Mandira Dian Semesta
Ilmu Mahal! Trik Digital Marketing untuk Jualan Buku Direct Selling
Ilmu Mahal! Trik Digital Marketing untuk Jualan Buku Direct Selling By admin / 20 September 2018

Jualan buku direct selling artinya menjual buku langsung ke calon pembeli, person to person. Tidak dijual di toko buku konvensional. Kelebihan jualan buku direct selling ini banyaknya bukan main. Beberapa di antaranya ialah tanpa modal, jualan dari rumah, dan keuntungan sampai ratusan juta rupiah.


Digital mareting jadi kunci sukses jualan buku direct selling ini. Tapi, sebelum kita menggalinya, ada baiknya untuk menyimak terlebih dahulu paparan berikut ini.


Jualan buku direct selling yang kita bicarakan di sini itu jualan buku-buku Mandira ya, Bund. Begini, Penerbit Mizan itu punya divisi atau unit direct selling. Namanya, Mandira Dian Semesta. Nah, buku-buku yang dijual oleh Mandira ini tidak dijual di toko-toko buku konvensional, melainkan dijual langsung oleh book advisor atau reseller. Ayah Bunda yang jadi book advisor atau reseller itu, mereka jualan buku direct selling, menjual buku-buku Mandira ke orangtua yang ada di seluruh Indonesia.


Nah, sekarang kita bicara kenapa digital marketing itu disebut sebagai kunci suksesnya Ayah Bunda para book advisor atau reseller. Sederhana saja, karena umumnya, mereka mendapatkan pembeli di dunia maya, melalui perangkat digital. Mari kita dalami.


Ayah Bunda yang baik hatinya, sekarang, hampir semua orang berselancar di dunia maya. Hampir semua punya akun media sosial. Bahkan, tak sedikit yang menyebut bahwa dalam artian positif, kehidupan itu beralih ke dunia digital, ke internet.


Jualan atau bisnis itu mempertemukan orang yang mau membeli produk kita dengan produk yang kita jual. Jualan buku direct selling Mandira itu mempertemukan orangtua yang membutuhkan buku anak dengan buku-buku Mandira.


Nah, ketika Ayah Bunda jualan secara konvensional, maka sulit mengukur, siapa saja sebetulnya yang tertarik dengan buku yang kita jual. Kemudian, jangkauan penawarannya pun sempit, paling hanya sampai orang-orang di sekitar Ayah Bunda saja. Berbeda ketika kita jualan buku direct selling secara online. Akan lebih mudah menjangkau dengan tepat orang-orang yang tertarik dengan buku-buku anak yang kita jual.


Kita langusng mengerucut saja, supaya lebih mudah dipahami dan bisa langsung Ayah Bunda praktikkan.



  1. Website


Ilustrasinya begini Ayah Bunda. Ada orang yang hendak cari buku anak. Lalu ia mengetikkan keyword buku anak di mesin pencari google. Dan akan tampillah banyak website di situ. Otomatis, kemungkinan terbesar website yang orang ini buka adalah website yang ada di halaman pertama google tersebut. Bayangkan ketika website Ayah Bunda ada di halaman pertama google. Pasti website Ayah Bunda yang dituju. Lantas bayangkan, dalam satu bulan, ada satu juta orang yang mengetikkan kata ‘buku anak’ di google.


Maka, jika website Ayah Bunda ada di halaman pertamanya, kemungkinan pengunjung website Ayah Bunda dalam satu bulan itu ada satu juta orang. Bisa dihitung pula kemungkinannya; andai saja 10 persen dari pengunjung website Ayah Bunda itu sampai pada purchasing atau sampai membeli bukunya, maka Ayah Bunda sudah menjual 100.000 buku di bulan itu. Bayangkan jika komisi dari satu buku yang Ayah Bunda jual adalah 200.000, maka bisa dihitung berapa pendapatan Ayah Bunda di satu bulan tersebut. Wow, fantastis!


Nah, yang mesti digarisbawahi dan dicermati adalah website Ayah Bunda harus bisa tampil di halaman pertama google. Untuk itu, Ayah Bunda bisa mengikuti cara berikut.


Dalam membuat artikel atau konten website, tidak bisa asal jadi saja. Ayah Bunda harus meriset keywordnya. Yang diriset dari keyword ini adalah jumlah atau volume pencarinya serta kompetisinya. Misal, Ayah Bunda hendak meriset keyword ‘buku anak’, maka harus dilihat, dalam satu bulan, berapa banyak yang menulis keyword tersebut di google. Kemudian lihat pula tingkat kompetisinya. Sebaiknya pilih tingkat kompetisi di bawah angka 1.


