Mandira Dian Semesta
So Sweet! Baca Cerita Keteladanan Nabi untuk Anak Sambil Tunggu Ayah Pulang
So Sweet! Baca Cerita Keteladanan Nabi untuk Anak Sambil Tunggu Ayah Pulang By admin / 10 October 2018

Cerita Keteladanan Nabi untuk anak itu asyik lho kalau dibaca bareng si kecil sambil tunggu Ayahnya pulang. Bunda pasti suka mengalami juga deh, kan kalau sudah sore tuh, waktu tunggu Ayahnya pulang kerja, anak mulai bosan, sudah mulai rewel dan segalanya jadi serba salah. Kalau sudah begitu, biasanya larinya ke gadget. Hem.


Nih ada jurus khusus untuk menangani waktu seperti itu. Ya, coba baca Cerita Keteladanan Nabi untuk anak!


Saran ini sebetulnya datang dari Bunda yang sudah mempraktikkannya. Jadi, banyak yang bercerita begitu. Risma, salah satu Bunda yang sharing soal ini cerita begini. Kalau sore itu kan anak sudah cape, sudah main, sudah tidur siang, pokoknya jenuh lah. Istilahnya, semua aktivitas sudah dilakukan. Akhirnya mereka jenuh tuh, bosan. Akhirnya, mereka minta main HP. Kalau tidak dikasih, malah makin rewel.


Satu waktu, katanya, karena kebetulan baru beli buku Seri Teladan Rasulullah, akhirnya si Bunda ini coba baca bareng dengan anaknya. Singkat cerita, katanya sampai Ayahnya pulang tuh tak terasa. Keasyikan baca.


“Ada beberapa faktor mungkin yang bikin jadi asyik itu. Pertama, si model ceritanya unik banget. Jadi, di bagian awal buku, ceritanya itu enggak langsung cerita Nabi, tapi cerita sehari-hari yang anak saya juga mengalaminya. Jadi baca bukunya lebih interaktif. pas dibagian tertentu, aku bilang, ‘ih adek juga suka gini ya, suka gitu ya, adek juga pernah lakuin ini ya.’ Terus anak saya ketawa gitu. Ya, intinya, perhatian anak tuh jadi betul-betul ke buku. Kayanya, baca buku ini tuh mungkin kerasanya kayak ngomongin diri sendiri. jadi enggak bosenin. Setelah itu, di bagian terakhir baru deh Cerita Keteladanan Nabinya. Anak juga ngerasa nyaman karena, iya itu, mereka kayak baca cerita dirinya sendiri,” tulis Bunda Risma.


Garis besar sharing pengalaman sejumlah Bunda lainnya tentang pengalamannya baca cerita keteladanan untuk anak ini tak jauh beda dengan apa yang diceritakan Bunda Risma di atas. Jadi, rasanya ini akan terjadi juga di rumah Bunda sekalian. Kalau anaknya suka rewel di sore hari, atau pas menunggu Ayahnya pulang kerja, cara Bunda Risma dan yang lainnya ini bisa diikuti.


Nah, berkaca dari kisah tersebut, rasanya tidak ada salahnya untuk menelaah, mengapa baca Cerita Keteladanan Nabi untuk anak satu ini cocok dibaca bareng-bareng pas sore-sore. Ternyata…


Pertama, Seri Teladan Rasulullah ini memiliki ilustrasi yang dibuat secara manual, bukan hasil desain digital. Karena manual, yang digunakan tentu adalah cat minyak, kuas, cat air dan lainnya. Perbedaaan paling signifikannya adalah dari karakteristik ilustrasinya. Tidak mungkin ilustrasi manual memiliki garis presisi dari satu ilustrasi ke ilustrasi berikutnya. Tapi itulah kelebihannya. Nuansa baru selalu hadir di setiap ilustrasinya, tanpa mengurangi karakteristiknya. Berbeda dengan buatan digital yang semuanya telah terkomputasi. Hal seperti ini memang tampak sepele jika dibicarakan begini. Tapi kalau sudah dipandang seraya dinikmati, baru akan terasa sensasinya. Lihat, anaknya dan Bunda Risma sendiri sudah mengalaminya.


Yang kedua adalah dari metoda ceritanya. Sore itu waktu emas untuk berefleksi, bagi siapapun. Bunda, misal, pasti moodnya enak banget kalau di sore hari dipakai untuk mengevaluasi diri, bertafakur lah istilahnya. Apa saja yang sudah dikerjakan sepanjang hari, apa hari itu lebih baik dari hari kemarin, dan lain sebagainya. Menjelang peralihan waktu dari terang ke gelap itu kerap mendorong orang bermelankoli, menikmati sisi sendirinya. Kenapa anak rewel atau serba salah di sore hari pun sebetulnya bisa dimaknai secara kasar sebagai bentuk ekspresi diri dari suasana sore itu sendiri. hanya, kalau Bunda jadinya bermuhasabah, kalau anak yang jadinya begitu. 


Nah, baca Cerita Keteladanan Nabi untuk anak bersama Seri Teladan Rasulullah ini mengakomodir perasaan anak tersebut, membantunya mengekspresikan suasana hatinya. Pasalnya, model cerita Seri Teladan Rasulullah itu sangat reflektif, mendorong melihat pada diri seraya menerima nasihat tanpa dengan nada menggurui. Paduan yang tepat bagi anak. Alih-alih menjadi serba tak enak, ketenangan anak di sore hari bisa tercipta dengan sarana model certa buku terbitan Pelangi Mizan tersebut.


Kan, kalau dijabarkan pasti panjang. Cukup rasakan saja khasiatnya, seperti Bunda Risma dan putranya. Ayo, isi waktu menunggu Ayah pulang kerja dengan aktivitas yang sangat berfaedah, yakni baca Cerita Keteladanan Nabi untuk anak. Ini kita baru baru bicara luarannya doang lho, Bund! Belum bicara dampaknya untuk sisi emosional dan spiritual anak.