Jembatan Antargenerasi untuk Mengelola Perbedaan dalam Multigenerational Parenting

Oleh MinDira | 01 Desember 2025 di Artikel
Bagikan artikel ini

Dalam banyak keluarga di Indonesia, anak sering diasuh tidak hanya oleh orang tuanya, tetapi juga oleh kakek, nenek, atau bahkan anggota keluarga lain yang tinggal serumah. Pola asuh seperti ini disebut multigenerational parenting atau pengasuhan lintas generasi yang membawa banyak warna, nilai, dan dinamika tersendiri. Namun, di balik kehangatan yang tercipta, tidak jarang muncul perbedaan sudut pandang antara generasi lama dan generasi baru dalam mendidik anak. Baca Juga : Parenting Narsistik - Pola Asuh yang Bisa Merusak Kesehatan Mental Anak

Apa Itu Multigenerational Parenting

Menurut Bengtson (2001), multigenerational parenting adalah bentuk pengasuhan yang melibatkan lebih dari satu generasi dalam peran pengasuhan anak biasanya kakek-nenek, orang tua, dan cucu yang saling berinteraksi dalam sistem keluarga yang saling memengaruhi. Sementara menurut Merrill & Frost (2011), keluarga multigenerasi memiliki kekuatan unik karena mampu mentransfer nilai, pengalaman, dan dukungan emosional antar generasi, namun juga menghadapi tantangan berupa perbedaan nilai, budaya, dan gaya komunikasi.

Secara sederhana, multigenerational parenting bisa dipahami sebagai pola asuh kolaboratif antar generasi di mana pengalaman masa lalu dan pengetahuan modern berpadu untuk mendampingi tumbuh kembang anak.

Mengapa Multigenerational Parenting Terjadi

Kehadiran kakek-nenek dalam pengasuhan sering kali berawal dari rasa kasih sayang dan pengalaman. Mereka ingin membantu anaknya yang kini menjadi orang tua, sekaligus meneruskan nilai-nilai keluarga. Sementara generasi muda, yang tumbuh di era digital dengan akses informasi luas, cenderung mengadopsi pola asuh modern yang lebih adaptif terhadap kebutuhan anak masa kini. Dua pendekatan ini sama-sama lahir dari cinta namun bisa menjadi sumber perbedaan jika tidak dikelola dengan bijak.

Tantangan yang Sering Terjadi di Multigenerational Parenting

Meski terlihat harmonis karena dikelilingi oleh cinta dari tiga generasi, pengasuhan lintas generasi sering kali menyimpan tantangan tersendiri. Setiap generasi membawa latar belakang, nilai, dan pengalaman hidup yang berbeda mulai dari cara mendisiplinkan anak, memberikan kasih sayang, hingga pandangan tentang pendidikan dan teknologi. Perbedaan inilah yang kadang memunculkan gesekan kecil dalam keseharian, terutama ketika setiap pihak merasa memiliki cara terbaik untuk mendidik anak. Jika tidak dikelola dengan komunikasi yang baik, perbedaan tersebut bisa membuat hubungan keluarga menjadi tegang dan membingungkan bagi anak.

Namun, dengan saling memahami peran dan niat baik di balik setiap tindakan, tantangan dalam multigenerational parenting justru bisa menjadi peluang untuk saling belajar dan memperkaya cara kita mendampingi tumbuh kembang anak.

  1. Perbedaan nilai dan cara pandang. Misalnya, nenek merasa anak harus disiplin dengan aturan keras, sedangkan orang tua ingin membangun komunikasi yang lembut dan setara.
  2. Campur tangan dalam keputusan pengasuhan. Kadang, niat membantu justru membuat orang tua muda merasa tidak dipercaya atau kehilangan kendali atas cara mendidik anaknya.
  3. Kebingungan pada anak. Anak bisa merasa bingung ketika pesan dari dua generasi berbeda bertentangan, misalnya soal waktu bermain gadget atau cara belajar.

Cara Menjembatani Perbedaan Antar Generasi

Perbedaan cara pandang dalam pengasuhan bukan berarti salah satu pihak harus menang atau kalah. Setiap generasi memiliki alasan dan pengalaman yang membentuk caranya dalam mendidik anak. Kakek-nenek membawa nilai tradisional yang penuh kebijaksanaan, sementara orang tua masa kini memiliki pendekatan yang lebih modern dan responsif terhadap kebutuhan emosional anak.

Kunci keharmonisan bukan terletak pada siapa yang paling benar, melainkan pada kemampuan untuk saling memahami dan berkompromi. Dengan komunikasi yang terbuka, rasa saling menghargai, dan kesediaan untuk belajar satu sama lain, keluarga bisa membangun jembatan yang menghubungkan generasi menjadikan pengasuhan lintas generasi sebagai sumber kekuatan, bukan perbedaan.

  1. Bangun komunikasi terbuka. Alih-alih berdebat, ajak orang tua dan mertua berdiskusi dengan empati. Dengarkan alasan di balik cara mereka, lalu sampaikan pendekatan baru dengan lembut.
  2. Cari titik tengah. Gabungkan kebijaksanaan lama dan pengetahuan baru. Misalnya, tetap menanamkan sopan santun, tetapi dengan pendekatan yang lebih positif dan dialogis.
  3. Libatkan semua pihak dalam aktivitas bersama. Membaca buku bersama, bermain, atau mendongeng bisa menjadi momen yang menyatukan tiga generasi—anak, orang tua, dan kakek-nenek—dalam kebersamaan yang hangat.
  4. Hormati pengalaman dan peran masing-masing.
    Setiap generasi punya kontribusi unik. Orang tua modern membawa perspektif baru, sementara generasi sebelumnya membawa kearifan yang tak tergantikan.