Lantas, bagaimana cara meriset keyword? Apa yang harus digunakan?


Untuk meriset keyword, Ayah Bunda harus menggunakan tool tertentu. Contohnya Semrush. Ini aplikasi yang cukup bagus dan lengkap. Sayangnya, Semrush ini berbayar. Jika budget terbatas, Ayah Bunda bisa menggunakan Ubersuggest atau Keywordeverywhere. Kedunya itu gratis. Hasilnya tak jauh beda. Bahkan, untuk Keywordeverywhere itu ekstensi (add on) di mesin pencari. Bisa dipasang di mesin pencari laptop kita. Jadi, nanti, ketika Ayah Bunda mengetikkan sesutu di google, data tentang apa yang diketikannya itu akan muncul langsung. Berapa volume pencarinya, tingkat kompetisinya, niali CPC-nya, bahkan sampai longtail atau keyword turunannya. Lengkap.


Nah, setelah menemukan keyword yang pas, Ayah Bunda tinggal buat keyword itu menjadi satu artikel. Caar menulis artikelnya, umumnya begini. Keyword tersebut harus ada di dalam judul. Kemudian di dalam tubuh artikelnya harus terdapat setidaknya 5 keyword tersebut.


Usahakan, artikel yang dibuat itu memberi informasi dan bisa membuat orang membacanya selama mungkin. Sebab, bounce rate itu menentukan penilaian google terhadap website kita. Bounce rate itu rentang waktu pengunjung mengeksplorasi website kita. Jangan lupa juga inbound (hyper link ke artikel di dalam web kita sendiri) dan outbound (hyperlink ke web orang lain) link. Usahakan, satu hari minimal posting satu artikel ya, Bund!


Ini robot tambahan yang bakal berguna untuk memaksimalkan atau menganalisis website, retain viewers, serta men-spying web kompetitor; amplitude.com, responsivewebdesigntester.com,pointblankseo.com, seedkeywords.com, dexi.io, blogtergeter.com, inthenewslatter.com,blogdrift.com, marketfox.io, postintelligence.aicrayon.co, supermetrics.com, aylien.com, hotjar.com, articoolo.comadkudu.com, unbounce.com, dan masih banyak lagi.



  1. Facebook


Berikutnya adalah promosi di facebook. Tapi, maksud promosi di sini itu soft promotion. Tidak kentara Ayah Bunda sedang menjual barang. Tapi postinglah sesuatu yang informatif. tentang parenting, misal. Nah, posting juga website Ayah Bunda tadi di sini. Oh ya, konten website pun sama, usahakan soft promotion.


Ayah Bunda coba masuk ke grup-grup parenting. Sebab, anggotanya pasti orang-orang yang punya perhaian terhadap keuarga, tentang informasi-informasi anak. Berjerainglah dengan mereka. Bangun engagement atau hubungan baik.


Yang paling kuat pengaruhnya, Ayah Bunda bisa manfaatkan fitur Facebook Ads. Jadi, Ayah Bunda membuat iklan. Tapi, harus diperhatikan, dalam pengaturan iklannya, pastikan yang disasar iklan tersebut adalah orang yang tepat. Filter kolom demografi, usia, pendapatan, gender. Dengan demikian, Iklan yang dikeluarkan ini bisa menyasar orang yang tepat yang punya peluang lebih besar untuk membeli produk yang Ayah Bunda jual.


Nah sekarang kita bicara robot. Untuk membuat iklan, tentu Ayah Bunda butuh banner atau video. Lantas bagaimana kalau tidak punya basic skill design? Jangan khawatir. Coba buka buildemblem.com. Di situ Ayah Bunda bisa buat banner dalam hitungan detik. Untuk membuat Gip, Ayah Bunda bisa buka giphy.com. Kalau mau bikin logo, tinggal buka saja logojoy.com. 


Yang sangat keren, coba Ayah Bunda buka lumen5.com. artificial intelegence tersebut bisa membuat video dari tulisan yang kita buat. Terus, jangan lupa juga pakai quuupromote.com untuk mendistribusikan konten yang kita buat ke para influencer. Bagus kan, hitung-hitung iklan gratis. Terakhir, yang tak boleh dilewat, coba masuk ke revealbot.com. ini adalah mesin untuk auto facebok ads. Memudahkan Ayah Bunda mengatur iklan yang dibuat dari segi targeting hingga ke budgeting.



