Game cerdas anak merupakan sebuah istilah untuk menunjukkan permainan edukatif. Betul bahwa mainan itu sangat bisa mempengaruhi perkembangan si kecil. Sebab, untuk usia anak, mereka belajar banyak hal dengan bermain.

Anak-anak merupakan pembelajar yang cepat. Secara alami, mereka bisa belajar dan memahami begitu banyak hal dalam waktu yang tidak terlalu panjang. Begini, bagi anak yang baru lahir, dunia adalah sekumpulan informasi. Informasi itu diserap oleh otak dengan cara menghubungkan satu saraf dengan yang lainnya yang disebut dengan synapses. Karena anak-anak punya kemampuan melakukan itu dengan jumlah yang besar, maka, koneksi itu bisa berlangsung lebih cepat. Tak heran, anak lebih cepat belajarnya dibanding orang dewasa.

Nah, mengingat anak menghabiskan banyak sekali waktunya dengan memainkan mainan, maka rasanya mustahil jika mainan tersebut tidak memberi dampak pada perkembangannya. Lantas, bagaimana sebetulnya proses mainan mempengaruhi perkembangan anak.

1. Musik mengakselerasi perkembangan otak

Mainan yang mengandung unsur musik memiliki dampak besar pada proses perkembangan anak, khususnya dalam mengakselerasi otak mereka. Dalam sebuah studi yang dilakukan tahun 2018 di Brain and Creativity Institute, University of California, diungkapkan bahwa musik memberi lompatan perkembangan pada otak anak hingga meningkatkan kemampuan membaca dan berbahasanya.

Sementara berdasarkan laporan the National Association of Music Merchants Foundation (NAMM), anak-anak yang belajar instrumen musik itu kemampuan matematis dan skor standar IQ-nya bertambah.

Kemudian, untuk meningkatkan kecakapan akademis, musik juga diketahui membantu kesiapan anak yang hendak mulai masuk ke sekolah, meningkatkan kemamupuan lingustik, motorik dan social skills lainnya. Musik membuat tubuh dan otak bekerja secara kesatuan, sebagaimana mestinya.

Untuk tambahan, bahkan, menari mengikuti irama musik adalah cara yang bagus untuk meningkatkan kepercayadirian mereka. Melatih mereka untuk mengekspresikan diri.

2. Mainan meningkatkan koordinasi otak, mata, dan tangan

Ada anak yang sudah di bangku SD tapi belum bisa menangkap bola yang dilemparkan kepadanya. Hal itu disebabkan koordinasi mata, tangan, dan otaknya belum terlatih. Padahal, kemampuan kognitif seperti ini sangat diperlukan bagi anak. Nah, mainan bisa menghindarkan anak dari hal semacam ini.

Sejak kecil, anak sudah bisa dilatih untuk kemampuan koordinasi ini. Semua jenis permainan hand-on sebetulnya berdampak positif untuk urusan ini. Banyak sekali game cerdas anak atau jenis permainan edukatif yang membantu skill motorik dan konsentrasinya.

3. Mainan menstimulasi sense atau rasa

Bagaimana anak bisa tumbuh menjadi anak yang penuh empati, tanggung jawab, peduli juga merupakan salah satu pengaruh mainan bagi perkembangan anak. Bahkan ada sebuah penelitian yang ternyata jumlah mainan yang dimiliki pun berdampak pada soal rasa atau sense ini. Anak-anak yang di rumahnya memiliki mainan TK terlalu banyak ternyata berkembang menjadi pribadi yang lebih empati, lebih peduli, lebih hormat, apresiatif.

Selain itu, tentu ada sejumlah game cerdas anak yang secara khusus concern mengembangankan aspek ini. Contohnya SabaQu.

Game cerdas anak ini secara khusus melatih rasa tanggung jawab dan kemandirian anak dengan cara sesederhana memeriksa soal sendiri dan mengoreksinya sendiri. Selain itu, SabaQu juga membangun kepandaian berinteraksi dan berkomunikasi ketika dimainkan secara berkelompok.

4. Mainan berpengaruh pada ketertarikan atau kecenderungan anak

Sebuah artikel di BBC menyebut bahwa mainan yang Ayah Bunda berikan pada anaknya itu mengandung pesan. Pada gilirannya, mainan itu membentuk ketertarikan anak atau kecenderungan anak pada sesuatu. Bahkan, tak sedikit ahli yang beranggapan bahwa mainan berdampak pada pilihan karir anak.

Ayah Bunda sekalian, itulah beberapa cara atau beberapa proses bagaimana mainan mempengaruhi perkembangan anak. Game cerdas anak atau mainan edukatif tentunya menjadi pilihan terbaik untuk membantu mengoptimalkan perkembangan si kecil.