Mandira Dian Semesta
Menurut Neuroscience, Begini Cara Menambah IQ Anak Secara Signifikan
Menurut Neuroscience, Begini Cara Menambah IQ Anak Secara Signifikan By admin / 25 September 2018

Cara menambah IQ anak itu banyak. Tinggal ketik di google, muncullah ratusan bahkan ribuan tips dan triknya. Tapi, pernahkah Ayah Bunda mendengar bagaimana studi neuroscience berbicara tentang cara menambah IQ anak? Jangan kaget ya!


Sebelum menelaah bagaimana pandangan neurosciece tentang cara menambah IQ anak, pastikan Ayah Bunda tak melewatkan bagian berikut ya.


Dilansir dari medical news today, neuroscience merupakan ilmu yang fokus terhadap kajian otak sekaligus dampaknya pada perilaku, fungsi kognitif, serta bagaimana cara orang berpikir. Sederhananya, sangat tepat ketika bicara kecerdasan menggunakan sudut pandang neuroscience.


Nah, Ayah Bunda yang baik hatinya, kebanyakan dari kita memaknai IQ sebagai sesuatu yang pasti, saklek, statis, atau fixed. Seseorang mengikuti tes IQ, dan seberapa pintar orang tersebut tergantung pada hasil tesnya. Begitu.


Percayalah, pandangan seperti itu keliru!


Neuroscience menunjukkan bahwa otak bekerja secara fluid, mengalir, berubah-ubah. Contohnya, penelitian Lutz Jancke dari University of Zurich menunjukkan bahwa melakukan aktivitas sederhana dapat meningkatkan tingkat IQ seseorang.


Dalam penelitian Lutz Jancke tersebut dituliskan bahwa permainan rubik, flash card, dan meditasi itu memang bagus untuk meningkatkan IQ anak. Namun, ia menyebut ada yang jauh lebih baik, yakni memainkan instrumen musik.


Ya, dari hasil peneltiannya, Lutz menyebut bahwa berman musik bisa meningkatkan skor IQ sapai 7 poin atau bahkan lebih. Uniknya, Lutz membuktikan bahwa hal itu tidak hanya bisa terjadi pada anak-anak saja. Orang dewasa pun bisa.


“Bahkan untuk orang-orang di atas usia 65 tahun, setelah empat hinggga lima bulan berain musik satu jam per minggunya, akan ada perubahan yang lebih baik pada otaknya.” Tulisa Lutz. “Intinya, arsitektur pada otaknya berubah.”


Tahukah Ayah Bunda, perubahan arsitektur pada otak itu itu menunjukkan peningkatan kecerdasan atau IQ yang sanat signifikan. Jadi sejatinya, bermain musik itu bukan hanya melatihnya kemahiran memainkan instrumen alat musik, tetapi juga sebagai cara menambah IQ anak.


Lebih dalam, Lutz menjelaskan 3 manfaat memainkan instrumen musik, khususnya bagi anak.



  1. Memelihara gray matter


Gray matter ini agak sulit diuabah ke dalam bahasa Indonesia. Sederhananya, cukup diapahami bahwa gray matter ini membantu menguatkan kekokohan struktur otak. Gray matter ini berpengaruh pada kemampuan mengontrol diri, pembuatan keputusan, daya ingat, emosi, berbicara, kontrol otot, penglihatan, dan pendengaran.


Temuan Lutz ini dikuatkan oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh neurologist dari Harvard bernama Gottfried Schlaung. Ia menulis bahwa otak seorang musisi itu memiliki gray matter yang lebih banyak dibandingkan mereka yang tidak memainkan instrumen apapun. Secara signifikan, ia juga menunjukkan bahwa mereka yang berlatih alat musik sedikitnya satu jam per minggu selama empat bulan, kapasitas daya ingatnya meningkat drastis.



  1. Mengurangi stres


Semua orang tahu bahwa stres adalah bukan masalah sepele. Apalagi jika terjadi pada anak. Bahkan, jika dibiarkan, tak sedikit penelitian yang membuktikan bahwa stres itu berdampak pada naiknya tekanan darah, penyakit jantung, kangker, dan risiko struk.


Lutz menjelaskan bahwa berain musik itu menenagkan otak dan badan. Pasalnya, ketika memainkan sebuah instrumen, otak yang bekerja dominan fokus di otak kanan. Hal tersebut pada gilirannya mengeluarkan atau melepaskan dopamin di dalam otak. Dopamin ini adalah cairan kimia yang juga rilis ketika makan makanan enak, atau aktivitas nikmat lainnya.



  1. Meningkatkan kemampuan berbahasa


Dijelaskan di dalam penelitan Lutz tersebut bahwa ketika seseoang bermain musik, maka orang tersebut secara tidak disadari tengah mengasah kepekaannya terhadap beat atau ketukan. Nah, aktivitas tersebut dapat meningkatkan kemampuan memproses informasi suara atau auditory information. Katanya, di sinilah letak bagaimana pelajaran musik sangat baik untuk membantu belajar bahasa asing.


Itulah cara menambah IQ anak, ataupun orang dewasa, berdasarkan penelitian neorologist Lutz Jancke, yakni dilakukan dengan cara bermain musik. Jadi, mulai saat ini Ayah Bunda bisa mulai membiasakan putra putrinya untuk memainkan salah satu instrumen musik yang disenanginya. Tak usah merasa terbebani. Di dalam penelitian Lutz itu bahkan disebut satu jam per minggu pun sudah cukup untuk meningkatkan kecerdasan anak.


Oh ya, sebagai tambahan saja, untuk Ayah Bundanya sendiri nih, ada penelitian menarik dari peneliti the University of South Florida, Jennifer Bugos (hasil penelitiannya bisa diakses di situs usforacle.com). Hasil risetnya menunjukkan bahwa setelah menjalani kelas piano selama enam bulan, objek telitinya, yaitu manula berusia 60 sampai 85 tahun, mengalami peningkatakn kemampuan dalam hal executive functioning seperti merencanakan sesuatu, memproses informasi, mengingat, dan ketajaman verbalnya meningkat drastis.


Nah, Ayah Bunda yang baik hatinya, penelitian tersebut seperti mengatakan bahwa bermain musik itu, untuk manula saja sangat bagus, apalagi untuk anak-anak. kecerdasan manula saja meningkat, apalagi anak.


Jadi, telak sudah bahwa bermain musik merupakan salah satu cara menambah IQ anak yang paling efektif dan signifikan. Yuk, main musik bareng anak!