Mandira Dian Semesta
Panduan Lengkap Cara Melatih Anak Makan Sendiri
Panduan Lengkap Cara Melatih Anak Makan Sendiri By admin / 31 October 2018

Cara melatih anak makan sendiri itu sederhana kok, Bund. Secara naluriah pun sebetulnya si kecil senang melakukannya. Justru yang jadi kendala itu Ayah Bunda sendiri. Tak mau berantakan lah, tak mau kotor lah, tak mau begini begitu lah. Tapi Ayah Bunda pembaca Mandira mah pasti tak begitu kan. Hihi.


Nah, sebelum bahas lebih rinci cara melatih anak makan sendiri, Ayah Bunda mesti tahu lebih dulu mengapa mereka harus atau sebaiknya makan sendiri. Setidaknya ada beberapa poin untuk menjawab hal ini.


Pertama, dengan makan sendiri, anak atau bayi bakal belajar menggenggam. Genggaman pada sendok atau garpu ketika makan merupakan salah satu cara teraman untuk memberikan peluang bagi anak mengasah kordinasi jari tangannya dengan objek yang kecil.


Kedua, makan sendiri merangsang koordinasi tangan dan mata, gerakan dan pandangan. Belajar bagaimana menyiuk sereal dengan sendok, menusuk brokoli dengan garpu, dan menyuapkan itu semua ke dalam mulutnya adalah cara terbaik mengasah bagian otak yang berfungsi mengatur koordinasi antara organ tubuh. Pakar perkembangan anak biasa menyebutnya ‘visual motor skills’.


Berikutnya, dengan makan sendiri, anak juga belajar untuk memperhalus kemampuan sensory processing. Anak akan kaya pengalaman akan sentuhan. Mereka semakin mampu membedakan mana yang keras, lembek, kenyal, dingin, hangat, dan lain sebagainya. Istilah ilmiahnya, dalam hal ini, anak mengembangkan tactile (touch) sensory processing skills. Selain tiga hal ini, masih banyak manfaat yang diperoleh anak lewat proses belajar makan sendiri seperti mengasah kemandirian dan lain sebagainya.


Lantas, praktikknya, bagaimana cara melatih anak makan sendiri? Berikut panduan lengkapnya!



  1.  Ajarkan si kecil untuk menggenggam erat


Tahap pertama yang mesti dibiasakan adalah menggenggam. Di awal sekali, sebaiknya tak usah dengan sendok atau garpu terlebih dahulu. Cukup sodorkan makanan di hadapannya. Lalu, Ayah Bunda boleh tunjukkan bagaimana menggenggam. Anak akan meniru. Kalaupun tidak, gerakkan saja tangan anaknya dengan tangan Ayah Bunda, ambil makanan di hadapannya, genggam itu, lalu arahkan ke mulutnya. Proses seperti ini sangat menyenangkan lho! Apalagi untuk mama papa baru.



  1.  Ajarkan anak menggenggam sendok


Sesudah bisa menggenggam, baru ajarkan si kecil untuk menggenggam sendok. Berantakan, acak-acakan sudah pasti. Tapi, ‘kekacauan’ yang dibuatnya tak seberapa dibandingkan apa yang akan diperolehnya. Nikmatilah prosesnya, Bund!



  1.  Ajarkan si kecil menggunakan garpu


Cara melatih anak makan sendiri yang ketiga itu mengajarkan anak menggunakan garpu. Jadi setelah anaknya tampak sudah tak ada masalah dengan menggunakan sendok, menyiuk makanan dan memasukkanya ke dalam mulut, baru latih anak untuk menggunakan garpu. Memang, tak seperti sendok, menggunakan garpu butuh keterampilan lainnya. Yakni menusuk.



  1.  Ajarkan ia minum dari gelas terbuka


Berikutnya adalah minum. Memang ada gelas khusus untuk bayi, yang tidak terbuka, yang ada tutupnya dan bagian lubang untuk dimasukkan ke dalam mulut. Tapi, dengan cangkir kecil, mulailah untuk mengajarinya menggenggam cangkir itu dan minum air dari cangkir tersebut.


Itulah 4 tahap cara melatih anak makan sendiri. Ya, kita semua tahu kok apa yang Ayah Bunda pikirkan. Melatih anak makan sendiri pasti bikin berantakan, pasti bikin Bunda harus lebih sering cuci pakaian si kecil. Tapi, seperti yang sudah dikatakan, apa yang akan diperolehnya dari proses belajar makan sendiri tersebut jauh lebih berharga dibanding apapaun.


Cara melatih anak makan sendiri juga bisa dilakukan dengan memberinya gambaran tentang proses tersebut. Ingat, anak itu merekam banyak hal. Mereka belajar dari apapun yang dilihat, didengar, dan dirasanya. Coba berikan perangkat edukasi seperti buku bergambar yang menunjukkan proses makan sendiri itu. Memang, akan sulit dipahami bagaimana anak mengerti apa yang dilihatnya di buku itu dan apa yang didengarnya dari suara Ayah Bunda. Tapi, pada kenyataannya, cara ini bekerja dengan sangat baik.


Dalam konteks ini, paket buku best seller Halo Balita menjadi pilihan terbaik. Bagaimana tidak, buku ini secara materi memuat tentang kemampuan dasar seperti makan sendiri, tidur sendiri, dan lainnya. Yang terpenting adalah, materi tersebut dikemas dengan cara yang tak biasa. Yang anak-anak sekali. Kalau Ayah Bunda tahu siapa di balik buku Halo Balita, rasanya tak akan heran mengapa buku tersebut bisa bekerja dengan sangat baik sesuai dengan tujuannya. Bocoran saja, Halo Balita dirancang oleh para praktisi, ahli, hingga psikolog di bidang pendidikan anak usia dini.