Bunda, pernah denger nggak soal ‘usia emas’ yang biasanya dikaitkan dengan tumbuh kembang anak kita? Kata ini maknanya akan berhubungan dengan apa yang terjadi pada setiap tahapan di masa anak usia dini. Tentunya, di masa awal inilah anak kita akan belajar dan hal-hal yang dipelajari bakal membentuk pribadinya di masa depan. Memberikan pendidikan karakter yang baik sejak dini penting banget hukumnya!
Anak usia dini ini akan mengacu pada anak-anak berusia 0 hingga 8 tahun. PAUD pun dirasa cocok untuk dilaksanakan pada usia yang dikenal sebagai ‘usia emas’ anak ini, lho! Ruang lingkup usia dini ini pun terdiri dari bayi (0-1 tahun), balita (2-3 tahun), kelompok bermain (3-6 tahun) dan usia sekolah awal (6-8 tahun).
Nah, jika Bunda sangat ingin memperhatikan tumbuh kembang si kecil agar senantiasa baik, maka perlu bagi Bunda untuk mengetahui tahapan perkemabngan ini dari beberapa aspek. Aspek tersebut adalah fisik, kognitif, bahasa, emosi, serta sosial. Yuk, simak penjabaran lebih jelas di bawah ini!
Fisik
Pertambahan berat, tinggi, perkembangan otak serta keterampilan motorik kasar maupun halus jadi fokus pertumbuhan fisik anak pada usia emas ini. Sedangkan untuk motorik kasar akan meliputi kemampuan anak dalam bergerak, melompat, dan berlarian.
Lalu motorik halus akan meliputi kemampuan dan keterampilan fisik yang melibatkan otot kecil, seperti koordinasi tangan dan mata. Contohnya, kemampuan anak dalam melipat dan merobek kertas, mengupas, menggunting, dan kegiatan kecil lainnya.
Kognitif
Perkembangan kognitif anak dibagi jadi 4 tahap, mengacu pada Teori Perkembangan Kognitif dari Jean Piaget, Profesor Psikologi dari Universitas Geneva, Swiss. Pertama adalah tahap sensorimotor pada anak usia 0 - 24 bulan.
Di tahap ini anak masih memiliki gerak refleks yang terbatas. Jadi jangan bingung kalau si kecil rewel namun nggak bisa menjelaskan apa yang menggagunya karena ia belum bisa mengetahui apa yang ia inginkan dan butuhkan.
Setelah itu. ada tahap praoperasional pada usia 2 - 7 tahun nih, Bund. Di usia ini, anak sudah mulai bisa menerima rangsangan meski masih terbatas. Kemampuan berbahasa dan kosakata anak sudah baik, ia pun mulai bisa menyampaikan keinginan dan kebutuhan meski masih cenderung egois. Di tahap inilah, sebagai orang tua Bunda harus bisa mengarahkan si kecil menuju kebiasaan yang baik.
Terakhir ada tahap operasional konkret pada usia 7 - 11 tahun. Di usia ini si kecil sudah mampu berpikir logis dan mengerti konsep rasional. Setelahnya dilanjut dengan tahap operasional formal selepas 11 tahun, anak pun mulai memasuki fase remaja dan siap menghadapi dunia dewasa.
Bahasa
Bunda, bahasa menjadi sebuah hal penting yang harus kita perhatikan perkembangannya sejak dini, nih. Perkembangan bahasa anak akan mulai berkembang pesat saat ia memasuki masa prasekolah. Bahasa ini tentunya ia dapatkan dari pengalaman diri dan lingkungan.
Dilansir dari Parent Further, anak usia 3 tahun pada umumnya telah mengetahui kurang lebih 300 kata, kemungkinan akan berkembang jadi 1.500 kata saat usia 4 tahun, dan 2.500 kata pada usia 5 tahun.
Jika Bunda ingin anak berbahasa baik tentu peran kita mengembangkan kosa kata anak sehari-hari jadi sangat penting. Bunda bisa meningkatkan keterampilan bahasa si kecil dengan membaca bersama, mengajaknya mengobrol, dan mengajukan banyak pertanyaan.
Sosio-Emosional
Terakhir ada aspek sosio-emosional yang juga harus senantiasa Bunda perhatikan perkembangannya. Sosio-emosional ini sebenarnya sudah dimulai sejak bayi dilahirkan. Misalnya, secara emosional bayi mulai menghentakkan kaki jika merasa senang, melempar barang ketika marah, dan sebagainya. Aspek ini akan semakin berkembang seiring dengan pertumbukan dan kedekatan si kecil dengan orang dewasa.
Pembelajaran pada anak usia ini ini lebih efektif jika kita sampaikan dengan melibatkan kegiatan atau permainan interaktif, lho! Hal ini disebabkan rasa ingin tahu si kecil yang besar, unik, suka berimajinasi, egois, dan konsentrasi yang relatif pendek.