Mandira Dian Semesta
Riset Membuktikan: Boneka Mengaji, Mainan Paling Pas Buat Bayi
Riset Membuktikan: Boneka Mengaji, Mainan Paling Pas Buat Bayi By admin / 19 November 2018

Boneka mengaji teryata sangat cocok dijadikan mainan untuk bayi atau usia awal balita. Boneka mengaji ini mampu mempercepat proses belajar berbahasa dan membaca si anak. Mengapa demikian? Jawabannya tertera pada riset berikut ini.


Ayah Bunda semua pasti sudah paham betapa pentingnya membaca untuk anak, kendati pada bayi sekalipun. Melakukan hal tersebut sama dengan melatih dan membiasakan kemampuan literasinya. Membacakan buku bagi anak di sepanjang masa pertumbuhannya menstimulasi daya imajinasinya dan menanamkan nilai-nilai yang Ayah Bunda kehendaki untuk mereka yakini.


“Aktivitas itu (membaca untuk anak) menciptakan suasana yang nyaman dan menyenangkan bagi si kecil dan orangtuanya sendiri,” kata Lisa Scott, preofessor psikologi di University of Florida. “Manfaat dari membaca untuk anak itu sudah tak bisa diragukan lagi, terdokumentasikan di dalam banyak penelitian.”


Hanya, sergah Lisa sendiri, apa yang tidak dibahas secara umum adalah buku apa yang sebaiknya dibacakan untuk anak. Ia lantas membeberkan sebuah riset terbaru dari University of Florida yang memberi tahu kita bahwa beberapa buku lebih baik untuk dibacakan pada anak dibanding buku yang lainnya.


Secara garis besar, riset itu menunjukkan bahwa buku yang menyebutkan nama seseorang atau sesuatu serta melabeli objek secara jernih dan jelas adalah jenis buku yang bagus, optimal, untuk dibacakan kepada anak, karena buku semacam itu membantu anak untuk tetap menangkap informasi yang diberikan.


Lisa pun menegaskan, kesimpulan dari riset tersebut adalah jelas; bagaimana melabeli objek secara spesifik berdampak pada proses belajar si anak. Buku yang secara spesifik menamai karakter di dalam ceritanya meningkatkn kognisi si anak.


“Ketika orangtua melabeli orang atau karakter dengan nama, anak akan belajar sedikit lebih cepat,” ujar Lisa yang juga salah seorang peneliti dari riset tersebut.


Lantas, bagaimana kesimpulan tersebut bisa didapat. Lisa pun sedikit menggambarkan proses penelitiannya. Jadi, Lisa dan koleganya dari University of Massachusetts-Amherst meneliti anak-anak usia dini (infant). Risetnya menggunakan eye-tracking dan electroencephalogram teknik untuk mengukur kemampuan menaruh perhatian dan belajar si anak ketika dibacakan buku.


Selama berbulan bulan, Lisa meminta orangtua si anak untuk membacakan buku setiap 10 menit sekali setiap harinya. Ada dua jenis buku yang digunakan, yakni satu buku bersifat individual-level names, sementara yang kedua adalah category-level names.


Maksudnya, individual-level names itu adalah buku yang melabeli atau menamai setiap objek atau karakter-karakternya secara spesifik. Sementara category-level names itu kebalikannya, tidak melabeli atau menamai karakter-karakternya dengan spesifik; bisa hanya menyebut jenis atau kelompoknya saja.


Hasilnya, kelompok orangtua yang membacakan anaknya dengan buku yang karakternya individual-level names membuat anak lebih mampu fokus dan terlibat dengan gambar yang dilihatnya. Dan setelah diteliti lebih dalam, ternyata mereka juga mampu membedakan setiap karakter dalam buku yang dibacakannya itu.


Nah, kembali pada boneka mengaji. Karakteristik cerita pada boneka mengaji itu sangat persis seperti apa yang digambarkan oleh riset di atas. Cerita di dalam boneka mengaji ini menggunakan model individial-level names. Bahkan bisa dibilang jauh lebih kentara mengingat padanan kata yang disajikannya pun jauh lebih sederhana.


Oh ya, sudah tahu ka boneka mengaji itu apa? Ya, boneka mengaji merupakan sebuatan akrab dari Ayah Bunda pada puppet book dari Mandira. Puppet book sendiri adalah sebuah inovasi dari Pelangi Mizan yang menggabungkan antra buku, boneka, dan audio.


Nah, sebelumnya sudah banyak dibahas bagaimana boneka mengaji atau puppet book menjadi sarana belajar paling bagus untuk balita dilihat dari karakter fisik (ekstrinsik) boneka, buku, dan audionya. Sekarang Ayah Bunda bisa lihat sendiri, ternyata dari unsur intrinsik ceritaya sendiri pun, Puppet book terbukti punya manfaat sendiri dalam mendorong perkembangan kecerdasan anak. Kerennya komplit ya, Bund!