Mandira Dian Semesta
Cari Buku untuk TK? Jangan Beli yang Seperti Ini Ya!
Cari Buku untuk TK? Jangan Beli yang Seperti Ini Ya! By admin / 05 September 2018

Buku untuk TK merupakan salah satu sarana terbaik untuk membantu proses tumbuh kembangnya. Sejatinya, anak memang sudah harus dibiasakan dekat dengan buku sejak dini. Pasalnya, manfaat buku itu sungguh tak terkira bagi seseorang, mulai ketika dia balita hingga dia dewasa, bahkan tua kelak.


Secara sepintas saja, sudah menjadi rahasia umum bahwa buku dapat melatih kemahiran linguistik atau kemampuan berbahasa balita. Memperkenalkan alfabet pada anak sedini mungkin juga sangat membantu untuk pembentukkan kecerdasan otaknya.


Tak sampai di situ, untuk buku-buku tertentu seperti misalnya board book Halo Balita, Puppet Book atau boneka buku, WOW Amazning Series, memiliki khasiat tersendiri untuk mengasah kemampuan kinestetik anak. Jadi, tak diragukan lagi manfaat buku bagi balita. Sama artinya dengan tak ada alasan bagi Ayah Bunda untuk tidak membersamai masa tumbuh kembang anak dengan buku.


Pada usia balita, khususnya tepat ketika anak duduk di bangku taman kanak-kanak, buku menjadi salah satu sarana belajar utama di sekolahnya. Di rumah pun, Ayah Bunda tetap harus siap sedia dengan buku untuknya. Sebab, sebetulnya, masa taman kanak-kanak itu merupakan masa-masa transisi mereka sebelum menginjak jenjang pendidikan, lingkungan, dan pergaulan berikutnya. Jadi, di sini, Ayah Bunda pun sekiranya bisa memberi asupan buku yang menunjang untuk kelancaran masa transisinya.


Nah, sebelumnya, kita telah memahas jenis buku untuk TK seperti apa yang pas untuk anak. Sekarang, kita akan membahas sejumlah hal yang idealnya tak boleh ada pada buku untuk TK. Jadi, jika Ayah Bunda hendak membeli buku untuk TK, usahakan jangan beli buku yang mengandung unsur-unsur di bawah ini.



  1. Cluelessness


Jangan sampai Ayah Bunda membeli buku untuk TK yang isinya tak punya kata kunci, yang isinya tak jelas membicarakan apa. Jangan berikan anak bacaan yang strukturnya tidak ada juntrungannya. Membaca buku itu sebetulnya melatih logika juga. Jadi, tak bagus jika anak diberi buku yang logikanya keliru atau tidak jelas.



  1. Full text


Usia aman kanak-kanak itu masih usianya bermain. Buku dengan full text, tanpa gambar, itu sangat melelahkan dan tidak menarik bagi anak. Jadi, pastikan bahwa buku bacaan yang Ayah Bunda berikan pada anak adalah buku yang masih penuh dengan ilustrasi dan warnanya.



  1. Satu arah


Ayah Bunda tahu kan khotbah. Khotbah itu sifatnya satu arah. Pendengan hanya mendengar apa yang dikhotbahkan. Begitupun dengan buku. Buku satu arah adaah buku yang hanya menyampaikan sesuatu, sat arah. Pembaca hanya bisa membacanya, menerimanya. Ini tak bagus untuk anak. Buku untuk TK itu harus interaktif. Anak dilibatkan di dalam bahasan. Dengan membacanya, anak justru harus merasa dilibatkan. Anak diajak berpikir dan menebak.


Contoh buku terbaik yang menunjukkan dua arah itu adalah buku Nabiku Idolaku. Untuk buku tentang pengajaran budi pekerti, pada umumnya buku bertema itu menjelaskan nilai-nilai budi pekertinya dengan definisi. Anak hanya diajak untuk memahami definisi budi pekerti tersebut yang lalu disarankan untuk mengikutinya.



Berbeda dengan itu, Nabiku Idolaku menerangkan budi pekerti tanpa tendensi menggurui. Anak justru mendapat pencerahan atas kisah nabi yang relevan dengan kisah-kisah sehari-harinya.



  1. Stereotype


Buku untuk TK itu sifatnya tak boleh memandang setengah mata atau menstigma. Contoh praktiknya, misal, ada buku untuk TK yang bercerita tentang anak yang tidur di sekolah. Maka, ceritanya tidak boleh menstigma bahwa anak tidur di sekolah itu anak nakal. Tidak boleh mengajak pembacanya memandang sebelah mata. Sebaliknya, buku tersebut seharusnya menceritakan dengan jernih, mengapa anak tersebut tertidur di sekolah. Kemudian si pembaca atau si anaknya diajak untuk mencari solusinya. Jadi, buku unntuk TK itu harus menyuguhkan susunan berpikir menyeluruh, jernih, dan tanpa tendensi menjelekkan.


Sekarang semua sudah jelas ya, Bunda! Buku untuk TK seperti apa yang sebaiknya dimiliki dan tidak dimiliki. Selamat beli buku! Hihi.