Mandira Dian Semesta
Jangan Panik! 3 Kebiasaan Bayi Baru Lahir Ini Dapat Dicegah dengan Mudah
Jangan Panik! 3 Kebiasaan Bayi Baru Lahir Ini Dapat Dicegah dengan Mudah By admin / 23 July 2018

Bayi baru lahir punya kebiasaan yang beragam, mulai dari kagetan saat tidur, sering tersedak saat menyusu, sering bersin, sampai sering menggeliat. Sejatinya, Ayah Bunda tak perlu khawatir dengan berbagai kebiasaan si kecil tersebut selama itu tidak belebihan, atau wajar-wajar saja.


Baru jika kebiasaan-kebiasaan itu terjadi terus-menerus secara intens, ada baiknya untuk memeriksakan bayinya ke dokter. Sebab bisa saja ada sesuatu yang keliru pada diri si bayi. Apalagi usia dini itu masih sangat rentan.


Nah, tahu kah Ayah Bunda bahwa ada 3 kebiasaan bayi baru lahir yang bisa dengan mudah dicegah? Tapi, sebelum bicara soal bagaimana cara mencegahnya, mari ketahui terlebih dahulu ketiga kebiasaan tersebut.



  1. Rewel


Rewel pada bayi baru lahir itu sangat lumrah. Barangkali bisa dibilang bahwa apa yang dimaknai rewel oleh Ayah Bunda itu merupakan cara si bayi berkomunikasi. Rewel pada bayi itu semata-mata karena ada yang terjadi pada dirinya. Ketika si bayi lapar, ia menangis. Ketika ia buang air besar atau kecil, ia pasti kembali menangis. Bahkan, jika ia menangis terus menerus, dapat diartikan bahwa ada sesuatu yang terjadi pada si bayi. Bisa karena merasa sakit atau hal lainnya.


Di luar dari pada itu, tidak menutup kemungkinan bahwa rewel yang terjadi pada bayi disebabkan oleh kondisi prikologisnya. Sebagaimana diketahui, kondisi di dalam rahim itu gelap. Sedangkan begitu lahir, si bayi merasakan udara dingin dan terang cahaya. Nah, perubahan pengalaman itulah kemudian yang disikapi si kecil dengan cara menangis terus-terusa, jadi rewel.



  1. Bau Tangan atau Pengennya Digendong Terus


Ayah Bunda pasti tahu istilah bau tangan, kan? Ya, itu adalah kondisi di mana si kecil tak betahan dibaringkan di kasur. Tampak maunya digendong terus. Hal ini bisa dilihat ketika bayi terus menangis jika dibaringkan dan diam saat digendong.


Sejumlah ahli pernah melakukan penelitian tentang fenomena ini. Salah satunya menyebutkan seperti ini; apabila bayi inginnya digendong terus, ada kemungkinan bahwa itu terjadi lantaran masa peralihan dari dalam alam rahim menuju alam dunia terasa cukup berat bagi si bayi.


Tentang bau tangan, sebaiknya Ayah Bunda ketahui ini. Jadi kan mitosnya bau tangan itu terjadi karena si bayi terlalu sering digendong. Ternyata itu salah. itu cuman mitos. Denis Leduc, seorang dokter anak asal Kanada, mengungkapkan bahwa di sejumlah negara ada orangtua yang seharian menggendong bayinya. Dan itu tak menimbulkan efek apapun kecuali ikatan yang lebih erat antara orangtua dengan bayinya.



  1. Suka Melihat ke Atas


Bayi baru lahir belum memiliki kemampuan melihat yang sempurna. Nah, kebiasaan melihat ke atas si kecil ini dianggap sebagai reaksi ketika melihat sinar yang membuatnya silau. Jadi sebenarnya, ketika bayi melihat ke atas, itu bukan semata-mata secara sadar melihat ke atas. Sama halnya ketika bayi baru lahir tersenyum, hal itu dilakukan si bayi untuk menggerakkan otot di wajahnya, tidak secara sadar ingin tersenyum.


Meski begitu, Ayah Bunda perlu tahu bahwa perkembangan kemampuan melihat bayi akan berkembang pesat sejak 1 sampai 3 bulan. Baru di bulan keempat, secara umum bayi mulai bisa melihat dengan lebih jelas.


Sekarang mari kita bahas bagaimana cara mencegah kebiasaan di atas. Tapi perlu digarisbawahi terlebih dahulu bahwa mencegah di sini adalah upaya mencegah sisi buruk dari ketiga kebiasaan di atas. Misalnya, mencegah supaya bayi tidak rewel bukan berarti membuatnya tak menangis ketika si bayi hendak mengomunikasikan sesuatu. Tidak! Upaya mencegah rewel itu adalah menghentikan tangisnya ketika dirasa sudah cukup (proporsional), membuat si bayi tenang, dan membuat si bayi tak lagi menangis rewel.


Aktivitas interaktif yang melibatkan seluruh panca indera bayi adalah jawabannya. Untuk melatih kemampuan melihat bayi baru lahir, Ayah Bunda bisa mengajaknya main dengan mainan yang berwarna terang. Coba saja arahkan pandangan si kecil ke mainan tersebut. Kemudian gerakkan ke kiri dan ke kanan. Latih supaya si kecil bisa mengikuti greak objek, mainan tersebut.


Selain itu, yang paling efektif untuk mencegah sisi buruk dari kebiasaan di atas adalah dengan membacakannya buku. Apalagi dengan jenis buku tertentu, seperti buku yang full color, objeknya bergambar jelas, atau juga buku dengan rupa dan bentuk tertentu. (Contohnya seperti buku Halo Balita, Nabiku Idolaku, Puppet Book)


Dengan membacakan buku pada bayi, Ayah Bunda telah menstimulasi berbagai panca indera si kecil. Membacakan buku pada bayi itu melatih pendengarannya, memperkenalkannya pada suara, kata-kata, dan konsep lainnya. Buku dengan jenis tertentu seperti yang diproduksi Mandira Dian Semesta itu pun bisa melatih motoriknya, karena bayi merabanya, melihat gambar dan warnanya.


Yang paling penting, membacakan buku pada bayi membuat ikatan antara Ayah Bunda dengan si kecil makin erat. Bounding-nya semakin tight. Juga mengasah kecerdasannya. Jadi, jika si kecil rewel, bau tangan, atau sering melihat ke atas, tinggal bacakan buku untuknya. Mudah, kan? Hihi.