Buku anak kisah Nabi di era sekarang perannya sangat penting lho, Bund. Sebab, buku seperti ini bisa jadi salah satu benteng bagi putra putri Ayah Bunda dalam menghadapi keruwetan zaman. Ini sangat penting, simak yang berikut!

Di zaman sekarang, anak-anak dikepung oleh teknologi informasi seperti televisi atau smartphone. Lalu hitung, berapa lama anak terpapar oleh kedua teknologi tersebut. Yang menjadi sangat meresahkan adalah isi dari berbagai platform teknologi tersebut.

Bayangkan, di dalam teleivisi, tayangan politik dan sosial kini banyak diisi dengan adu mulut yang tidak mengedepankan etika dan adab. Hate speech atau mengajak untuk membenci, kata-kata kotor yang disampaikan dengan berapi-api hampir tak pernah luput dalam tayangan televisi.

Selain itu, tayangan-tayangan yang tak bermoral pun seolah menjadi primadona di banyak program. Begitupun yang ada di dalam media sosial yang di akses di smartphone, misal. Isinya bisa sangat minim dengan konten edukatif atau konten positif. Untuk mengukur ini mudah saja, coba lihat, jenis tayangan apa yang ratingnya tinggi di televisi. Isu apa yang banyak dibahas oleh media, hal-hal apa yang kerap menjadi viral di media sosial. Kalau Ayah Bunda cermat menghitungnya, semua itu diisi dengan konten yang sangat tidak mendukung untuk mental dan  moral anak. 

Jadi tak berlebihan jika disebut bahwa anak-anak di zaman sekarang dikepung oleh ruang publik atau lingkungan yang kurang baik—kalau tidak disebut sangat buruk. Lantas coba cermati, berapa lama anak menghabiskan waktu mengakses perangkat-perangkat teknologi tersebut.

Oleh karena itulah buku anak kisah Nabi memiliki peran yang sangat penting, salah satunya adalah sebagai upaya mengisi alam pikir anak dengan hal-hal yang positif. Ingat, alam pikir anak itu tergantung dari referensi informasi yang diterimanya. Dan alam pikir itu cukup berkelindan dengan alam bawah sadar yang nanti bisa mempengaruhi perilaku seseorang. Nanti kalau alam pikirnya diisi dengan yang kurang baik, bagaimana dengan perilakukan. Na’udubillahimindzalik ya, Bund.

Paparan di atas adalah salah satu duduk perkara betapa pentingnya buku anak kisah Nabi-Nabi untuk anak. Alasan lainnya, mengapa buku anak kisah Nabi-Nabi itu penting sekali untuk diberikan pada anak karena memang, sudah menjadi tugas orangtua untuk memperkenalkan putra putrinya kepada manusia-manusia pilihan Allah. Begitu ya, Bund!

Kita semua tahu bahwa di dalam kisah Nabi-Nabi itu banyak sekali pendidikan yang harus Ayah Bunda dan anak-anaknya petik. Dan sejatinya, para Nabi itu sudah semestinya menjadi teladan bagi kita semua.

Budi pekerti, sesuai dalam judul, yang kita bicarakan adalah salah satu hal yang tercermin dari para Nabi. Para Nabi adalah manusia-manusia dengan budi pekerti yang amat tinggi. Maka tidak heran, jika menyampaikan kisah-kisah Nabi pada anak itu bisa kita jadikan salah satu cara untuk menanamkan budi pekerti yang luhur kepada mereka.

Lantas, buku anak kisah Nabi seperti apa yang harus digunakan. Pada dasarnya, semua buku yang menceritakan kisah Nabi itu bagus. Namun, karena ini berkaitan dengan anak-anak, maka Ayah Bunda pun tidak boleh teledor dalam memilih buku yang tepat.

Secara karakteristik, buku yang tepat untuk anak adalah buku yang minim kata-kata, lebih dominan ilustrasi, colorful, dan eksploratif. Nah, ada satu buku anak kisah Nabi yang sangat mewakili. Namanya adalah Nabiku Idolaku Balita.

Kisah para Nabi disajikan dengan susunan kalimat yang sederhana, renyah, dan mudah dipahami. Bahkan, jika diperhatikan, pemiihan typografinya sangat diperhitungkan supaya anak bisa menaruh perhatian padanya. Selain itu, ilustrasinya pun ilustrasi asli goresan tangan manusia bukan hasil komputer, yang mana hal tersebut menjadi kekhasan tersendiri. Di luar itu semua, Nabiku Idolaku Balita ini terbukti mampu menyampaikan kisah para Nabi dengan cara yang sangat anak-anak sekali.

Begitulah sedikit paparan tentang urgensi buku anak kisah Nabi dan perannya dalam membangun budi pekerti luhur pada anak. Semoga buku semacam ini bisa jadi ‘makanan sehari-hari si kecil ya, Bund!