Ensiklopedi Bocah Muslim membuat anak belajar dari pengalaman langsung. Tahukah, Ayah Bunda, bahwa pengalaman nyata dalam proses belajar lebih efektif bagi anak? Pengetahuan yang anak peroleh dari pengalaman belajar langsung lebih mudah dicerna dan terekam dalam memori.

Kecenderungan setiap anak dalam urusan gaya belajarnya itu berbeda-beda. Ada yang dominan dengan visual. Ada yang dominan auditori dan ada juga yang dominan dengan sisi kinestetiknya. Hal ini menentukan dalam kemampuan anak menyerap suatu materi.

Di luar dari tiga gaya belajar di atas, belakangan terkenal model belajar yang disebut dengan experiential learning. Model belajar seperti ini dinilai sangat efektif dalam menentukan kesuksesan belajar seseorang karena memadukan aktivitas memahami dan mentransformasi pengalaman.

Sederhananya, model experiential learning ini membuat anak merasakan langsung apa saja yang tengah dipelajarinya. Mungkin Ayah Bunda tahu sebuah tempat eduwisata bernama kidzania. Nah, itu adalah contoh kecil bagaimana model belajar experiential learning diterapkan.

Lantas, mungkin Ayah Bunda bertanya, bagaimana menerapkan model belajar experiential learning pada kegiatan belajar anak sehari-hari. Begini, teknologi berkembang dengan pesat, melampaui apa yang bisa kita bayangkan. Begitu juga dalam urusan belajar. Teknologi telah membawa banyak manfaat. Termasuk satu yang akan kita bahas.

Teknologi ini bernama augmented reality. Dengan gawai ponsel pintar sederhana, teknolgi augmented reality ini mampu mengubah sesuatu yang statis menjadi dinamis, mampu membuat sesuatu lebih nyata. Augmented reality ini mampu mengahadirkan model belajar experiential learning dengan mudah.

Bayangkan, bagaimana cara anak belajar tentang proses terbentuknya manusia di dalam rahim Bunda. yang tampak di dalam buku mungkin hanya beberapa gambar yang dibuat berurutan, terstruktur, ditambah dengan penjelasan. Kendati dibuat sejelas mungkin, untuk sejumlah anak, tetap saja materi yang disampaikan dengan cara begitu masih mungkin terlihat abstrak.

Berbeda ketika teknologi Ensiklopedi Bocah Muslim dilibatkan. Maka, proses belajar anak dalam mempelajari pembentukan manusia di dalam rahim Bunda itu akan menjadi lebih nyata, lebih jelas, bahkan bakal merasakan sensasi melihat langsung dari dalam perut Bunda. Hihi.

Pelangi Mizan merupakan satu dari sedikit penerbit yang memikirkan hal ini. Penerbit di yang tergabung dalam Mizan Group ini memiliki sebuah buku bernama Ensiklopedi Bocah Muslim. Buku ini adalah buku tentang banyak hal yang memberikan basic knowledge pada anak.

Yang membuatnya lebih istimewa, Ensiklopedi Bocah Muslim memiliki fitur teknologi augmented reality. Jadi, bukan hanya membaca dan mencermati ilustrasi yang ada, tetapi anak juga bisa belaar dengan merasakan langsung setiap materi yang dipelajarinya.

Contoh kecil, di dalam Ensiklopedi Bocah Muslim ini terdapat materi yang membahas pembentukan janin di rahim Bunda. Menggunakan gawai ponsel pintar, dengan fitur augmented reality, Anak serasa masuk ke dalam tubuh Bunda dan menyaksikan langsung bagaimana janin terbentuk di dalam rahim.

Caranya mudah, tinggal sorot saja gambar janin atau materi pada buku Ensiklopedi Bocah Muslim. seketika itu, akan tampak di layar ponsel kondisi janin di dalam rahim. Tak hanya itu, akan terdengar juga penjelasan biologis yang dikemas dalam bahasa ringan tentang bagaimana itu bisa terbentuk. Dan satu yang tak akan pernah ditemukan di buku-buku lainnya, akan pula terdengar ayat-ayat al Quran yang menjelaskan tentang penciptaan manusia, tentang bagaimana janin terbentuk, kemudian berkembang, hingga akhirnya terlahir ke dunia.

Dengan fitur augmented reality ini, anak tak sekadar menonton dan mendengarkan penjelasan dari audionya. Mereka juga bisa berinteraksi dengan obek yang tengah dibahas. Misal, saat tengah menyorot anatomi tubuh manusia, na si anak bisa memainkan organ tubuh pada layar ponselnya. Seperti main game.

Begitulah bagaimana proses experiential learning yang terbukti efektif diterapkan pada buku Ensiklopedi Bocah Muslim dengan fitur augmented reality. Lebih mudah dipahami, dimengerti dan diingat. Belajar dengan cara seperti ini tentu terasa menyenangkan. Mugkin ini adalah cara yang tepat membuat anak belajar di rumah setelah seharian menelaah banyak buku di sekolah.