Waspadai 5 Tanda Anak Mengalami Speech Delay di Usia Dini

Oleh MinDira | 12 Desember 2025 di Artikel
Bagikan artikel ini

Setiap anak memiliki waktu tumbuh kembang yang berbeda, termasuk dalam kemampuan berbicara. Namun, jika anak tampak tertinggal cukup jauh dari teman sebayanya, orang tua perlu lebih waspada. Speech delay atau keterlambatan bicara bukan sekadar “belum mau bicara”, tetapi bisa jadi tanda bahwa anak membutuhkan stimulasi lebih atau bahkan pemeriksaan lanjutan. Kemampuan berbicara sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan anak untuk berpikir, bersosialisasi, dan memahami lingkungan sekitarnya. Mengenali tanda-tandanya sejak dini akan membantu orang tua mengambil langkah tepat sebelum terlambat. Baca Juga : Kegiatan Literasi Seru untuk Anak Prasekolah di Rumah

Apa Itu Speech Delay?

Menurut American Speech-Language-Hearing Association (ASHA), speech delay adalah kondisi ketika kemampuan bicara anak berkembang lebih lambat dibandingkan anak-anak seusianya, baik dari segi jumlah kosakata, kejelasan pengucapan, maupun kemampuan menyusun kalimat. Sementara itu, Kemenkes RI menjelaskan bahwa keterlambatan bicara terjadi saat anak belum mampu menggunakan bahasa lisan untuk mengekspresikan keinginannya sesuai dengan tahapan usia. Artinya, anak mengalami kesulitan dalam mengeluarkan kata (ekspresif) maupun memahami bahasa (reseptif). Sedangkan menurut Owens (2012) dalam buku Language Development: An Introduction, speech delay dapat disebabkan oleh faktor biologis, lingkungan, maupun kurangnya stimulasi verbal dari orang sekitar, terutama dari orang tua.

Kenapa Terjadi Speech Delay pada Anak?

Keterlambatan bicara atau speech delay bisa terjadi karena beragam faktor, baik dari dalam diri anak maupun lingkungan sekitarnya. Tidak semua anak dengan speech delay memiliki gangguan serius, tetapi memahami penyebabnya membantu orang tua menentukan langkah penanganan yang tepat.

  1. Faktor Biologis dan Medis. Beberapa kondisi medis dapat memengaruhi kemampuan bicara anak, seperti: gangguan pendengaran, kelainan pada organ bicara, riwayat lahir prematur atau berat badan lahir rendah, gangguan perkembangan saraf.
  2. Kurangnya Stimulasi Verbal. Anak belajar berbicara dari mendengar dan berinteraksi. Jika anak jarang diajak berbicara, dibacakan buku, atau dilibatkan dalam percakapan sehari-hari, perkembangan bahasanya bisa melambat. Lingkungan yang kurang interaktif sering kali membuat anak lebih pasif secara verbal.
  3. Terlalu Banyak Paparan Layar (Screen Time). Paparan gadget atau televisi yang berlebihan tanpa interaksi dua arah dapat menghambat anak belajar berkomunikasi. Anak menjadi terbiasa menerima informasi pasif tanpa berlatih mengekspresikan diri secara verbal.
  4. Faktor Lingkungan dan Emosional. Lingkungan rumah yang kurang responsif, penuh tekanan, atau minim komunikasi bisa membuat anak enggan bicara. Anak yang sering diabaikan, ditegur keras, atau kurang kontak mata dengan orang tua juga bisa menunjukkan tanda speech delay karena merasa tidak aman untuk berkomunikasi.
  5. Faktor Genetik. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kemampuan bahasa bisa dipengaruhi faktor genetik. Jika ada riwayat keterlambatan bicara dalam keluarga, anak berisiko lebih tinggi mengalami hal serupa, meskipun tetap bisa diatasi dengan stimulasi yang tepat.

