Mandira Dian Semesta
Rangsang Kreatifitas dengan Buku 3D Anak
Rangsang Kreatifitas dengan Buku 3D Anak By admin / 09 August 2018

Buku 3D anak lebih dikenal dengan istilah buku pop up. Istilah 3D itu sendiri merujuk pada ilustrasi buku pop up yang memang 3D. Jadi, Ayah Bunda jangan bingung dengan istilah-istilah seperti buku pop up atau buku 3D anak, sama saja kok.


Begini saja, untuk menjernihkan istilah, perhatikan definisi berikut. Pop up merupakan sebuah kartu atau buku yang ketika dibuka bisa menampilkan bentuk 3 dimensi (3D) atau timbul. Definisi tersebut adalah penjelasan sederhana yang kerap disampaikan pada beberapa orang yang masih asing dengan buku pop up atau buku 3D anak.


Nah, Ayah Bunda sekalian, sebelum mengetahui bagaimana buku 3D anak ini bisa merangsang kreatifitas anak, ada baiknya mengetahui sejarah buku 3D terlebih dahulu.


Jadi, sekitar abad ke 13, buku pop up masih sangat sederhana. Bahkan masih dua dimensi (2D), masih berupa kertas tumpuk. Saat itu, teknik pop up ini disebut dengan istilah movable book (buku bergerak). Movable book ini pertama kali diterapkan di Eropa. Movable book pertama kali muncul dengan teknik volvelles, yaitu teknik yang melibatkan peranan poros pada susunan mekanis kertas. Kita juga mengenal teknik ini sebagai teknik rotary.


Lantas, seiring berjalannya waktu, teknologi kertas ini pun terus berkembang. Tidak sedikit pula penelitian dilakukan, terlebih mengenai dampak pop up pada anak. Keberadaan pop up yang sampai sekarang masih eksis membuktikan bahwa buku pop up atau buku 3D anak ini memberi pengaruh positif pada proses tumbuh kembang anak. Sala satunya adalah merangsang kreativitas anak.


Oh ya, Ayah Bunda jika main ke toko buku, biasanya menemukan istilah pop up book dan lift the flap pada rak buku anak-anak. Untuk lift the flap sendiri itu rangkaiannya lebih sederhana. Paling hanya buka tutup lipat. Berbeda dengan pop up, ilustrasinya 3D dan lebih rumit.


Nah, setelah mengetahui sedikit sejarahnya, sekarang kita akan coba telaah, bagaimana buku pop up atau buku 3D anak ini merangsang kreativitas anak. Ayah Bunda mesti tahu bahwa kreatif itu bisa dilatih dan pada hakikatnya, semua orang terlahir kreatif. Namun, sebagaimana keahlian, orang semakin kreatif ketika kreatifitasnya dilatih.


Mungkin Ayah Bunda bertanya, apa pentingnya kreatif bagi anak. Begini, kreatif itu salah satu hal yang sangat penting dalam hidup. Contoh praktisnya, dengan kreatif, seseorang mampu mencari jalan keluar, dengan kreatif, seseorang bisa terhindar dari stress. Kreatif juga membuat seseorang mampu melihat peluang dari sebuah persoalan. Maka, sangat bijak jika Ayah Bunda merangsang kreatifitas anak sejak dini guna kelangsungan hidupnya di masa yang akan mendatang.


Jadi, Begini buku 3D anak atau buku pop up merangsang kreatifitas.



  1. Memperluas Daya Imajinasi


Imajinasi terbangun dari referensi. Semakin luas referensi yang dimiliki seorang anak, semakin luas pula daya imajinasi anak tersebut. Kemampuan berimajinasi itu berjaan lurus dengan kreatifitas anak. Nah, buku pop up ini memperkaya referensi anak, baik dari isi ceritanya, maupun dari bentuk ilustrasi 3D-nya.



  1. Belajar dari Susunan Struktur Ilustrasi 3D


Dari buku pop up, anak-anak tentu tak akan hanya membaca isi ceritanya. Ada ilustrasi 3D yang kiranya lebih mencuri perhatian mereka. Nah, ilustrasi 3D itu merupakan susunan kertas yang dibuat oleh ahli dengan struktur tertentu. Hal tersebut bisa mengundang rasa penasaran anak tenatng bagaimana ilustrasi 3D tersebut dibuat. Bahakan, struktur dan pola tertentu dari ilustras 3D merangsang untuk memikirkan logikanya. Dan itulah yang beperan sangat besar dalam membangun kreatifitas anak.


Kiranya itulah dua hal bagaimana buku pop up atau buku 3D anak bisa merangsang kreatifitas anak.


Oh ya, untuk memulainya, Ayah Bunda bisa langsung menelaah seri pop up Wow, Amazing Discovery Books. Ada nilai lebih dari buku pop up tersebut. Tak sekedar kreatifitasnya yang dirangsang, buku seri Wow Amazing Discovery Books juga menyampaikan topik bahasan tentang alam semesta dengan gaya yang berbeda. Jadi, ketika anak membacanya, selain mereka terpukau dengan ilustrasi 3D lampionnya, mereka juga bakal hanyut dalam isi materinya yang membuat mereka merasa tengah menjelajah. Coba, deh! In syaa Allah anak Ayah Bunda suka.