Menjadi seorang ibu adalah perjalanan penuh cinta sekaligus tantangan. Namun, di era digital saat ini, banyak ibu menghadapi tekanan tambahan berupa mom shaming, yaitu komentar atau kritik negatif tentang cara mereka mengasuh anak. Fenomena ini kerap muncul di media sosial, forum online, bahkan di lingkungan sekitar. Baca Juga : Mengatasi Digital Tantrum pada Anak di Era Gadget
Apa Itu Mom Shaming
Secara umum, mom shaming adalah tindakan mengkritik, meremehkan, atau mempermalukan seorang ibu karena pilihan atau gaya pengasuhannya.
Menurut Dr. Susan Douglas, profesor studi komunikasi di University of Michigan, “Mom shaming adalah bentuk penghakiman sosial yang membuat ibu merasa tidak cukup baik dalam menjalankan perannya, meskipun ia sudah berusaha memberikan yang terbaik.” Sementara itu, American Psychological Association (APA) menjelaskan bahwa mom shaming dapat menciptakan tekanan sosial berlebih yang mengganggu kesehatan mental, karena ibu terus menerus merasa dirinya “salah” di mata orang lain.
Media sosial membuat semua orang lebih mudah berbagi pendapat. Sayangnya, tidak semua pendapat disampaikan dengan bijak. Perbedaan cara parenting seringkali menimbulkan perdebatan, bahkan komentar pedas yang bisa melukai perasaan ibu seperti :
- Akses cepat: Sekali posting, puluhan hingga ribuan orang bisa memberi komentar.
- Perbandingan berlebihan: Ibu sering merasa harus menyamai standar orang lain di media sosial.
- Kurangnya empati: Orang lebih mudah mengkritik di balik layar gadget.
Dampak Mom Shaming pada Ibu
Mom shaming bukan sekadar komentar biasa. Jika terus terjadi, bisa memengaruhi kondisi mental dan sosial ibu. Dampak yang sering muncul antara lain:
- Menurunnya rasa percaya diri. Ibu mulai meragukan kemampuan dirinya dalam mengasuh anak.
- Muncul rasa bersalah berlebihan. Ibu merasa apa pun yang dilakukan selalu salah di mata orang lain.
- Stres dan kecemasan. Tekanan sosial yang terus-menerus membuat ibu lebih mudah cemas, sensitif, bahkan sulit beristirahat.
- Risiko depresi pasca melahirkan meningkat. Komentar negatif bisa memperburuk kondisi mental ibu yang sebenarnya sedang beradaptasi dengan peran baru.
- Perasaan terisolasi. Ibu enggan berbagi cerita karena takut dikritik, sehingga kehilangan kesempatan mendapat dukungan sosial.
- Hubungan keluarga terganggu. Stres akibat mom shaming bisa memengaruhi interaksi ibu dengan pasangan atau anak.
Cara Menghadapi Mom Shaming
Menghadapi mom shaming memang tidak mudah, tapi ada beberapa langkah praktis yang bisa membantu ibu lebih tegar:
- Percaya pada intuisi ibu. Ingatlah bahwa setiap ibu punya gaya asuh berbeda sesuai kondisi anak dan keluarga. Tidak ada pola yang benar-benar sama, jadi jangan biarkan komentar orang lain membuat Anda ragu.
- Batasi interaksi di media sosial. Kurangi konsumsi konten parenting yang membuat Anda merasa “tidak cukup baik”. Jika perlu, unfollow akun yang sering memberi tekanan atau perbandingan tidak sehat.
- Bangun support system yang sehat. Carilah komunitas positif yang bisa memberi dukungan, bukan menghakimi. Lingkungan yang sehat akan membuat ibu merasa lebih dihargai.
- Gunakan teknik self-care. Luangkan waktu untuk merawat diri, seperti membaca buku, berolahraga ringan, atau sekadar beristirahat. Ibu yang bahagia akan lebih kuat menghadapi komentar negatif.
- Respon dengan bijak (atau abaikan). Tidak semua kritik perlu ditanggapi. Jika komentar datang dari orang dekat, sampaikan dengan tegas namun sopan bahwa setiap keluarga punya caranya masing-masing. Bila dari orang asing, abaikan saja agar tidak menguras energi.
- Edukasi lingkungan sekitar. Kadang mom shaming muncul karena kurangnya pemahaman. Dengan berbagi ilmu atau informasi parenting yang benar, ibu bisa membantu menciptakan lingkungan yang lebih suportif.
Saatnya Ibu Saling Mendukung dengan Bergabung Bersama Mandira.id
Daripada sibuk mengomentari pilihan orang lain, mari saling menguatkan. Mandira.id percaya bahwa setiap ibu berhak mendapat dukungan untuk tumbuh bersama anak-anaknya. Bagi Anda yang ingin mengembangkan bisnis dengan lebih luas dan mendapatkan akses ke pelatihan eksklusif, menjadi Business Partner Mandira.id adalah pilihan yang tepat. Dengan bergabung, Anda akan mendapatkan dukungan dalam membangun bisnis literasi yang lebih kuat dan berkelanjutan.
Manfaat Bergabung Business Partner Mandira.id
- Komisi : Memberikan peluang penghasilan tambahan signifikan
- Kapan dan Dimana saja : Menjalankan bisnis secara fleksibel, kapan dan dimana saja
- Sistem Penjualan Mudah : Platform penjualan terintegrasi dan mudah digunakan
- Reward dan Insentif : Reward, bonus dan insentif dengan mudah bisa didapatkan
Keuntungan Bergabung menjadi Business Partner Mandira.id
- Kebebasan Finansial dengan mendapatkan pendapatan dan komisi hingga 22%.
- Mendapatkan Reward Puluhan Juta
- Pendampingan oleh tenaga ahli, program traoning dan kelengkapan platform penjualan
- Free ongkos kirim hingga Rp. 300.000
- Jenjang karir dengan komisi yang semakin besar
- Liburan keliling dunia hingga umrah secara gratis
Cara Bergabung menjadi Business Partner Mandira.id
Daftar dengan mudah, dapat keuntungan melimpah dengan cara sebagai berikut :
- Isi Formulir Pendaftaran disini
- Melakukan verifikasi dan komunikasi dengan admin rekrutment Mandira.id
- Mengikuti Program Training
Bergabung sekarang dan dapatkan Keuntungan Melimpah