Mandira Dian Semesta
Nabiku Idolaku, Buku Wajib di Semua Zaman
Nabiku Idolaku, Buku Wajib di Semua Zaman By admin / 25 October 2018

Nabiku idolaku tak akan pernah habis dimakan zaman. Sekarang Ayah Bunda baca bareng Nabiku Idolaku dengan anak-anaknya. Kelak, saat anak Ayah Bunda punya anak, mereka barangkali juga akan membacakan buku yang sama, Nabiku Idolaku Balita, pada anaknya. Hihi. So sweet ya.


Membacakan atau baca bareng buku Nabiku Idolaku, khususnya yang balita, memang tampak sudah menjadi keharusan bagi setiap orangtua. Siapa sih yang tak ingin anaknya mengenal para Nabi, mencintai manusia-manusia pilihan Allah tersebut, sekaligus meneladani mereka.


Oh ya, Allah berfirman;


“Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka (para Nabi ‘alaihisalam dan umatnya) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal (sehat). Al-Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, serta sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (Q.S. Yusuf: 111)


Nabiku Idolaku Balita adalah pintu masuk bagi anak untuk mengenal agamanya sendiri, mengenal Nabinya, dan mengenal Tuhannya. Proses pengenalan itu tidak bisa disuguhkan dengan menunjukkan hal-hal yang agak abstrak untuk dipahami. Ingat, bagi anak balita, yang berkaitan dengan agama itu sedikit banyak, barangkali, masih tampak abstrak.



Cara mendidik anak dalam hal beribadah itu harus berupa doktrin. Tanamkan pada alam bawah sadar anak bahwa kita harus shalat, bahwa Tuhan kita adalah Allah Swt bahwa kita harus mengaji. Jangan buat anak bingung. Pokoknya, kalau shalat maghrib itu 3 rakaat, kalau dzuhur 4 rakaat. Begitulah doktrin. Tertutup. Tidak membuka celah perdebatan (bedakan antara perdebatan dengan pertanyaan!). Seiring bertambahnya usia dan ilmu, anak akan paham dan meresapinya sendiri.


Sementara itu, di lain sisi, ada banyak aspek yang juga mesti disampaikan dengan sangat terbuka. Membuka lebar ruang imajinasi bagi anak. Salah satunya adalah ketika kita hendak memperkenalkan mereka pada Nabi-Nabi Allah. Di saat yang bersamaan, di dalam kisah-kisah para Nabi itu juga tentunya tertuang nilai-nilai pelajaran keimanan, nlai-nilai karakter, dan lain sebagainya.


Jadi, setelah dipetakan demikian, pola pendidikan yang memadukan antara doktrin dan kisah Nabi yang terbuka dan membuka ruang imajinasi ini adalah perpaduan yang sangat baik pendidikan keislaman bagi anak. Ini poin pertama.


Selanjutnya, mengapa kisah Nabi menjadi kisah yang tak akan lekang oleh zaman. Sebab, manusia-manusia yang patut dicontoh oleh semua orang dari zaman dahulu sampai hari kiamat itu adalah para Nabi. Semua yang dilakukan dan menimpa para Nabi harus menjadi pelajaran bagi setiap orang. Dan semua yang terjadi pada para Nabiyullah itu, secara prinsip, sangat relefan dengan apa yang akan dihadapi anak-anak di semua aman. Misal, nilai ketawakalan, kesabaran, kejujuran, keberanian, tanggung jawab, sifat kesatria, dan nilai-nilai lain yang dicontohkan oleh para Nabi itu harus juga menjadi nilai yang dipegang oleh anak-anak di semua zaman.


Nah, Nabiku Idolaku Balita yang diterbitkan Pelangi Mizan menjadi sarana yang tepat untuk menunjukkan kisah para Nabi kepada anak balita. Pasalnya, buku kece satu ini membawakan kisah-kisah itu dengan cara sangat balita sekali. Maksudnya, sangat sesuai degan karakteristik dan kapasitas belajar balita. Mulai dari ilustrasi, warna, tata bahasa, semuanya dipikirkan sehingga bagaimana pesan yang coba disampaikan itu bisa mengalir dengan baik dan tersimpan di pikiran anak. hingga tentunya, sesuai yang kita harapkan, pesan-pesan tersebut bisa mereka resapi dan mereka amalkan di dalam kehidupan sehari-harinya. Di fase ini, setidaknya mereka mengenal dulu.


Nanti, setelah usia mereka agak besar sedikit, sambunglah dengan buku Nabiku Idolaku Anak.



ini akan mematangkan apa yang sudah mereka peroleh dari Nabiku Idolaku Balita. Keterstrukturan dan ketelatenan inilah yang membedakan Nabiku Idolaku dengan buku-buku kisah Nabi lainnya. Sehingga cukup dapat dimengerti mengapa Nabiku Idolaku ini bisa menjadi bacaan ‘wajib’ di setiap zaman, sampai nanti, sampai anak-anak yang baca buku ini membacakannya kembali pada anak-anaknya.