Bayi baru lahir tentu menjadi anugerah yang tak ada duanya bagi semua orangtua. Namun, bagi pasangan baru, bayi baru lahir juga bisa menghadirkan kegabutan. Sebab ya namanya pengalaman pertama, rasa takut salah dan was-was pasti sangat besar terasa.
Nah, untuk membantu pasangan muda atau para orangtua baru dalam merawat bayinya, berikut ini ada beberapa hal yang harus diketahui dan dilakukan.
- Susui setiap 1 sampai 2 jam sekali
Ukuran lambung bayi baru lahir itu kecil. Tak bisa ia menampung susu dengan volume yang besar, jadi Bunda harus memberinya susu dalam jumlah yang sedikit-sedikit, tapi sering. Biasakanlah untuk menyusuinya setiap 1 sampai 2 jam sekali.
Selain itu, si bayi sendiri tentu bakal memberikan tanda ketika dirinya lapar. Bisa ia menangis, menghisap tangannya, atau bibirnya mengcap-ngecap. Tenang, Bunda pasti dengan sendirinya akan peka dengan hal-hal semacam ini.
- Setelah menyusu, tegakkan posisi badan bayi
Bayi baru lahir itu biasanya mengalami gumoh (spitting up, atau refluks gastroesofageatl). Jadi setelah menyusu, umumnya si bayi mengeluarkan kembali susu dari mulutnya. Hal seperti ini diakibatkanoleh fungsi yang belum sempurna dari katup antara esofagus dan lambung. Namun, waspada jika hal ini disertai dengan ruam dan pembengkakan pada kulit. Bisa jadi si bayi terkena alergi.
Nah, dilansir dari situs halo sehat, untuk mencegah gumoh, Ayah Bunda bisa memposisikan badan bayinya supaya tegak selama sekitar 30 menit setelah menyusu. Biarkan juga si bayi untuk bersendawa. Itu baik baginya.
- Jaga temperatur supaya bayi terus merasa hangat
Berbeda dari orang dewasa, bayi baru lahir itu belum bisa mengatur suhu tubuhnya dengan efektif. Hal tersebut salah satnya disebabkan karena volume lemak—yang notabenenya berfungsi untuk menjaga tubuh supaya tetap hangat—masih sedikit.
Maka, apa yang harus Ayah Bunda lakukan untuk menjaga temperatur tetap hangat adalah dengan memakaikan pakaian, topi kupluk, atau membedong bayi. Tentu, memberinya banyak pelukan pun sangat berpengaruh besar terhadap suhu tubuh dan ikatan batin antara si bayi dan orangtuanya.
- Jaga kebersihan bayinya
Pertama, perlu diketahui bahwa kulit bayi baru lahir itu sangat sensitif. Popok itu bisa menjadi salah satu hal yang menimbulkan ruam di kulit bayi. Jadi, jangan kenakan popok terlalu kencang. Kemudian usahakan agar popok selalu kering dan bersih.
Membersihkan kotoran dengan tisu basah yang mengandung alkohol perlu diwaspadai. Bahkan lebih baik tidak dilakukan. Pakai saja lap basah nan bersih. Lebih baik lagi jika membasahinya dengan air hangat. Hal itu bisa memicu iritasi kulit.
Ada bayi yang buang air besar setiap usai menyusu. Ada juga yang buang air besarnya hanya dua kali seminggu. Namun, khusus bayi baru lahir, mereka umumnya buang air besar setelah menyusu. Jadi akan sering sekali.
Nah, yang perlu dperhatikan dari kondisi demikian adalah konsistensi kotorannya. Kotoran bayi baru lahir itu berwarna hitam kehijau-hijauan. Lengket juga. Disebutnya mekonium. Kendati kotoran bayi baru lahir ini lembek, Ayah Bunda perlu juga peka kalau-kalau bayinya terkena diare.
- Perkenalkan ia dengan buku
Fase ini mungkin tidak secara saklek untuk bayi yang betul-betul baru lahir, yang usianya masih satu minggu tiga mingguan. Ayah Bunda harus ingat bahwa apapun yang berada di sekitar bayi berpengaruh pada perkembanannya. Bukan hanya untuk perkembangan panca inderanya saja, buku juga kelak akan terasa manfaatnya bagi kecerdasan dan mentalnya. Halo Balita menjadi salah satu yang direkomendasikan banyak ahli. Setiap aspeknya disesuaikan dengan karakteristik psikologi anak. Tak heran jika tumbuh kembang anak pun jadi lebih optimal.
Nah, itulah 6 hal yang mesti dilakukan orangtua pada bayi baru lahir. Semoga menambah wawasan, khususnya untuk Ayah Bunda yang baru punya anak.