Mandira Dian Semesta
Anak Suka Baca Komik Korea? Lebih Baik Ayah Bunda Lakukan Ini!
Anak Suka Baca Komik Korea? Lebih Baik Ayah Bunda Lakukan Ini! By admin / 08 August 2018

Komik Korea semakin populer saja di Indonesia. Bahkan, komik sudah menjadi salah satu hiburan wajib bagi sebagian anak. Majunya teknologi informasi pun memberi andil besar pada kondisi tersebut. Kini, komik Korea atau komik Jepang bisa diakses melalui sejumlah aplikasi di ponsel.


Perlu Ayah Bunda sadari, komik sebetulnya bukan sekadar sarana hiburan semata, tetapi juga alat untuk menyebarkan budaya negara pembuatnya. Bahkan, bermula dari komik, acara-acara kebudayaan Jepang atau Korea dihelat di Indonesia, oleh orang Indonesia sendiri, dan yang hadir anak-anak Indonesia sendiri. Puncaknya ketika tak sedikit anak yang rela meminta uang pada orangtuanya atau menabung lama untuk membeli tiket konser bintang-bintang pop Korea atau idol group asal Negeri Sakura. Sedangkan pagelaran seni Sunda, misal, sepi peminat. Miris.


Pada hakikatnya, tidak ada yang salah dengan membaca komik Korea atau komik Jepang. Aktivitas membaca itu sangat bagus dan mesti ditanamkan pada anak. Meskipun, misal, menumbuhkan rasa cinta membacanya melalui komik terlebih dahulu. Namun, Ayah Bunda harus cermati betul komik-komik yang dibaca anak. Pasalnya, tak sedikit nilai budaya yang ada dalam komik berbeda dengan nilai budaya yang di anut kita sebagai masyarakat Indonesia.


Dilansir dari republika.co.id, Ketua Komisi Nasional Perlindungan Anak (Komnas PA), Arist Merdeka Sirait, beberapa tahun ke belakang pernah menyebut bahwa buku atau komik yang mengandung kekerasan dan pornografi dapat berdampak buruk bagi anak-anak. Dan sayangnya, di dalam komik Korea atau komik Jepang, unsur kekerasan dan pornografi itu seperti hal lazim.


“Efek yang terjadi yaitu perubahan perilaku pembaca anak-anak itu. Karena mereka memiliki minat yang tinggi mencari pengetahuan lewat komik, media sosial, hingga buku,” ujarnya.


Arist lantas menambahkan bahwa peran orang tua dan pemerintah menjadi sangat penting di tengah kondisi seperti itu. Orangtua sudah selayaknya memerhatikan bacaan si anak. Kemudian, ia juga menyinggung pemerintah, dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Republik Indonesia. Katanya, pemerintah berperan besar dalam melakukan fungsi pengawasan terhadap peredaran komik-komik dari luar tersebut.


“Kemendikbud bisa mengawasi komik impor itu, atau memonitor cetakannya, termasuk isi komik yang diimpor,” papar Arist.


Nah, Ayah Bunda sekalian, sekarang sudah tahu ‘kan sisi negatif dan buruknya komik bagi anak. Di luar sana, ada banyak sekali buku semenarik komik dengan konten nilai pengetahuan yang lebih, atau nilai teladan yang patut ditiru.


Oh ya, dengan sederhana sebetulnya bisa dianalisis, mengapa anak gemar membaca komik. Setidaknya ada dua hal, pertama karena ilustrasi dan kedua karena ceritanya. Keduanya sama-sama menarik hingga membuat anak rela berjam-jam membaca komik.


Berlandaskan pada aalisis tersebut, Ayah Bunda sebaiknya memberikan bahan bacaan yang memiiki bobot pengetahuan lebih, tetapi dikemas dengan dua unsur tadi, yakni ilustrasi dan cerita yang ciamik. Buku seri Confidence in Science adala contoh yang paling pas untuk merepresentasikan ini.


Confidence in Science merupakan paket buku yang terdiri dari 4 set. Rinciannya, 3 set berisi 6 buku dan 1 set berisi 2 buku. Cakupan temanya berbicara tentang alam semesta, yakni tentang tumbuhan, gunung, bumi, matahari, manusia, energi, dan lain sebagainya. Topik-topik yang biasanya sulit dijamah anak tersebut dikemas dengan format cerita, lengkap dengan ilustrasinya. Hal itu tentu menjadi nilai pembeda dan berdasarkan testimoni orang tua, anak-anak menyukainya.


Tapi, yang di atas itu baru secuil kerennya. Tahu kah, Ayah Bunda, luar biasanya lagi, Confidence in Science itu ada komiknya. Kalau Ayah Bunda yang sudah beli ini biasanya ngaku speechless, “komik, tapi isinya pengetahuan. Keren banget!”


Pelangi Mizan, penerbit yang menerbitkan Confidence in Science, memahami apa yang digemari anak. Jadi, ketika melihat fenomena banyaknya anak yang senang baca komik dengan beragam resiko dampak negatif yang ditimbulkannya, alih-alih menggerutu, Pelangi Mizan justru menghadirkan solusi kepada Ayah Bunda. Maka, lairlah Confidence in Science.


Jadi, Ayah Bunda sekalian, ketimbang komik Korea atau komik Jepang, yuk suguhi anaknya dengan komik Confidence in Science. Hihi.