Mandira Dian Semesta
Selasar Baca Untuk Mengakrabkan Anak Usia Dini dengan Buku. Gunakan Juga Buku Untuk PAUD Ini!
Selasar Baca Untuk Mengakrabkan Anak Usia Dini dengan Buku. Gunakan Juga Buku Untuk PAUD Ini! By admin / 06 December 2018

Buku untuk PAUD yang tepat menjadi salah satu media terbaik untuk mengakrabkan buku dengan anak usia dini, yang notabenenya belum pandai membaca. Bahkan, peran buku untuk PAUD ini sangat krusial. Sebab, ini akan menjadi pengalaman pertama si kecil berinteraksi dengan buku.


Ayah Bunda juga pasti sudah tahu betapa pentingnya buku bagi perkembangan anak. Bukan hanya dari sisi kecerdasan literasi atau kecerdasan intelektualnya saja, buku juga memberi banyak dampak positif bagi setiap aspek kecerdasan diri anak, mulai dari kecerdasan sosial, spiritual, hingga kecerdasan emosional.


Bahkan, buku-buku tertentu teruji memberi pengaruh baik yang signifikan bagi fisik anak. Contohnya seperti Puppet Book dari Mandira. Puppet Book-nya merupakan gabungan antara audio, buku, dan boneka. Nah, ketika Puppet Book tersebut dijadikan media bermain oleh anak, khususnya anak 0 – 5 tahun, inovasi buku tersebut terbukti berdampak pada peningkatan kemampuan mendengar, fokus, penglihatan, serta kemampuan kinestetik si kecil.


Ayah Bunda yang baik hatinya, menumbuhkan minat baca itu mesti dilakukan sejak kecil, sedini mungkin. Ayah Bunda tahu tidak, dari 61 negara yang disurvei terkait minat baca penduduknya, Indonesia itu berada di peringkat ke 60 (hipwee.com). Fiuh. Ini harus memantik Ayah Bunda untuk membiasakan anaknya membaca buku ya. Kebiasaan membaca yang baik itu dimulai sejak balita.


Bagaimana Selasar Baca Menumbuhkan Minat Baca Anak


Nah, sekarang kita bakal bahas salah satu cara yang bisa menumbuhkan minat baca anak, mengakrabkan si kecil dengan buku. Caranya adalah dengan membuat selasar baca.


By the way, Ayah Bunda sudah tahu kan apa itu selasar baca. Bisa dibilang, ini semacam ruang atau teras yang dibuat khusus untuk membaca dan menyimpan buku-buku. Di kita, selasar baca kerap juga disebut Pojok Baca atau Sudut Baca.


Tapi katanya, dilansir dari situs anggunpaud.kemendikbud.go.id, istilah sudut atau pojok baca itu lebih baik dihindari. Alasannya karena kata sudut dan pojok itu memiliki pengertian yang kurang menguntungkan, yakni, sudut bisa bermakna tersudut, disudutkan. Sementara pojok itu terpojok atau juga dipojokkan.


Selasar baca ini pada dasarnya membuat sebuah ‘simbol’ yang mana merelasikannya dengan buku. Artinya, ketika anak di selasar buku, maka secara spontan yang terlintas di pikirannya adalah buku dan membaca. Ingat selasar baca, ingat buku.


Lantas, bayangkan ketika selasar bacanya itu bertemakan atau bernuansakan sesuatu yang sangat disukai anak. Secara otomatis, ia juga akan mendapat kesan yang bagus dari aktivitas membacanya itu sendiri. Di dalam otaknya lantan terealasikan atau terhubunglah antara apa yang disukainya dengan buku, yang pada gilirannya menyertakan buku ke dalam apa yang disenanginya tersebut.


Ayah Bunda jangan heran jika lihat di negara-negara yang tingkat literasinya tinggi, banyak orang tua di rumahnya bikin selasar baca yang unik-unik. Ada yang buat dengan kemah, ada yang buat dengan nuansa galaksi, ada yang buat dengan ornamen-ornamen binatang laut. Semua itu semata dilakukan untuk menarik perhatian anak pada selasar tersebut. Kemudian ‘memerangkapnya’ di sana bersama buku-buku yang tak kalah menariknya buat mereka.


Dalam menumbuhkan minat baca pada anak, artinya, Ayah Bunda mesti memerhatikan betul aspek-aspek di luar bukunya itu sendiri. Suasana, kenyamanan, minat anak, dan aspek-aspek lainnya harus betul-betul diperhatikan. Sebab, bagi anak, membaca bukan hanya interaksi antara dirinya dengan buku, tetapi juga dengan semua yang ada di sekitarnya, di sekelilingnya.


Selasar Baca yang Bikin Betah si Kecil



  1. Tak perlu luas, yang penting pas!


Sudut ruang keluarga pun bisa kok. Tinggal taruh rak buku yang unik. Bikin sendiri juga bisa. Kemudian dikreasikan sesuai dengan kesukaan anak. Dindingnya diberi wallpaper bunga, misal. Jadi deh!



  1. Letakkan benda favorit anak


Contohnya, kursi favorit si kecil. Tempatkan saja di selasar baca. Ini mungkin bisa membantu lebih mendorong anak untuk lama-lama di situ. Intinya, buat anak senyaman mungkin berlama-lama di selasar baca.



  1. Perhatikan penerangan


Ini juga sangat penting. Setelah mengkreasikan selasar baca, coba perhatikan, apakah posisinya terpapar sinar dengan baik. Kalau tidak, jangan lupa tempatkan lampu unik di situ. Bagaimanapun, tingkat penerangan berpengaruh besar terhadap kenyamanan membaca. Kalau terlalu gelap, mata akan cepat lelah. Dan itu tidak baik buat penglihatan si anak.



  1. Bikin tenda


Kalau Ayah Bunda searching foto-foto tenda anak di selasar baca, pasti senyum-senyum sendiri deh. Cantik banget kelihatannya. Dan yakin deh, anak pasti nyaman di situ, apapun minatnya. Sebab, tenda itu bisa jadi barang langka buat mereka. Jadi, sekalinya ada, pasti mereka ingin berlama-lama di situ.



  1. Sediakan buku untuk PAUD ini ya!


Nah, soal bukunya pun tak boleh dilupakan dong, Bund. Sediakanlah buku-buku yang pas untuk usia anak. Umumnya, karakteristik buku untuk anak usia dini itu buku bergambar, pop up book, board book, puppet book dan lain sebagainya. Coba lihat daftar buku-buku di Mandira Dian Semesta, semua bukunya teruji bagus untuk anak-anak, lengkap untuk semua rentang usia.


Salah satuya adalah buku untuk PAUD yang judulnya Halo Balita. Buku ini punya tiga topik pokok, yakni tentang self help, value, dan spiritual. Nah, ketiga topik besar itu dipecah kembali ke dalam 25 judul cerita. Tak hanya itu, ada juga tiga boneka tangan, feature augmented reality, buku panduan untuk orangtuanya, dan 1 jilid Hello Kids. Lengkap banget deh.


Buku untuk PAUD satu ini sangat direkomendasikan karena sudah teruji selama 10 tahun lebih digunakan jutaan keluarga di seluruh Indonesia sebagai sarana pendidikan anaknya yang masih unyu-unyu imut ke mana-mana.


Selamat berkreasi ya, Ayah Bunda, ciptakan selasar baca yang unik dan disukai si kecil di rumah!