Mandira Dian Semesta
Untuk Reseller: Maksimalkan Fasilitas Gratis Ongkir MDS
Untuk Reseller: Maksimalkan Fasilitas Gratis Ongkir MDS By admin / 21 September 2018

Gratis ongkir MDS ini meringankan Ayah Bunda di seluruh Indonesia. Mereka tak harus mengeluarkan uang tambahan untuk biaya kirim. Apalagi untuk orangtua yang ada di pelosok, ongkos kirimnya bisa sangat besar.


Nah, sebagai book advisor atau reseller MDS, Ayah Bunda bisa memanfaatkan fasilitas ini untuk mendongkrak penjualan. Ayah Bunda bisa menggenjot program gratis ongkir MDS ini di setiap promo yang dilancarkan.


Tentang bagaimana gartis ongkir bisa meningkatkan penjualan ini sudah cukup sering diuji oleh banyak ilmuwan di seluruh dunia. Salah satunya adalah lembaga riset Lab42. Beberapa tahun ke belakang, mereka merilis sebuah data temuan yang menunjukkan bahwa 96 peren dari pembeli online atau orang yang belanja secara online lebih sering membeli barang di situs yang menawarkan fasilitas gratis ongkos kirim. Hasil riset tersebut juga menyebutkan bahwa tiga dari lima (62%) konsumen memutuskan untuk tidak membeli jika tidak ada fasilitas bebas ongkos kirim.


Tak hanya itu, awal tahun 2018 ini, lembaga riset lainnya, comScore, merilis sebuah data yang menunjukkan bahwa 83% dari konsumen online di Amerika rela menunggu hingga ada masa program gratis ongkos kirim. Mereka juga rela membeli sejumlah barang tambahan agar nominal pembeliannya mencapai batas syarat grati ongkos kirim. Temuan tersebut menunjukkan bahwa fasilitas gratis ongkos kirim mampu menaikkan jumlah penjualan.


Studi tersebut memang di lakukan di Amerika. Kendati demikian, di Indonesia pun rasanya tak jauh beda. Justru, mungkin, di Indonesia bisa datanya bisa lebih mencengangkan. Adanya hari raya belanja online Nasional (harbolnas) yang mewajibkan semua e-commerce menggratiskan ongkir di hari tersebut menunjukkan bahwa, ya, orang Indonesia sangat antusias terhadap fasilitas gratis ongkir.


Oh ya, ini masih ada satu lagi studi menarik tentang gratis ongkir. eMarketer, sebuah lembaga marketing ternama di dunia, melakukan sebuah riset mendalam tentang gratis ongkir. Salah satu temuannya adalah rentang usia yang paling antusias menikmati fasilitas ratis ongkir.


Di sana disebutkan, usia 18 dan 45 tahun memiliki persentase paling tinggi sebagai usia yang faktor penentu pembeliannya adalah fasilitas gratis ongkir. Sedangkan usia 45 ke atas, faktor penentu transaksi online-nya adalah diskon.


Ayah Bunda sekalian, data seperti ini sangat penting untuk ditelaah. Sebab, pada dasarnya, kebiasaan orang dalam berbelanja online itu bisa ditracking atau ditelusuri melalui data. Dengan mengetahui kebiasaan belanja online mereka, Ayah Bunda bisa memaksimalkan poin-poin apa yang menetukan orang untuk membeli sesuatu secara online. Dengan demikian, Ayah Bunda bisa menggenjot atau memperbesar porsi promosi mengguanak poin tersebut. Alhasil, jumlah penjualan yang Ayah Bunda torehkan pun InsyaAllah meningkat.


Bahkan, banyak marketer berpengaruh di dunia seperti Neil Patel menyebut bahwa marketing is about data. Jangan heran juga jika Ayah Bunda melihat bahwa gaji data scientist di perusahaan-perusahaan besar seperti Google, Facebook, Buka Lapak, Go-jeg, Traveloka, dan lainnya itu selangit. Karena ya peran mereka sangat penting bagi kelangsungan perusahaannya.


Jadi, Ayah Bunda, sebagai book advisor Mandira, wajib membuat fasilitas gratis ongkir MDS ini menjadi familiar bagi publik. Sederhananya, bagaimana sebisa mungkin membuat orang-orang berpikir, ‘ketika mendengar kata Mandira, yang terbayang di kepalanya adalah gratis ongkir MDS’.


Cobalah untuk lebih meliterasi publik tentang fasilitas gratis ongkir MDS ini. Dengan demikin, sesuai dengan data, tingkat penjualan Ayah Bunda pun akan meningkat. Kalau sudah makin laris, Ayah Bunda pasti senang kan. Alhamdulillah. Hihi.