Mandira Dian Semesta
Tips Anak Suka Baca: Di Singapura, Program Membaca Dilakukan Pada Ibu Melahirkan dan Bayinya!
Tips Anak Suka Baca: Di Singapura, Program Membaca Dilakukan Pada Ibu Melahirkan dan Bayinya! By admin / 01 October 2018

Tips anak suka baca kali ini datang dari Singapura. Negara tetangga kita ini adalah salah satu negara di Asia, bahkan dunia, dengan kualitas pendidikan terbaik. Capaian tersebut ternyata tak lepas dari minat baca penduduk Singapura yang tinggi.


Ada banyak program yang pemerintah Singapura lakukan guna mendongkrak tingkat literasi penduduknya. Kampanye serta program-program membaca dilakukan sejak dini. Bahkan, seperti ditulis dijudul, menanamkan minat baca dilakukan sejak di rumah sakit, kepada ibu yang baru melahirkan sekaligus pada bayinya.


Selain itu, masih banyak program dan terobosan yang dilakukan pemerintah Singapura beserta pihak lainnya agar membaca menjadi kegiatan yang tak bisa dilepaskan oleh masyarakat di sana. Hal tersebut tentu bisa menjadi tips anak suka baca yang bukan tidak mungkin untuk kita aplikasikan di Indonesia.


Dalam sebuah riset berjudul Effot to Develop the Reading Interest of the People from Children in Singapore Libraries, terhimpun sejumlah program yang digalakan perpustakaan, baik itu perpustakaan negara maupun swasta, guna menumbuhkan tingkat membaca sejak dini. Selengkapnya adalah sebagai berikut.



  1. Born to Read, Read to Bond


Guna merangsang semangat belajar dan membaca sepanjang hidup, para pejabat Singapore national Library membuat program ini. Projek ini diselenggarakan bekerjasama dengan Kementerian Pembangunan Komunitas dan Olah Raga (Ministry of Community Development and Sports). Projek ini diharapkan mampu menciptakan orang-orang dengan kebiasaan membaca sejak masih kecil serta menularkan kebiasaan ini ke seluruh anggota keluarganya. Selain itu, program ini juga dirancang untuk mempromosikan membaca sebagai jembatan proses bonding atau kedekatan yang intim antara anak dan orangtuanya.


Yang unik adalah praktik dari program ini. Jadi, program ini mengorganisasi pendistribusian paket baca (buku dan perangkat edukasi) lengkap dengan panduannya kepada ibu baru melahirkan. Ada 9 rumah sakit besar yang terlibat dlam program ini. Jumlah ibu melahirkan di 9 rumah sakit tersebut pada periode November 2001 sampai Desember 2002 ada sekita 50.000 orang.


Perangkat bacanya beragam. Kemudian, ibu yang baru melahirkan itu dibuatkan kartu anggota perpustakaan. Di waktu yang bersamaan digelar juga kuliah umum tentang parenting dan cara membesarkan anak dengan kebiasaan membaca.



  1. Asian Children’s Festival


Singapore national Library menghelat festival membaca tahunan, Asian Children’s Festival (ACF) sejak tahun 2000. Acara ini terus menerima banyak respon positif dari tahun ke tahunnya. Anak usia 4 sampai 12 tahun adalah target utama dari acara ini. ada juga beberapa aktivitas yang dirancang khusus untuk anak-anak berkebutuhan khusus.


ACF ini bertujuan untuk mempromosikan identitas anak-anak Asia Pasifik, membangun kesadaran akan budaya dan tradisi di kawasan tersebut, mengembangkan program-program kreatif untuk anak, dan menstimulasi anak untuk menulis.


Tak sampai di situ, ACF ini sebetulnya menjadi ajang untuk berbagai penerbit, khususnya penerbit anak, saling bertukar gagasan dan berinovasi untuk mengembangkan atau melahirkan karya-karya yang terus menumbuhkan minat baca anak. Untuk poin tips anak suka baca satu ini sepertinya sudah banyak juga dilakukan di Indonesia ya, Bund.



