Anak-anak mempunyai dunianya sendiri. Mereka melihat, mendengar, mengamati dan merasakan segala hal-hal baru disekelilingnya dengan penuh perhatian. Apa yang sebenarnya ada dalam benak mereka? Mereka tumbuh dan berkembang dari waktu ke waktu menuju kepada kedewasaan. Dalam masa keemasan ini, peran orangtua dan lingkungan dalam mengembangkan aspek anak sangat dibutuhkan, agar anak tumbuh kembang sesuai dengan harapan. Aspek yang dimiliki anakpun beragam. Orangtua dan lingkungan anak berkewajiban mengembangkan semua aspek yang dimiliki anak. Banyak hal yang bisa dilakukan untuk mengembangkan hal tersebut, diantaranya :
Mengembangkan Aspek Motorik
Ajaklah anak untuk berolahraga. Kegiatan tersebut sangat membantu melatih koordinasi motorik kasar yang berkaitan dengan keseimbangan dan pengendalian diri. Untuk melatih motorik halus bisa dilatih dengan melakukan keteramplian tangan, seperti menggambar, melihat, menggunting, atau menulis. Sedangkan, keterampilan kaki bisa dilatih dengan memanjat, menaiki tangga, atau bersepeda.
Mengembangkan Aspek Intelektual
Pengembangan aspek intelektual dapat dimulai dengan pemahaman berbagai konsep sederhana melalui pengenalan terhadap lingkungan fisik (misalnya, batu atau pohon) dan lingkungan social (misalnyam ayah, ibu, adik, teman, atau guru). Tahapan pengenalan dimulai dari hal-hal yang bersifat konkret (dapat dilihat dan dipegang). Pengembangan aspek ini bisa dirangsang melalui pengembangan kemampuan sensoris motoric sebagai dasar pembentukan konsep.
Aktivitas sensoris motorik mencakup :
- Alat indra pendengaran, seperti pembedaan bunyi (huruf, kata, atau kalimat). Kita bisa mengembangkannya dengan kegiatan bernyanyi atau bercerita.
- Alat indra penglihatan, seperti pembedaan warna, bentuk, atau ukuran. Indra tersebut bisa dilatih dengan permainan balok, membaca buku, atau mewarnai.
- Alat indra perabaan, seperti pembedaan rasa kasar, halus, atau bergelombang. Ajaklah anak untuk mengenali berbagai benda yang memiliki tekstur yang berbeda.
- Alat indra pengecapan, seperti pembedaan rasa manis, asam, pahit, atau asin. Pengembangan indra tersebut bisa dilakukan saat makan.
- Alat indra motorik, seperti menggunakan motorik tangan atau kaki. Kemampuan tersebut bisa dilakukan dengan belajar memanipulasi objek, seperti menggunting, memegang, membentuk, menyatukan, memasukkan, atau meraba.
Mengembangkan Aspek Emosi
Pengembangan aspek emosi pada anak balita bisa dilakukan dengan membantu anak mengenali berbagai reaksi emosi, memberi kesempatan untuk bereaksi sesuai dengan rangsangan yang diterimanya, serta melatihnya untuk mengendalikan reaksi emosi. Aspek emosi anak dapat tumbuh secara positif jika orangtua memberikan ruang toleransi terhadap kegagalan dalam proses belajar tersebut.
Mengembangkan Aspek Sosialisasi
Masa balita adalah saat yang tepat dalam memunculkan perilaku-perilaku untuk menolong diri sendiri dan orang lain. Mereka juga harus didorong untuk menjalin pertemanan yang dapat meningkatkan kemampuan bekerja sama (sosialisasi). Dalam proses belajar sosialisasi, mereka mulai memahami dan memperhatikan orang lain, serta tumbuh perasaan bertanggung jawab, seperti sikap menghargai barang-barang orang lain dan memahami aturan-aturan yang sederha (aturan permainan, aturan kelas, atau aturan di rumah).
Sumber : Halo Balita (Panduan Orangtua)