5 Tanda Anak Mengalami Speech Delay

Kemampuan berbicara sangat penting karena berkaitan dengan kemampuan anak untuk berpikir, bersosialisasi, dan memahami lingkungan sekitarnya. Mengenali tanda-tandanya sejak dini akan membantu orang tua mengambil langkah tepat sebelum terlambat. Berikut ini adalah tanda anak mengalami speech delay seperti :

  1. Anak Belum Mengucapkan Kata di Usia 18 Bulan. Di usia sekitar 1,5 tahun, anak umumnya sudah mulai bisa mengucapkan beberapa kata sederhana seperti “mama”, “papa”, atau “mau”. Jika anak belum juga menunjukkan tanda-tanda ini, penting bagi orang tua untuk mulai memberi stimulasi lebih intens — misalnya dengan sering mengajak anak berbicara atau membacakan buku bergambar.
  2. Anak Tidak Merespons Saat Dipanggil Namanya. Anak yang mengalami speech delay sering kali tampak tidak menoleh atau merespons saat dipanggil. Kondisi ini bisa membuat orang tua mengira anak mengalami gangguan pendengaran, padahal bisa juga karena kemampuan bahasa reseptifnya (memahami bahasa) belum berkembang optimal.
  3. Anak Jarang Meniru Suara atau Gerakan. Salah satu tanda perkembangan komunikasi yang baik adalah ketika anak meniru suara, ekspresi wajah, atau gerakan orang tua. Jika anak cenderung pasif dan tidak tertarik meniru, ini bisa menjadi sinyal bahwa stimulasi interaksi perlu ditingkatkan. Anak belajar bicara bukan hanya dari mendengar, tetapi juga dari meniru cara orang lain berkomunikasi.
  4. Anak Tidak Menggunakan Gestur untuk Berkomunikasi. Sebelum mampu berbicara lancar, anak biasanya menggunakan bahasa tubuh seperti menunjuk, melambaikan tangan, atau mengangguk. Jika anak tidak menunjukkan bentuk komunikasi nonverbal ini hingga usia 2 tahun, bisa jadi ada hambatan dalam perkembangan bahasa dan sosialnya.
  5. Kosakata Anak Tidak Bertambah di Usia 2–3 Tahun. Anak usia 2–3 tahun umumnya sudah mampu menyusun kalimat sederhana, seperti “mau susu” atau “bola jatuh”. Bila di usia ini anak masih hanya mengucapkan satu atau dua kata saja, atau tidak mengalami kemajuan kosakata dalam waktu lama, maka ini patut diperhatikan.

Cara Menstimulasi Anak untuk Mengurangi Speech Delay

Setiap anak memiliki kecepatan perkembangan bicara yang berbeda. Namun, dengan stimulasi yang tepat, anak yang mengalami speech delay tetap bisa mengejar ketertinggalannya. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan orang tua di rumah:

  1. Ajak Anak Berbicara Setiap Hari. Kunci utama stimulasi bahasa adalah interaksi dua arah. Ajak anak berbicara tentang hal-hal yang sedang dilakukan, misalnya saat mandi, makan, atau bermain. Gunakan kalimat sederhana, jelas, dan berulang agar anak mudah meniru. Contoh: “Ini sendok. Kita makan pakai sendok, ya.”
  2. Biasakan Membacakan Buku (Read Aloud). Kegiatan read aloud atau membacakan buku dengan suara ekspresif sangat efektif menstimulasi kemampuan bahasa. Anak belajar memahami suara, intonasi, dan makna kata melalui cerita yang seru dan penuh gambar. Pilih buku dengan gambar besar, warna cerah, dan sedikit teks agar anak mudah fokus.
  3. Gunakan Gerakan dan Ekspresi Wajah. Anak belajar tidak hanya dari mendengar, tetapi juga dari melihat. Gunakan gestur, ekspresi wajah, dan kontak mata saat berbicara agar komunikasi terasa lebih hidup dan menarik bagi anak. Misalnya, tunjuk benda sambil menyebutkan namanya: “Itu bola! Bola warna merah!”
  4. Kurangi Waktu Layar (Screen Time). Anak yang terlalu lama menatap layar tanpa interaksi nyata cenderung lebih pasif. Batasi screen time sesuai rekomendasi WHO maksimal 1 jam per hari untuk usia 2–5 tahun, dan pastikan selalu ada pendampingan orang tua.
  5. Bernyanyi dan Bermain Bersama. Bernyanyi lagu anak-anak, bermain tebak suara, atau permainan pura-pura membantu anak meniru bunyi dan memperkaya kosa kata. Aktivitas ini juga memperkuat kedekatan emosional antara anak dan orang tua. Misalnya, main “Cilukba”, “Tebak Suara Hewan”, atau “Nama-Nama Warna”.
  6. Beri Respon Saat Anak Berusaha Bicara. Saat anak mencoba mengucapkan sesuatu, dengarkan dan respon dengan sabar. Hindari memotong atau langsung memperbaiki kata-katanya. Tunjukkan bahwa setiap usaha anak dihargai agar ia makin percaya diri untuk berbicara.
  7. Konsultasikan dengan Terapis Wicara. Jika setelah stimulasi rutin perkembangan bicara anak belum juga meningkat, sebaiknya konsultasikan ke terapis wicara. Profesional ini dapat menilai kondisi anak secara menyeluruh dan memberikan latihan sesuai kebutuhannya.