  1. KidsREAD


Pada tahun 2004, Singapore National Library melaunching acara nasional berjudul KidsREAD. Acara ini bertujuan untuk menciptakan program kolaborasi membaca anak usa 4 sampai 8 tahun, dan mempromosikan hobi membaca dan membangun kebiasaan membaca khususnya pada anak di keluarga menengah ke  bawah. Program ini juga diadakan sebagai sarana menanamkan nilai-nilai etnis pada anak-anak.


KidsREAD ini sekurang-kurangnya telah memberdayakan 2000 anak usia 4 sampai 8 tahun dari keluarga menengah kebawah serta membentuk lebih dari 45 klub membaca. Dari sini juga direkrut banyak voluntir untuk kemudian menjadi vasilitator dalam meningkatkan kapasitas baca, bercerita, hinga mengkreasikan banyak aktivitas di wilayah-wilayah tertentu.



  1. 1000 Fathers Reading


Tips anak suka baca yang berikutnya agak unik juga. Tahun 2007, Singapore National Library berkolaborasi dengan Centre for Father menggelar projek ini supaya para ayah lebih terlibat di dalam kegiatan belajar membaca dan menulis anak. para Ayah yang ikut proram ini dibekali seperangkat panduan, termasuk rekmendasi buku. Praktiknya, ara Ayah dan anak-anaknya ini akan saling bertukar buku catatan berstempel dari perpustakaan. Buku ini semaca buku raport harian lah.



  1. Quest – First Ever Collectible Card Game


Bulan Juni tahun 2009, Singapore National Library meluncurkan sebuah program bernama Quest – First Ever Collectible Card Game. Anak yang susah baca atau membukabuku akan mengoleksi kartu. Nah, di balik kartu ini ada sbuah cerita pendek. Nantinya, anak-anak akan saling bertukar kartu setelah mereka selesai membaca cerita di baliknya. Sangat sederhana, tapi terbukti efektif untuk memantik minat baca.


Projek ini telah menarik lebih dari 70 ribu anak untuk membaca. Di pperpustakaan nasional ini, dampak nyatanya, 2 juta buku disewa dan 1,5 juta game cards saling ditukar. Projek ini lantas diteliti. Hasilnya, 75% anak laki-laki lebih senang untuk mengoleksi dan saling bertukar card games. Ini ennunjukkan bahwa anak-anak tersebeut berminat besar pada komik dan cerita petualangan.



  1. Read It! Singapore


Ini adalah kamapanye menulis paling populer di Singapore yang telah diadakan sejak 2005. Projek ini bertujuan untuk merekomendasikan buku-buku pada anak sekaligus mendorong mereka untuk membaca. Komite projek ini banyak menggelar workshop besar, pertemuan atara penelis dan pembaca. Dibuat juga sebuah website yang menjadi wadah bagi para pembaca dari semua usia untuk membagikan pengalaman membacanya.


Khusus untuk anak-anak, projek ini mengadakan ‘Youth Writers Award Asia 2010”. Acara tersebut adalah acara pengadugerahan pada penulis-penulis cilik. Ada juga kompetisi menulis serta kompetisi-kompetisi anak-anak yang lebih luas lagi.


Ayah Bunda, itulah 6 cara Singapura membangun masyarakat dengan minat baca yang tinggi. Hasilnya sudah bisa kita saksikan sekarang. Lihat, bagaimana majunya pendidikan di negara tersebut. Nah, Tips anak suka baca dari Singapura ini rasanya patut dicontoh oleh negara kita ya. Narasai buku anak, penulis anak, pembaca balita itu bisa menjadi obrolan sehari-hari waraga Indonesia. Di ruang-ruang publik seperti televisi dan feed media sosial itu harusnya isinya tentang literasi. Jangan tentang politik melulu, apalagi kalau nada-nadanya hoaks dan hate speech.