Mandira Dian Semesta
Gara-gara Baca Nabiku Idolaku, Anakku Jadi Semangat Terus Shalatnya
Gara-gara Baca Nabiku Idolaku, Anakku Jadi Semangat Terus Shalatnya By admin / 14 September 2018

Nabiku Idolaku betul-betul telah menjadi idola buat para Bunda di luar sana. Salah satunya adalah Bunda Yanti Jayanti. Ibu dua anak ini sangat bersyukur telah menghadirkan paket buku Nabiku Idolaku di rumahnya. Setelah membaca buku tersebut, Bunda Yanti mengaku bahwa putra pertamanya, Dika Yudha Maulana, yang dua bulan lagi akan genap 7 tahun kelihatan lebih semangat shalat dan mengajinya.


“Di rumah tuh kita memang ada jadwal belajar bareng setelah shalat Isya. Tapi biasanya itu untuk kerjain PR. Dan di waktu kosong lainnya, kadang anak-anak main, baca buku, main handphone juga kadang. Nah Ya kelihatannya, pas sudah berapa lama baca buku Nabiku Idolaku itu, si Dika itu kelihatan lebih enggak malas kalau disuruh shalat, lebih semangat juga kalau mau ngaji. Positif lah,” kata Bunda Yanti, Sabtu 8 September 2018 di rumahnya, Jalan Cetarip Barat, Kopo.


Lebih jauh Bunda Yanti menceritakan bahwa buku-buku dari Pelangi Mizan dan yang dijual di Mandira Dian Semesta itu bukanlah hal baru di rumahnya. Sudah sejak kecil Dika berhubungan dega buku seperti Halo Balita.


“Sekarang diturunin, adeknya yang baca buku Halo Balita. Nanti pun, kalau udah agak gede, adeknya pasti yang bakal baca Nabiku idolaku ini,” katanya.


Bunda Yanti mengaku sangat merasakan betul manfaat dari buku-buku di Mandira ini. anaknya tumbuh menjadi anak yang baik, yang cerdas, dan shaleh.


“Tapi, kalau nakal-nakal dikit mah ya ada. Sering juga bikin kesel. Itu mah wajar, namanya juga anak-anak. Tapi porsinya cuman sedikit,” katanya disambung tawa.


Dimintai tanggapan tentang buku model cerita Nabiku Idolaku, Bunda Yanti pun mengapresiasi penyusun dan pembuat buku tersebut. Ia mengaku bahwa Nabiku Idolaku itu memang berbeda dibanding dengan buku kisah-kisah nabi lainnya.


“Kalau saya lihat, saya juga sebenernya enggak baca full, cuman skimming, ini buku bagus banget. Soalnya sejauh yang saya perhatikan, sangat aplikatif gitu. Meskipun emang, banyak input yang masuk ke anak selain dari buku ini. Tapi ya, setidaknya, yang saya lihat, anak saya sekarang alhamdulillah gitu baik, tadi udah saya blang, shalatnya alhamdulillah, ngajinya alhamdulillah. Mungkin ini kan salah satu pengaruh dari si Nabiku Idolaku ini. salah satu loh!” paparnya.


Bunda Yanti lantas mengatakan bahwa perilaku yang baik atau semangat belajar itu lahir itu tumbuh dari contoh. Dan katanya contoh itu adalah Yanti dan suami sebagai orangtunya serta tokoh-tokoh yang dihadirkan ke alam pikirannya melalui buku-buku yang dibacanya.


“Jadi, yang terpenting itu adalah membersamai anak dengan buku. Saya tuh alhamdulillah gitu ya, sedari Dika kecil, terus sekarang adeknya, pokoknya enggak boleh kelewat baca buku bareng, nyeritain cerita di buku-buku. Dan sebetulnya mereka itu suka hal-hal begitu. Anak-anak suka itu. Apalagi dengan buku-buku yang semakin keren. Nah ini yang saya suka dari buku-bukunya Mandira. Bukunya banyak banget jenisnya. ada puppet book, board book, pop up book. Anak kecil tuh suka banget sama puppet book. Jadi intinya mah, bikin supaya anak cinta buku lah,” terangnya.


Di akhir wawancara, Bunda Yanti mengungkapkan sesuatu yang agak sentimentil. Bahkan ia tampak berkaca-kaca saat mengutarakannya.


“Sebagai ibu tuh kadang saya suka ada ketakutan, duh apa saya salah mendidik anak. Takutnya ada hal-hal yang saya lakuin sekarang ternyata berdampak buruk di masa depan anak saya. Ini konyol, tapi emang suka ada aja kepikiran begitu. Nah, buku-buku di Mandira itu kan suka ada buku pegangan untuk orangtuanya, buat saya, buku itu tuh lebih dari sekadar membantu untuk memaksimalkan buku tertentu pada anak, tapi juga jadi penyemangat, bikin saya optimis, oh saya sudah melakukan yang benar. Udah, ke sananya tinggal serahin saja sama Allah,” pungkas Bunda Yanti.