Mandira Dian Semesta
Peneliti Ungkap Rahasia Mendidik Anak Jenius! Ternyata, Ensiklopedi Anak Muslim Itu…
Peneliti Ungkap Rahasia Mendidik Anak Jenius! Ternyata, Ensiklopedi Anak Muslim Itu… By admin / 09 October 2018

Ensiklopedi anak muslim memang ada di hasil penelitiannya? Betulkah bisa bikin anak jadi jenius? Simak sampai habis ya, Bund! Hihi.


Sejumlah peneliti asal Amerika Serikat yang terabung dalam Study of Mathematically Precocious Youth (SMPY) melakukan sebuah riset jangka panjang terhadap pola pendidikan anak jenius. Ada 5.000 anak jenius yang dilibatkan dalam penelitian ini selama 45 tahun. Hasilnya cukup mencengangkan!


Pertama, kesimpulan dari riset tersebut menyebut bahwa anak jenius tetap membutuhkan guru. Peran guru tersebut malah menjadi sangat krusial untuk membantu si anak mencapai potensi terbaiknya. Justru katanya, potensi kejeniusan anak bisa menjadi sia-sia hanya karena tidak dibersamai seorang guru.


Sayangnya, berdasarkan penelitian tersebut, anak-anak dengan bakat luar biasa dalam bidang sains dan matematika cenderung tidak mendapatkan bantuan atau perhatian yang mereka butuhkan dari gurunya. Dan tahu kah Ayah Bunda mengapa itu bisa terjadi? Alasannya karena mayoritas guru tidak memberi bimbingan atau pengarahan lanjutan kepada anak-anak yan cemerlang. Rasanya di Indonesia pun terjadi.


Temuan berikutnya, disebutkan bahwa menjadi jenius itu tidak hanya tentang kemampuan mengingat nama dan angka saja, tetapi juga kemampuan yang baik dalam spatial reasoning. Nah, anak seperti ini itu memiliki bakat dalam menggambarkan sesuatu, seperti anatomi tubuh atau apapun. Atau, istilahnya kemampuan berpikir mind-mapping.


Selanjutnya, studi tersebut juga mengungkapkan bahwa pengukuran kecerdasan berupa tes tertulis punya tingkat prediksi yang akurat. Meski begitu, tidak seutuhnya sempurna. Karena ada beberapa aspek yang tidak bisa terhitung di dalam tes tertulis tersebut seperti aspek status ekonomi sosial dan level latihan si anak dalam mengasah kecerdasannya.


Camilla Benbow, salah satu anggota tim peneliti, menegaskan bahwa tes tertulis pengukur kecerdasan semacam itu bisa dijadikan alat hitung yang akurat hanya untuk mengetahui bidang apa yang cocok untuk digeluti si anak. Bukan untuk mengukur seutuhnya tingkat kejeniusan anak.


Nah, yang paling penting untuk mendidik anak jenius adalah hal ini!


Carol Dweck, Psikolog bereputasi baik di negeri Abang Sam sana, mengaskan bahwa, berdasar penelitian pribadinya, kunci mendidik anak jenius adalah membangun cara beripikir terbuka dan berkembang dibandingkan pola pikir tertutup (fixed mindset). Katanya, anak-anak jenius itu mereka yang selalu berpandangan mengalir, terus berkembang, tidak statis. Nah, pernyataan Carol ini diaamiinkan sekaligus dimuat di dalam hasil riset SMPY yang sedang kita bicarakan.


Dari paparan di atas, betapa banyak pelajaran yang bisa kita ambil, Ayah Bunda. Setidaknya, yang pertama yang paling penting adalah anak jenius itu perlu guru! Dan perlu perhatian gurunya, sama dengan anak-anak lain yang tidak secemerlang dirinya. Berikutnya, untuk mendidik anak jenius, Ayah Bunda harus melatih pola pikir yang terbuka kepada anaknya.


Menilik dari dua temuan di atas, Ensiklopedi Anak Muslim menemukan signifikansinya. Oh ya, Ensiklopedi Anak Muslim itu mungkin kini ada beberapa. Sementara Ensiklopedi Anak Muslim yang berhasiat memuluskan nilai-nilai penelitian di atas guna mendidik anak jenius adalah Ensiklopedi Bocah Muslim (EBM) yang hanya bisa didapatkan di Mandira.id dan di para book advisor Mandira.



Ayah Bunda bisa lihat sendiri, paket buku Ensiklopedi Anak Muslim buah karya Pelangi Mizan tersebut bekerja seperti pendamping belajar anak. Dengan bobot bahasan yang terentang luas dan cukup mendalam tapi disajikan dengan sangat renyah membuat anak seolah mendapat kawan diskusi. Kendati demikian, ingat, peran guru tetap tak bisa dinafikan.


Kemudian, paket buku Ensiklopedi Anak Muslim satu ini juga, jika ditelaah lebih dalam, gaya bertuturnya terasa thought-provoking, memprovokasi dalam artian positif. Buktinya, EBM mampu merangsang rasa ingin tahu anak. Membuat anak untuk bertanya lebih dalam dan lebih dalam lagi. Nah, rasa ingin tahu, spirit bertanya, seperti ini adalah kunci dari growth mindset seperti apa yang dikatakan oleh Carol sebelumnya.