Pop Up Lampion sebelum tidur itu penting lho, Bund! Sampai-sampai harus ditulis di dalam judul. Tapi, sebelum kita kupas mengapa harus baca pop up lampion sebelum tidur, kita simak terlebih dahulu penjelasan mengapa menyusun jadwal sehari-hari anak itu penting.
Anak itu sangat tidak suka dengan ketidakpastian. Menyusun jadwal sehari-hari membuat anak bisa memprediksi apa yang akan dilakukannya di dalam satu hari itu. Mereka mesti terbiasa dengan apa yang dilakukannya di pagi hari, di siang hari, dan di malam hari. Menyusun jadwal keseharian anak itu penting, sebab akan membuat mereka merasa aman.
Sebagaimana yang diungkapkan oleh Jean M. Thomas, M.D., clinical professor of psychiatry and behavioral science, The George Washington University of Medicine and Health Sciences, “membiasakan anak dengan aktivitas tertentu meningkatkan rasa amannya karena anak bisa tahu apa yang akan terjadi berikutnya.”
“Semakin anak merasa aman, semakin mereka bisa fokus melakukan sesuatu seperti belajar, bereksperimen, dan bermain” imbuhnya.
Meski begitu, menyusun jadwal ini bukan semata-mata berarti mengerangkeng anak dengan aktivitas yang sudah ditentukan saja. Intinya, kata Jean, menyusun jadwal ini membangun bentuk alur kegiatan. Di samping itu, meningkatkan fleksibilitas dalam keseharian anak juga tak kalah pentingnya.
Contoh sederhananya begini, Anak tahu di pagi hari Ayah pergi kerja, kemudian di sore hari, Ayahnya akan pulang, dan di malam hari, si kecil biasa bermain dengan Ayahnya. Lihat, alurnya kan jelas. Tetapi, aktivitas detailnya kan bisa sangat fleksibel setiap harinya.
Contoh lain menyusun jadwal anak itu seperti ini, membiasakan jam berapa mereka harus tidur di malam hari dan bangun di pagi harinya, kemudian pergi sekolah, kemudian istirahat, kemudian main, kemudian mengaji, dan seterusnya. Di situ, kita tahu, detainya di setiap kegiatanya pasti beda-beda setiap harinya, sangat fleksibel. Itulah apa yang dimaksud oleh Jean sebagai menyusun jadwal anak.
Selanjutnya Jean membeberkan 4 cara menyusun jadwal anak yang baik.
- Menyusun pola keseharian
Inilah kunci dari rutinitas, yakni memetakan apa saja yang harus diselesaikan, lalu menyusunnya dalam susunan yang sama dan mengulanginya setiap hari. Si kecil pasti senang mengetahui bahwa di pagi hari ia akan sarapan bersama sekeluarga, lalu mandi dan berpakaian sekolah, kemudian memberi makan kucing terlebih dahulu.
“pengulangan aktivitas membantunya menetapkan pola di pikirannya,” kata Jean. “Ketika Anda mengulangi sesuatu lagi dan lagi, Anda membuat hubungan sesuatu tersebut semakin kuat di dalam kepala anak.”
Semakin kuat pola aktivitas yang ada di kepala si anak, semakin percaya diri dan tenang lah ia. Mereka bisa memprediksi, apa yang akan terjadi padanya di setiap harinya. Ini berarti bahwa rasa cemas, khawatir, atau gelisah akan berkurang bahkan hilang pada dirinya. Bahkan, Jean menyebut, dampaknya bisa membuat anak tidak mudah marah atau kecenderunan tantrumnya berkurang drastis.
- Fokus pada fleksibilitas
Meskipun pola aktivitas yang terjadwal adalah sebuah kenyamanan bagi anak, Ayah Bunda tentu tak ingin membuat mereka begitu tergantung padanya. Membesarkan anak itu seperti naik tangga, mesti melewati setiap anak tangganya secara bertahap. Jadi, setelah melakukan poin pertama, akan tiba saatnya bagi Ayah Bunda untuk melatih si kecil agar supaya lebih adaptif sehingga ia akan tumbuh menjadi pribadi yang lebih ulet.
Dalam pola rutinitas yang sudah dijalankan, buatlah perubahan-perubahan kecil. Misal, coba piknik ke taman yang baru, berkunjung ke tempat baru, bertemu dengan orang-orang baru. Dengan menambahkan variasi baru dalam kesehariannya, Ayah Bunda mengajarkan mereka bahwa dengan berada di tempat yang baru, bersama orang baru, mereka tetap bisa melakukan banyak hal dengan menyenangkan, mereka tetap punya waktu yang luar biasa.
Tak boleh lupa juga untuk membicarakan pengalaman-pengalaman baru tersebut. Bicarakan bagaimana menyenangkannya bertemu teman baru, main di tempat baru, melakukan hal-hal baru. Dengan demikian, mereka akan tubuh menjadi pribadi yang terbuka, antusias dengan fleksibilitas.
- Minimalisir perubahan drastis
Menjaga sesuatu tetap normal merupakan hal yang sangat penting ketika sesuatu terjadi secara drastis, atau terjadi secara tiba-tiba. Anak tidak akan memahami mengapa sesuatu berubah secara drastis atau tiba-tiba. Mereka membutuhkan watu yang panjang (pelan-pelan) untuk memahami perubahan yang drastis dan tiba-tiba.
Misal, ketika Ayah Bunda menghadapi situasi yang genting, ajak anak bicara tentang itu secara lugas dan simpel. Cukup beritahu informasi dasar seraya meyakinkannya bahwa semuanya akan baik-baik saja. buat semunya tetap simpel dan tenang. Contoh kejadian perubahan drastis ini misalnya saat ada anggota keluarga meninggal.
- Baca Pop Up Lampion
Ayah Bunda sudah tahu kan apa itu buku pop up lampion. Ini adalah jenis buku yang di dalamnya terdapat ilustrasi tiga dimensi. Jadi, ilustrasinya tak sekedar berupa gambar. Tapi nyata, timbul, bisa diraba. Sebetulnya, jenis buku seperti ini itu namanya buku pop up. Hanya, di sini kita gunakan istilah buku pop up lampion karena merujuk pada seri buku Wow, Amazing Discovery yang model pop up-nya berupa lampion.
Soal waktunya, sebetulnya tak harus sebelum tidur saja. Kapanpun, baca buku pop up lampion itu bagus. Yang perlu digarisbawahi adalah mengapa mesti pop up lampion. Jawabannya ada beberapa poin. Di antaranya adalah karena pop up lampion ini buku lintas usia. Pengalaman kinestetik dari membaca buku pop up ini berperan baik pada tumbuh kembang anak sesuai dengan usianya. Buku pop up lampion membuat interaksi anak dengan buku tidak sekadar berupa interaksi visual saja, melainkan lebih dari itu.
Membiasakan membaca buku pop up lampion seri Wow, Amazing Discovery menjawab sejumlah hal yang umum mengganjal di kepalanya sekaligus mendongkrak rasa ingin tahunya. Jadi, setelah dikalkulasi, dampak pop up lampion ini bisa menyentuh pada aspek fisik, psikis, dan kecerdasan intelektualnya.
Nah, itulah penjelasan betapa pentingnya menyusun jadwal keseharian anak. Terkadang, berpikir untuk membiarkan semuanya berjalan mengalir begitu saja terkesan seperti pilihan terbaik. Tapi, memaksimalkan potensi anak itu butuh strategi dan cara.