  1. Instagram


Di Indonesia, jumlah pengguna Instaram itu salah satu yang paling pesat pertumbuhannya. Maka, ketika jualan buku direct selling, rasanya tidak bisa tidak melewatkan Instagram. Lantas, apa yang harus dilakukan di Instagram ini.


Pertama, Ayah Bunda harus punya banyak followers. Kemudian, arahkan mereka ke website atau ke transaksi pembelian. Tapi kembali, postingan atau unggahannya jangan kasar menjual. Postinglah gambar-gambar informatif. harus memberi value. Kemudian, bangun engagement dengan followers.


Minimal sehari posting satu foto dan satu storygram. Konsistensi ini sangat penting untuk menunjukkan kredibilitas kita. Coba buat juga kontren kreatif yang negaging. Contohnya seperti kuis atau game. Give away juga berpengaruh sangat besar. Unggahan dari followers atau semacam testimoni lah mampu meningkatkan kepercayaan publik pada akun kita.


Instagress.com menjadi robot yang wajib Ayah Bunda gunakan untuk mengenerate akun instagramnya. Kemudian, buffer atau hotsue juga bisa dipilih untuk scheduling post. Ini akan mempermudah monetasi instagramnya. Kemudian, untuk konten, ada banyak web .io atau .com seperti richmediagalery.com yang menyediakan gambar yang bisa diunggah secara gratis dan tanpa hak cipta. Bebas.


Selain itu, tailorbrands.com, colormind.com, datagifmaker.com, shopify.com, hipsterbusinessnamegenerator.com akan sangat memudahkan untuk memperkaya dan mengkreasikan  konten instagram.


Ayah Bunda bisa juga memanfaatkan fitur Instagram Ads. Sifatnya tak jauh beda dengan Facebook Ads. Pastikan targeting dan budgetingnya tidak salah. Untuk templetnya, Ayah Bunda bisa memanfaatkan adparlor.com. Sementara untuk inspirasi ilannya, bisa lihat-lihat di zest.is.



  1. Email marketing


Tidak bisa dipungkiri, email masih jadi faktor terkuat dalam dunia digital marketing. Terlebih, Ayah Buda ini kan jualan buku direct selling dan buku-buku yang dijual itu buku-buku premium. Maka, target ibu-ibunya itu pasti mayoritas yang akrab dengan email. Jadi, akan sangat powerfull jika Ayah Bunda menggunakan teknik email marketing ini.


Tenang, yang akan dibahas di sini adalah jalan pintas atau short cut. Tak usah pusing, tinggal coba ikuti dan uji.


Pertama, Ayah Bunda masuk ke grup facebook parenting. Ini mengindikasikan anggotanya itu punya perhatian terhadap pendidikan anak. Lalu, masuk ke situs grouply.io. Situs ini menyediakan ekstention untuk dipasang di mesin pencari laptop Ayah Bunda. jadi, download, lalu instal. Setelah itu, masuk ke grup facebook tadi dan jalankan grouply yang sudah dipasang.


Grouply aka men-scraping data anggota grup facebook. Termasuk alamat emailnya. Hasilnya bisa bakal sudah diekstrak ke Michrosoft Excel. Jadi, Ayah Bunda sudah dapat alamat para rangtua yang concern terhadap isu parenting. Sekarang tinggal bom mereka degan email marketing.


Terus, kalau ada 1000 alamat email, berarti harus kirim 1000 kali? Cape dong?


Tenang, sekarang zamannya canggih. Robot is everywhere. Hihi. Coba gunakan clearbit.com atau chimpmail atau fiutr di Appsumo. Dengan itu, hanya dengan sekali klik, Ayah Bunda sudah bisa kirim email ke ribuan alamat email.


Nah, untuk isi emailnya, coba gunakan godemailcopy.com atau gmass.co. Jika Ayah Bunda ingin email copy-nya lebih scracity begitu, coba gunakan fomo.com. Oh ya, bahkan Ayah Bunda bisa ‘menyontek’ email-email kompetitor yang sukses membuat orang bertransaksi padanya. Gunakanlah goodsalesemail.com.


Intinya, be creative, Bund! Mereka semua itu robot. Dan robot itu tergantung kapasitas yang menggunakannya.


Nah, dengan 4 teknik (sedikit black hat. Hihi) di atas, Semoga jualan buku direct selling Ayah Bunda semakin maju. Penghasilannya semakin meningkat. Aamiin.