
Merawat bayi itu bisa dibilang gampang-gampang susah. Ada banyak hal yang mesti diketahui. Memang, rasanya tak bisa Ayah Bunda ketahui semuanya hanya dengan membaca satu artikel. Kendati demikian, Ayah Bunda tetap harus memulai untuk mengetahui semuanya, kan? Nah, artikel ini akan menunjukkan semua hal basic yang semestinya diketahui orang tua.
Cara Merawat Bayi dari Ujung Kepala Sampai Kaki
Dalam merawat bayi, semua bagian tubuhnya tak boleh luput dari perhatian. Mulai dari membersihkan kepalanya, menjaga matanya, menjaga makanan supaya tak ada masalah dengan pencernaannya, memotong kukunya yang mungil, sampai dengan mengembangkan potensi otaknya harus betul-betul diperhaikan. Untuk lebih mudah, simak hal-hal penting yang telah disusun sebagaimana berikut.
Kepala, Rambut, dan Kulit Kepala Bayi
Setiap kepala bayi bisa menghadapi masalah yang berbeda. Namun, kebanyakan masalah yang timbul di area kepala adalah kulit kepala kering. Kondisi ini juga dikenal dengan sebutan infantile seborrheic dermatitis. Ingat, jika terjadi pada bayi Ayah Bunda, seminim apapun itu, kondisi ini tetap tidak baik.
Tapi tenang, dari kebanyakan bayi yang mengalaminya, kondisi seperti ini terus membaik seiring berjalannya waktu. Biasanya pulih dengan alami. Namun, banyak juga pakar yang menyarankan untuk mengatasi pengelupasan kulit kepala ini dengan cara tertentu seperti rutin memberi shampo. Mereka juga menyarankan untuk mengoleskan baby oil pada kulit kepala si bayi.
Mata Bayi
Yang perlu diketauhi Ayah Bunda tentang mata bayi adalah perkembangan kemampuan melihatnya. Pada tiga bulan pertama, daya pandang bayi berkembang sangat cepat. Ayah Bunda akan menyaksikan bagaimana proses belajar menatap wajah hingga mengikuti gerak sebuah objek.
Visual stimulasi adalah satu cara yang sangat baik untuk merangsang kemampuan melihat bayi. Ada sebuah game sederhana untuk membantu proses ini. Begini, coba pegang sebuah mainan, biasanya bola. Jaraknya sekitar 9 inchi di depan mata bayi. Usahakan mainan atau bolanya berwarna terang. Lalu tunggu sampai si bayi memerhatikan mainan tersebut. Baru setelah itu gerakkan bola di tangan Ayah/Bunda secara perlahan dan biarkan si bayi mengikuti gerakan tersebut.
Sabarlah dalam melakukan game tersebut. Jangan sampai juga Ayah Bunda melakukannya secara berlebihan. Selalu ingat bahwa permainan itu hanya boleh dilakukan ketika mood si bayi sedang baik, misal tidak sedang lapar.
Telinga Bayi
Tidak jauh berbeda dengan kemampuan melihat, kemampuan mendengar bayi pun berkembang sangat cepat. Dalam merawat bayi, satu hal yang jadi pembahasan umum di area telinga ini adalah tindik pada bayi perempuan. Tak ada masalah sebetulnya dengan tindik. Namun, ada baiknya jika Ayah Bunda memperhatikan beberapa hal berikut.
American Academy of Pediatrics mencatat ada beberapa risiko dari tindik pada bayi perempuan. Salah satunya adalah infeksi. Mereka menyebut bahwa sistim imun pada infant (1 sampai 12 bulan) masih belum matang sehingga belum mampu melawan infeksi dengan baik.
Tapi, tindik pada bayi perempuan ini tentu tidak dilarang. Mereka hanya menyarankan supaya tindik dilakukan ketika bayi sudah agak besar, sekira dua atau tiga tahun. Atau minimal ketika bayi sudah mendapat vaksin minimal sekali.
Mulut dan Pernafasan Bayi
Aktivitas yang dilakukan ketika bayi baru lahir adalah memeriksa nafasnya. Ini menggambarkan betapa pentingnya urusan pernafasan. Nah, dalam merawat bayi, terkait dengan urusan nafasnya, Anda harus tahu macam-macam nafas bayi.
Anda bisa temukan beragam model bagaimana suara nafas bayi. Ada yang mengeluarkan suara seperti hembusan. Ada juga yang terdengar seperti mendengkur. Ketahuilah bahwa semuanya itu normal. Namun, Ayah Bunda harus waspada jika beberapa hal berikut terjadi pada bayi.
Pertama, rata-rata tarikan nafas bayi lebih dari 60 kali per menit. Kedua, bayi kesulitan bernafas dan tampak ada gerakan tak biasa pada dadanya ketika si bayi menarik nafas. Ketiga, bayi bernafas seperti bernafasnya orang kelelahan. Terakhir tubuh bayi menjadi tampak kebiru-biruan, terlebih di bagian bibir, lidah, dan vagina pada bayi perempuan. Jika Ayah Bunda mendapati gejala di atas, sebaiknya segera bawa si bayi ke dokter.
Perut dan Pencernaan Bayi
Sakit perut, mulas, dan alergi makanan merupakan problem umum bayi dalam urusan makanannya. Pertanyaan kebanyakan orang soal makanan pada bayi ini adalah kapan si bayi bisa makan selain ASI. Ayah Bunda juga wajib tahu tentang ini.
Sejumlah riset, misal yang dikeluarkan oleh American Academy of Pediatrics, menyebut bahwa bayi harus menunggu 4 sampai 6 bulan untuk bisa makan makanan solid, seperti bubur bayi. Namuan kini, banyak ahli yang menyebut bahwa bayi bisa mulai makan selain ASI kapan saja. Dengan catatan, ASI tetap jadi yang utama. Prosentasenya harus jauh lebih besar. Sementara untuk asupan lainnya, tinggal disesuaikan dengan kondisi si bayi.
Stimulasi Perkembangan Kecerdasa Bayi
Merawat bayi bukanlah sekedar menjaga kesehatan organ luar saja, melainkan organ dalam juga, termasuk otak. Dan ini tak kalah penting dari bagian manapun. Ada satu cara ampuh untuk menstimuli kecerdasan bayi. Apa itu? Ya, Bacakanlah buku pada bayi!
Lantas, barangkali Ayah Bunda bertanya-tanya, apa gunanya bacakan buku untuk bayi, mereka belum mengerti apa-apa. Berhentilah bertanya begitu! Ternyata, membacakan buku adalah aktivitas yang berdampak positif pada bayi. Nah lho.
Jadi, selain bisa mempererat bonding antara Ayah Bunda dengan bayinya, membacakan buku pada anak juga mampu melatihnya berkomunikasi, memperkenalkan konsep-konsep seperti nomor, warna, atau bentuk dengan cara yang menyenangkan, mengembangkan daya ingat dan mendengar, serta pada akhirnya menstimuli kecerdasan otak bayi.
Sekarang sudah tak zamannya Ayah Bunda kerepotan menentukan buku untuk dibacakan ke si kecil. Buku seperti Halo Balita dan Nabiku Idolaku dibuat berdasarkan hasil penelitian untuk mengoptimalkan daya kembang bayi. Tema-tema yang diangkat seri buku Halo Balita sangat sesuai dengan karakteristik perkembangan anak. Selain itu, nilai-nilai teladan dalam buku-buku Nabiku Idolaku menjadi poin yang sangat penting untuk menemani perkembangan balita.