Menemukan Harmoni dalam Pengasuhan dalam Multigenerational Parenting

Membangun harmoni dalam keluarga multigenerasi bukanlah proses yang instan. Diperlukan kesabaran, empati, dan keinginan untuk saling memahami agar setiap generasi merasa dihargai perannya. Harmoni tidak berarti tanpa perbedaan, melainkan kemampuan untuk menata perbedaan menjadi keseimbangan yang sehat. Dalam praktiknya, harmoni bisa tercipta melalui pilar penting yaitu

  1. Komunikasi yang Terbuka dan Empatik. Bicarakan setiap hal dengan lembut dan tanpa menghakimi. Saat terjadi perbedaan pandangan, cobalah menggunakan kalimat yang berfokus pada kebutuhan anak, bukan pada siapa yang benar atau salah. Misalnya, alih-alih berkata “Mama salah, sekarang sudah beda caranya,” bisa diganti dengan “Sekarang ada pendekatan baru yang lebih nyaman buat anak, yuk kita coba bareng-bareng.” Dengan komunikasi yang terbuka, setiap generasi merasa didengarkan dan dihargai.
  2. Kolaborasi dalam Peran Pengasuhan. Harmoni juga lahir ketika setiap pihak berperan sesuai kelebihannya. Kakek-nenek dapat menjadi sumber nilai moral, cerita masa kecil, dan keteladanan sederhana. Sementara orang tua modern bisa menghadirkan metode pengasuhan yang sesuai dengan perkembangan anak masa kini. Ketika dua generasi ini saling melengkapi, anak akan tumbuh dalam lingkungan yang kaya nilai dan penuh kasih.
  3. Kepercayaan dan Dukungan Emosional. Sering kali, perbedaan muncul karena kurangnya rasa percaya antar generasi. Padahal, setiap pihak sejatinya memiliki tujuan yang sama: ingin anak tumbuh bahagia dan berkarakter baik. Menumbuhkan kepercayaan berarti memberikan ruang bagi generasi lain untuk berkontribusi, tanpa rasa takut dikritik. Dukungan emosional seperti ini membuat keluarga terasa aman dan harmonis bagi semua anggota.
  4. Menghargai Nilai yang Turun-Temurun. Setiap keluarga memiliki warisan nilai yang menjadi identitasnya. Menghargai nilai lama seperti gotong royong, sopan santun, atau rasa hormatntidak berarti menolak perubahan, tetapi menjadikannya pondasi bagi pola asuh yang lebih modern dan relevan.

Jadi Orang Tua Bijak Bersama Mandira.id

Ketika komunikasi, kolaborasi, dan kepercayaan tumbuh di antara generasi, multigenerational parenting bukan lagi tentang perbedaan cara asuh, melainkan tentang menyatukan cinta lintas generasi untuk menumbuhkan anak yang bahagia, berkarakter, dan penuh empati. Harmoni dalam keluarga inilah yang menjadi warisan terbaik dari satu generasi ke generasi berikutnya. Membesarkan anak bukan hanya tentang mendidik, tetapi juga tentang terus belajar dan bertumbuh bersama. Di Mandira.id, Anda tidak hanya mendapatkan akses ke buku-buku premium anak, tapi juga kesempatan untuk bergabung dalam komunitas orang tua yang saling mendukung.

Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis dengan lebih luas dan mendapatkan akses ke pelatihan eksklusif, menjadi Business Partner Mandira.id adalah pilihan yang tepat. Dengan bergabung, Anda akan mendapatkan dukungan dalam membangun bisnis literasi yang lebih kuat dan berkelanjutan.

Manfaat Bergabung Business Partner Mandira.id

  1. Komisi : Memberikan peluang penghasilan tambahan signifikan
  2. Kapan dan Dimana saja : Menjalankan bisnis secara fleksibel, kapan dan dimana saja 
  3. Sistem Penjualan Mudah : Platform penjualan terintegrasi dan mudah digunakan 
  4. Reward dan Insentif : Reward, bonus dan insentif dengan mudah bisa didapatkan 

Keuntungan Bergabung menjadi Business Partner Mandira.id

  1. Kebebasan Finansial dengan mendapatkan pendapatan dan komisi hingga 22%. 
  2. Mendapatkan Reward Puluhan Juta 
  3. Pendampingan oleh tenaga ahli, program training dan kelengkapan platform penjualan 
  4. Free ongkos kirim hingga Rp. 300.000
  5. Jenjang karir dengan komisi yang semakin besar 
  6. Liburan keliling dunia hingga umrah secara gratis

Cara Bergabung menjadi Business Partner Mandira.id 

Daftar dengan mudah, dapat keuntungan melimpah dengan cara sebagai berikut : 

  1. Isi Formulir Pendaftaran disini
  2. Melakukan verifikasi dan komunikasi dengan admin rekrutment Mandira.id 
  3. Mengikuti Program Training 

Bergabung sekarang dan dapatkan Keuntungan Melimpah 

Tags