di setiap tempat yang didatanginya. Jadi, misal ketika anak masuk hari pertama sekolahnya, mereka akan tahu perasaan apa yang aka berubah di hari pertama sekolah tersebut, dan mereka akan mampu beradaptasi, mengontrol perasaannya, akan tahu bagaimana menyikapi kondisi yang berbeda itu serta menyikapi perasaan orang-orang baru di sekitarnya.
Itulah 4 cara sederhana nan ampuh dalam melatih kecerdasaan emosi anak. Sesungguhnya, jika mengetahui caranya, Ayah Bunda bisa dengan mudah melatihnya.
Pada kenyataannya, semudah apapun melatih kecerdasan emosi anak, tidak sedikit orangtua yang tetap tak bisa melakukannya. Alasannya beragam, entah itu karena tidak tahu bagaimana caranya, atau tidak bisa menceritakan perasaannya, atau merasa tak bisa bercerita dan menceritakan mengenai perasaan, atau alasan lainnya.
Jangan khawatir, ada jalan keluarnya. Coba Ayah Bunda miliki buku Halo Balita. Ini merupakan buku bagus yang isinya dirancang sehingga anak mengenal perasaan sebuah perasaan, atau sebuah suasana. Cara bertuturnya pun sangat sederhana, mudah dipahami, dan menyenangkan sehingga efektif untuk melatih kecerdasan emosi anak.
Di dalam paket Halo Balita ini bahkan terdapat tema khusus yang secara eksplisit memperkenalkan mereka pada jenis-jenis emosi dan bagaimana mereka harus menyikapi emosi tersebut. Uniknya lagi, pengenalan itu dikemas dalam bentuk cerita yang aplikatif, begitu dekat dengan keseharian anak.
Bisa dikatakan, buku Halo Balita ini merangkum keempat poin cara melatih kecerdasan emosi anak ke dalam sebuah paket buku. Jadi, Ayah Bunda sudah bisa melakukan keempat poin di atas hanya dengan bermodalkan paket buku Halo Balita ini. Ayah Bunda pasti mau kan anak-anaknya tumbuh dan berkembang menjadi pribadi yang memiliki kecerdasan emosi yang tinggi. Maka, mulailah sedini mungkin!