Cara mengatasi tantrum yang paling efektif itu seperti apa sih? Nah, belakangan banyak sekali orangtua yang bertanya demikian. Wajar! Sebab, zaman sekarang anak-anak sudah terpapar gadget yang mana bisa meningkatkan agresivitas mereka. Dan pada gilirannya tak sedikit yang membuat emosi anak jadi meledak-ledak.
Sebelum lebih dalam menggali bagaimana cara mengatasi tantrum, ada baiknya jika lebih dahulu Ayah Bunda ketahui dengan jernih apa itu tantrum.
Tantrum merupakan keadaan emosi yang meledak-ledak. Umumnya terjadi pada anak. kendati demikian, tantrum bisa juga terjadi pada orang dewasa, khususnya wanita. Indikasi tantrum biasanya ditandai dengan sikap keras kepala, sering menangis, menjerit-jerit, berteriak, dan marah-marah.
Kemudian, Ayah Bunda juga harus tahu penyebab mengapa tantrum bisa terjadi pada anak. Nah, untuk sebagian anak, tantrum itu menjadi cara mereka untuk keluar dari masalah. Misal, ketika mereka lelah atau lapar, anak ini akan ‘mengamuk’. Kesimpulannya, dikutip dari alodokter, penyebab tantrum itu adalah ketidakmapuan anak untuk mengungkapkan sesuatu yang mereka inginkan.
Lantas, bagaimana cara mengatasi tantrum pada anak. Ada beberapa cara sederhana yang Ayah Bunda bisa lakukan.
- Ketahui Keinginan Anak
Bagi anak, tantrum itu adalah cara mengngkapkan sesuatu. Maka, untuk mengatasinya, Ayah Bunda tinggal ketahuai apa yang mereka inginkan. Berbicaralah pada anak. Tanyakan perasaan mereka. Intinya adalah memahami mereka.
Untuk menghentikan kebiasaan tantrum, penting juga untuk menunjukkan perasaan sayang, peduli, dan perhatian Ayah Bunda pada mereka. Kemudian sering-seringlah memberi apresiasi pada mereka, bahkan untuk hal-hal yang Ayah Bunda kecil. Sebab, kecil bagi Ayah Bunda belum tentu bagi mereka.
- Ayah Bunda Harus Tetap Tenang
Ketika tantrum tengah melanda anak, Ayah Bunda jangan terpancing atau terjebak ikut-ikutan kesal dan balik memarahi mereka. Hal seperti itu akan memperburuk keadaan, dan memperburuk diri anak itu sendiri. Ayah Bunda harus tetap tenang. Cobalah bernegosiasi dengan mereka. Selesaikan semuanya dengan dialog. Memang, berdialog saat anak ‘mengamuk’ itu tidak mudah. Tapi mau bagaimana lagi, dialog jalan terbaik untuk saat itu dan ke depannya.
- Alihkan Perhatiannya
Cara mengatasi tantrum berikutnya adalah mengalihkan perhatiannya. Ayah Bunda, anak kecil itu sangat gampang melupakan sesuatu dan tertarik pada hal baru. Manfaatkanlah sifat seperti itu. pintar-pintar mencari tahu apa yang disenanginya untuk kemudian dijadikan objek pengalihan.
Ayah Bunda sekalian, di atas adala tiga cara mengatasi tantrum ketika, memang, tantrum tersebut tengah berlangsung.
Nah, jika 3 poin di atas adalah bentuk pengendalian, ada aktivitas preventif atau pencegahan suapaya tantrum tidak terjadi pada anak. Aktiviasnya adalah sebagai berikut.
- Bermain Role Play
Pada intinya, coba titik beratkan pada play-play emosi. Sederhananya, dengan kartu, misal, tulis nama emosi tertentu. Lantas anak atau Ayah Bunda mesti memerankan emosi tersebut. Sertakan juga masukan-masukan yang interaktif tentang emosi-emosi yang dimainkan.
Yang unik, ada buku, namanya Halo Balita. Buku ini terdiri dari banyak jilid yang secara garis besar berbicara membahas tentang value, spiritual, dan kemampuan dasar. Bentuk fisiknya cukup besar, dengan kualitas keras baik. isinya pun kaya akan warna dan ilustrasi, sangat cocok untuk anak-anak.
Nah, Ayah Bunda bisa bermain role play dengan menggunakan Halo Balita ini. Bahkan, dengan muatan yang padat dan bergizi, rasanya, manfaat yang akan didapat anak lebih dari sekedar terhindar dari tantrum semata.
Cara mainnya, sederhana saja. Diawali dengan membaca bersama. Kemudian ambil sejenis emosi dari cerita yang telah dibaca. Lalu perankanlah dan jelaskan dengan kisah yang sudah dicerna. Jadi, Halo Balita ini membuat bermain role play lebih terstruktur. Pada gilirannya, pesan yang dimaksudkan bisa lebih optimal diterima.
- Art Therapy
Sebaian orang menyebutnya begitu, terapi. Cara mengatasi tantrum dengan upaya preventif satu ini adalah menyibukkan anak dengan kegiatan seni seperti melukis, menggambar, membuat patung, origami, mengukir, dan lain sebagainya.
Lantas, mengapa aktivitas seni bisa mencegah anak dari tantrum? Landasannya adalah teori yang mengatakan bahwa proses kreatif sangat bergantung pada emosi seseorang. Oleh sebab itu, proses tersebut diharapkan mampu mengembangkan kecerdasan inter dan intrapersonal, mengendalikan emosi, dan meningkatkan self-awareness anak. Simpelnya, Ayah Bunda bisa lihat sendiri, bagaimana emosi anak yang suka melakukan aktivitas seni dan yang kurang.
- Musik
Kok bisa? Ya, musik itu bahasa universal. Sering-seringlah bernyanyi bersama anak. itu akan sangat baik bagi untuk emosinya. Mencegahnya dari ledakan-ledakan kemarahan yang berlebihan Musik itu memberi dampak beragam pada setiap bagia otak. Musik akan memberi rangsangan ritims yag kemudian diolah dengan sistem saraf yang kemudian mampu memberi rasa tenang.
Nah, Itu dia, Ayah Bunda, tiga cara mengatasi tantrum pada anak, lengkap dengan cara preventifnya. Semoga membantu, ya!