Mandira Dian Semesta
Seri Keteladanan Rasul: Cara Seru Bikin Akur si Kakak dan si Bungsu
Seri Keteladanan Rasul: Cara Seru Bikin Akur si Kakak dan si Bungsu By admin / 10 October 2018

Seri Keteladanan Rasul yang diterbitkan Pelangi Mizan itu punya banyak manfaat buat anak. Mulai dari membangun karakter baik, meningkatkan kecerdasannya, hingga menumbuhkan rasa cintanya pada manusia paling mulia di muka bumi, Nabi Muhammad Saw. Di luar itu semua, ternyata buku Seri Keteladanan Rasul ini juga bisa bikin akur anak-anak Ayah Bunda.


Dalam sehari, coba hitung, berapa kali Ayah Bunda dengar anaknya teriak begini, “Ayah Bunda! Adeknya ganggu kakak terus…. Ayah Bunda! Kakanya jahat sama adek…”


Teriakan seperti ini familiar kah di telinga Ayah Bunda? Tenang, Ayah Bunda tidak sendirian. Di luar sana, banyak orangtua yang merasakan hal sama. Hihi.


Mari kita telaah, sebenarnya mengapa kerap tejadi ‘pertengkaran’ di antara adek dan kakak.


Dikutip dari love and logic, Charles Fay, Ph.D mengatakan begini. Pertama, mari kita katakan bahwa konflik antara saudara sekandung itu adalah hal yang normal atau bagian yang lumrah di setiap keluarga. Bahkan, ada juga sejumlah ahli yang berpandangan bahwa hal seperti itu malah baik sebagai pelajaran dalam hidup anak. Karena, ketika anak melakukan negosiasi terkait dengan konfliknya, mereka belajar tentang berharganya untuk terus bersama di kehidupan nyata.


Terkait dengan penyebab mengapa saudara bertengkar, Charles menjelaskan bahwa hal itu bisa juga berupa cara mereka mencari perhatian orangtuanya. Jadi, Ayah Bunda juga harus peka dengan hal ini. Terkadang, anak berpikir bahwa satu-satunya cara untuk ‘mengontrol’ atau mengambil perhatian orangtua itu adalah dengan berteriak, menangis, atau pada tahap tertentu adalah dengan bertengkar.


Pertengkaran antara adek dan kakak juga, lanjut Charles, terjadi karena salah satu di antara mereka merasa tidak lebih baik dari yang lainnya, merasa medioker, merasa tidak diperhatikan. Untuk menghindari hal ini sebetulnya mudah saja. Charles memberi dua saran;


Pertama, jangan pernah membanding-bandingkan satu anak dengan yang lainnya. hati-hati dengan ungkapan, "…. seperti kakak, ….. seperti adek… seperti," dan seterusnya. Kedua adalah berusaha untuk mengapresiasi setiap perbedaan mereka dan fokus untuk membantu anak menemukan dan mengembangkan kelebihan mereka.


Nah, kini Ayah Bunda sudah tahu alasan mengapa anak kerap bertengkar. Berikutnya, bagaimana menanggulanginya atau mencegahnya agar itu tidak terjadi.


Nah, bumbu di rumah seperti rame si kakak dan si bungsu ini sejatinya persoalan karakter. Wajar saja. Yang keliru jika itu menjadi kebiasaan hingga mereka dewasa atau terjadi dalam kadar yang tak wajar. Jadi, tak terelak betapa pentingnya pendidikan karakter pada anak. dan sebaik-baiknya karakter adalah karakter yang dimiliki oleh junjungan kita semua, siapa lagi kalau bukan Nabi besar Muhammad Saw.


Tunjukkan pada anak betapa penyayangnya rasul, betapa sopannya, sederhananya, ramahnya, betapa pemaafnya, rendah hatinya, dan murah hatinya Nabi Muhammad Saw. Anak itu belajar dari apa yang dilihat, didengar, dirasa, dan diketahui oleh mereka.



Menghadirkan, sosok Nabi Muhammad dengan Seri Keteladanan Rasul ini merupakan salah satu cara mendidik anak yang tepat. Padanan kata, struktur cerita, hingga ilustrasi di dalam buku Seri Keteladanan Rasul satu ini dirancang agar pesan-pesan dan nilai-nilainya tersampaikan dengan baik hingga keluar menjadi sifatnya.


Ayah Bunda pernah bayangkan begini, saat si kecil hendak berseteru, si adik bilang begini, “eh, kakak enggak boleh begitu sama adek, kita kan harus mencontoh rasul yang sangat penyayang kepada siapapun,” terus dijawab oleh kakaknya, “iya yah, astaghfirullah, kakak lupa. Adek juga harus sopan ya, seperti rasul juga.” Ih, gemes deh pasti kalau lihat anak-anaknya kayak begitu. Bangga dan bahagia banget. Bikin hati adem. Semoga dengan adanya Seri Keteladanan Rasul, bayangan itu menjadi kenyataan.