Buku Cerita Rekomendasi untuk Stimulasi Bicara

Speech delay bukan hanya soal anak “belum mau bicara”, tetapi bisa menjadi kombinasi faktor biologis, lingkungan, dan emosional. Dengan mengenali penyebabnya lebih awal, orang tua dapat memberikan pendekatan yang sesuai mulai dari memperbanyak komunikasi, membacakan buku bersama, hingga berkonsultasi dengan ahli tumbuh kembang.

Berikut ini adalah rekomendasi buku Mandira.id sesuai kategori yang tersedia di Mandira.id

Back to Al-Qur'an & Hadits

Cocok untuk orang tua yang ingin mengenalkan nilai-nilai Islam dengan cara yang menyenangkan dan membumi.

  • Learning Islam For Kids – pengenalan dasar tentang Islam secara ringan dan aplikatif.
  • Wow Amazing Series – kisah-kisah luar biasa dari dunia Islam yang memukau anak-anak.
  • SabaQu for Muslim Kids – cara seru belajar Al-Qur’an dan nilai-nilai Islam lewat permainan.
  • Kisah Para Sahabat Rasulullah SAW – cerita inspiratif penuh teladan untuk anak-anak Muslim.

Explore The Knowledge

Mendukung rasa ingin tahu dan kecintaan anak terhadap ilmu pengetahuan sejak dini.

  • Confidence in Science – membangun kepercayaan diri anak dalam dunia sains.
  • How and Why – menjawab rasa ingin tahu anak dengan penjelasan yang sederhana.
  • Series Ilmuwan Muslim – mengenalkan tokoh-tokoh sains Muslim dengan bahasa anak.
  • Aesop’s Fables Read & Play – kisah moral klasik yang bisa dibacakan sambil bermain.
  • Little Mathematician – pengenalan konsep matematika yang mudah dan menyenangkan.

First Step Learning

Ideal untuk anak usia dini yang sedang dalam masa emas tumbuh kembang dan pembentukan karakter.

  • New Halo Balita – seri klasik yang disukai banyak orang tua untuk bonding dan edukasi dini.
  • Nabiku Idolaku Balita – mengenalkan kisah nabi-nabi secara lembut dan sesuai usia.
  • Funtastic Learning – aktivitas edukatif seru yang bisa dimainkan sambil belajar.
  • Baby All Baby – buku pertama si kecil untuk mengenal dunia di sekitarnya.
  • Healthy Kids – membiasakan hidup sehat dan mengenalkan kebiasaan baik sejak dini.

Ingin melengkapi koleksi buku anak di rumah? Di Mandira.id dapat mendapatkan buku anak premium berkualitas dengan berbagai pilihan program pembayaran yang fleksibel:

  1. Program Cash - Langsung beli sesuai harga, lihat produknya disini
  2. Program Arisan - Beli buku sambil menabung bersama teman-teman, lihat informasi selangkapnya disini
  3. Program Tabungan Buku - Nabung dahulu dan dapatkan koleksi buku impian jadi milik si kecil, lihat informasinya selangkapnya disini

Yuk, kunjungi Mandira.id sekarang dan pilih koleksi buku terbaik untuk si kecil! Klik di sini untuk cek koleksi dan program lengkapnya di Mandira.id!

Tags