Mandira Dian Semesta
Cara Mengatasi Tantrum: Pahami Mengapa Anak Marah
Cara Mengatasi Tantrum: Pahami Mengapa Anak Marah By admin / 26 September 2018

Cara mengatasi tantrum harus sudah menjadi pengetahuan umum yang dimiliki oleh setiap orangtua. Pasalnya, melihat perkembangan zaman dan kebiasaan masyarakat kita, sudah hampir sulit bagi anak untuk tidak mengalami apa yang disebut dengan tantrum.


Secara sederhana, bagi Ayah Bunda yang baru mengenal istilah ini, tantrum merupakan kondisi di mana anak sangat mudah marah-marah, mengamuk, bahkan hingga banting-banting barang. Kondisi tersebut lazim terjadi pada anak usia 1 sampai 4 tahun. Namun, tak menutup kemungkinan untuk anak di atas usia 4 masih mengalaminya.


Kendati demikian, ada satu hal yang mesti dipahami dan disadari oleh Ayah Bunda. tantrum ini memang terlihat sangat menyeramkan. Tapi sesungguhnya, tantrum pada anak itu tak lain sebagai salah satu cara mereka belajar berkomunikasi secara efektif dengan Ayah Bunda dan lingkungannya. Meski begitu, tidak dibenarkan juga untuk kemudian mendiamkannya atau mengabaikannya.


Cara mengatasi tantrum pada anak itu beragam. Biasanya lebih personal. Jadi, satu metode bisa bekerja pada satu anak, tapi belum tentu bekerja pada anak lainnya. Namun, ada juga metode yang sudah disepakati dan dirasakan banyak Ayah Bunda bahwa ada metode atau cara megatasi tantrum yang bisa bekerja pada anak secara umum.


Beberapa cara mengatasi tantrum yang sudah diakui ampuh itu di antaranya adalah mengajak bicara anak, mengupayakan diri agar tetap tenang, mencari penalihan perhatian anak, dan bersikap lembut tanpa mengancam baik secara verbal maupun non-verbal.


Namun ada cara mengatasi tantrum yang lebih fundamental, atau cara prefentif mencegah terjadinya tantrum pada anak. Caranya adalah memahami mengapa anak marah. Dengan memahami penyebab mengapa anak marah, maka Ayah Bunda bisa mengantisipasi tidak terjadinya tantrum dengan meminimalisir penyebabnya.


Misal, anak kerap marah atau mengamuk ketika dilarang menggunakan gadget, maka Ayah Bunda bisa memberi permainan lain yang bisa membuatnya lupa pada gadget. Dengan demikian, peluang untuk marah dan ngamuknya sudah berkurang karena anak menemukan saluran baru yang membuatnya tenang, senang, sesenang dan setenang bermain gadget. Jika sulit mencari benda apa yang cocok untuk ini, coba SabaQu. Sudah banyak review atau testimoni yang mengatakan bahwa SabaQu bisa bekerja seperti apa yang barusan dikatakan.



Memahami mengapa anak marah sebagai cara mengatasi tantrum mesti dilakukan seara sistimatis, menyeluruh. Jadi, langkah berkutnya, setelah memahami mengapa anak marah, Ayah Bunda harus melatihnya atau membantunya bagaimana cara mengatasi kemarahan. Hal ini bisa dilakukan dengan cara memberitahunya dengan kata-kata atau cerita. Bisa juga dengan cara meyertakannya pada program-program khusus tentang hal ini. Biasanya di sekolah kanak-kanak pun kegiatannya mengandung unsur-unsur pelatihan ber’damai’ dengan marah.


Secara garis besar, sebetulnya, untuk anak 3 tahun ke bawah, selain memahami mengapa ia marah, cara paling efektif megatasi tantrum adalah dengan mengalihkan perhatiannya. Sebab, untuk usia ini, ketika marah, mereka cenderung tidak diplomatik. Sebaliknya, mereka masih sangat mudah untuk dialihkan perhatinnya pada apa yang menarik baginya. Berbeda untuk anak-anak yang sedikit lebih besar, ya caranya adalah seperti apa yang sudah dipaparkan di atas.


Di luar dari pada itu semua, tidak sedikit ahli yang berkesimpulan bahwa pada hakikatnya tantrum itu adalah cara berkomunikasi anak. tantrum ini terjadi ketka anak menginginkan sesuatu, namun tidak dapat mengutarakannya. Hal tersebut berkenaan karena kemmampuan bicara, pengetahuan bahasanya belum begitu baik. Pada saat itulah umumnya tantrum terjadi.


Akhir kata, Ayah Bundaharus cermat, jika tantrum pada putra putrinya terjadi sangat sering dan intens, bahkan sampai menyakiti dirinya sendiri atau orang lain, itu artinya Ayah Bunda harus mengonsultasikanya lebih mendalam dengan dokter anak.